M. Sobary: Tuhan Suka Humor

Gereja Katolik itu tidak ada yang membosankan. Sama seperti institusi yang lainnya. Muhamadiyah itu, ibadah dan kerja. Sedang Katolik dan NU itu,  ibadah.

Itu dikatakan Budayawan dan Kolumnis, Mohamad Sobary, dalam Temu Pastoral Para Uskup Dan Pimpinan Tarekat Religius Regio Sumatera, 2-5 Mei 2023 di Rumah Retret Laverna, Padangbulan, bertema “Moderasi Beragama: Beriman yang Relevan dan Kontekstual di Indonesia.”Mohamad Sobary yang mengaku lebih senang bila disapa: Kang Sobary ini, lebih jauh memaparkan tentang moderasi beragama.

Menurutnya, dunia khususnya negara Indonesia sejak dulu sudah moderat. Namun dunia mengalami perubahan sosial dan intervensi dari institusi agama lain yang meresahkan.

Lalu bagaimana kita menyikapinya. Melawan atau membiarkannya begitu saja. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa harus ada kekuatan ‘sinting’ di tengah masyarakat.

Ia memberi contoh renungan yang dibuat oleh Antony de Mello dalam bukunya, ‘Doa Sang Katak.’ Ada seorang yang tidak mengerti Tuhan. Lalu, buku doa ia letakkan begitu saja di rumahnya. Lalu orang itu mengatakan, “Kita baik-baik saja ya Tuhan, ini permintaaanku.”

Itulah doa! Ini jangan dikatakan sebagai orang sinting, Doa itulah yang datang dari iman yang militan. Doa semacam itu, Tuhan tentu tahu.

Ia menyebut, iman yang militan ada pada: doa yang sederhana. Kepada Tuhan jangan membentak-bentak. Tuhan Allah kok dibentak? Jika Tuhan didekati dengan kelembutan, suara Tuhan akan lebih enak kita dengar, sebagai jawaban-Nya.

Selain itu, Kang Sobary menyebut iman yang militan itu jika:

  • Setiap minggu atau setiap bulan umat menyanyikan lagu rohani.
  • Kalau ada orang yang jarang ke gereja kemudian berani minta maaf dengan rendah hati. Berarti orang tersebut masih ingat Tuhan Allah.
  • Perubahan mentalitas dari hari ke hari, di mulai dari hal-hal sederhana. Menyapa, meminta maaf, mengampuni, mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab dll.

Tuhan itu juga suka humor, kata Sobary. Nah, beragama jangan pernah sampai kehilangan senyum. Tersenyumlah…

Beragama itu tidak boleh kehilangan humor. Tidak boleh terlalu serius. Orang yang memiliki humor, adalah orang yang memiliki iman yang militan.

Hidup adalah sebuah cerpen. Maka, ingatlah selalu pada Tuhan karena Ia yang sebagai sutradaranya. Tuhan yang akan memberi. Tuhan yang akan menyelenggarakan kebutuhan-kebutuhan kita. Carilah Tuhan di segala tempat dan waktu. Inilah iman yang militan, ujar Kang Sobary. ***

 M. Fransiska FSGM

 

Berita lain dari Keuskupan

  • All Posts
    •   Back
    • Berita Katolik Dunia
    • Berita Keuskupan
    • Komsos KWI
    • Komisi Keluarga

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top