Pemilu tahun 2024 akan dimeriahkan sebanyak 18 Partai Politik Tingkat Nasional dan 6 partai lain. Menurut data, daftar pemilu sementara tahun 2024 yaitu 205.853.518 dan 823.287 tempat pemungutan suara.
Itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo Temu Pastoral Para Uskup Dan Pimpinan Tarekat Religius Regio Sumatera, 2-5 Mei 2023 di Rumah Retret Laverna, Padangbulan, bertema: “Menuju Pemilu Tahun 2024: Dinamika Politik, Demokrasi Elektoral, dan Tantangan Kebangsaan.”
Ari, panggilan akrabnya, memaparkan ada enam tantangan sosial dan politik menuju pemilu 2024, yaitu: tantangan kebangsaan, polarisasi politik, demokrasi elektoral, politik uang dan korupsi, disinformasi dan hoaks, dan perlambatan ekonomi.
Pemilu itu, katanya, merupakan Ekosistem Pentahelix. Umat dalam kursi pemerintahan berperan dalam menjaga demokrasi. Maka, dibutuhkan peran hirarki untuk mendorong umatnya berperan sebagai rasul-rasul awam. Dalam hal ini, posisi kita ada di mana? Apakah :A Part Of” (bagian dari kekuasaan) atau “Apart from” (terpisah/diluar kekuasaan). Ini adalah bagian ekosistem yang akan kita bangun, ujarnya.
Dominasi yang preferensi Gen Z lebih memilih Ganjar Pranowo. Partai kecenderungan memilih PDIP. Dari semua lembaga survey, PDIP akan diprediksi memenangi pemilu 2024. Publik cenderung memilih partai yang lebih berparlemen (Elektabilitas, Popularitas, Akseptabilitas). Sementara ini ada Grouping Partai (Parlemen) ada 9 Partai: kira-kira akan mengarah KOALISI kemana?
Beberapa kemungkinan arah koalisi (Poros Capres-Cawapres)
Dinamika politik sangat dinamis
- Faktor cawapres menentukan
- KIB akan terbelah (split)
- Poros GP dan PS relative lebih solid
“PEMILU itu bukan untuk memilih yang terbaik. Tapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa” –Prof. Franz Magnis Suseno, SJ. ***
By. Carolina Odjan