Berita Archives - Keuskupan Tanjungkarang

Berita

ANAK MISIONER : PEZIARAH HARAPAN DARI HATI KE HATI

Pringsewu, 5 Januari 2025 – Wilayah Sukaprigiskali merayakan Hari Anak Misioner Sedunia yang ke-182 dengan penuh sukacita dan semangat. Tema “Anak Misioner Peziarah Harapan dari Hati ke Hati” menjadi landasan utama dalam perayaan yang digelar di Gereja St. Yusup Pringsewu. Sekitar 800 anak dari empat paroki, yaitu Paroki Gisting, Kalirejo, Sukoharjo, dan Pringsewu, turut meramaikan acara yang penuh makna ini. Acara diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikjend Keuskupan Tanjungkarang RD. Adrianus Satu Manggo dengan didampingi oleh RD. Pius Wahyo Adityo Raharjo (Ketua Komisi KKI Keuskupan Tanjungkarang), RD. Fransiskus Agus Triyono (Romo Paroki St. Yusup Pringsewu), RD. Bernat Haryanto Silaban (Romo Rekan di Paroki St. Yusup Pringsewu), RD. Paulus Saryanto (Romo Paroki St. Petrus Kalirejo), RD. Gregorius Suripto (Romo Rekan di Paroki St. Petrus Kalirejo), RP. Joseph Ariwibowo Djaka, OFMConv (Romo Rekan di UP Hati Kudus Yesus Sukoharjo) dan RP. Yustinus Eko Yuniarto, SCJ. Perayaan kali ini juga bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan atau Ephiphany. dalam homilinya, Romo Manggo mengingatkan anak-anak bahwa mereka adalah harapan masa depan Gereja dan bangsa. “Tidak hanya itu, kalian juga menjadi harapan keluarga dan dapat menjadi apa saja yang kalian cita-citakan, seperti dokter, Romo, Suster, dan profesi lainnya,” tegasnya. Pesan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat anak-anak agar tidak hanya melihat diri mereka sebagai penerus gereja, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan dinamika bersama di halaman gereja. Anak-anak diajak untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman dalam suasana yang ceria dan penuh semangat. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antara anak-anak dari berbagai paroki serta memperkuat komitmen mereka dalam mewujudkan semangat misioner dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesempatan tersebut, Romo Pius menyampaikan penjelasan mendalam mengenai arti dari tema yang diangkat. Beliau menjelaskan bahwa berziarah berarti berjalan bersama, baik dengan sesama maupun dengan Tuhan, dalam perjalanan iman yang penuh harapan. Sedangkan harapan, lanjutnya, artinya kita tidak tahu apa-apa tentang masa depan, namun dengan keyakinan penuh dalam Tuhan, kita percaya bahwa kita akan mendapatkan sesuatu yang baik. “Harapan adalah keyakinan bahwa Tuhan selalu menyediakan yang terbaik bagi kita, meskipun jalan yang kita tempuh kadang penuh dengan ketidakpastian,” ujarnya. Selain itu, perayaan ini juga mengusung prinsip 2D2K, yaitu Doa, Derma, Kurban, Kesaksian, yang menjadi panduan hidup bagi anak-anak misioner. Mereka diajak untuk tidak hanya berdoa, tetapi juga berbagi melalui derma, berkurban, serta bersaksi dalam tindakan nyata. Semua kegiatan ini sejalan dengan motto “Children Helping Children”, yang menginspirasi anak-anak untuk saling mendukung dan membantu sesama, baik di tingkat lokal maupun dalam lingkup misi global. Anak-anak yang hadir dalam perayaan ini terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti doa bersama, renungan, hiburan yang mendidik, serta kegiatan berbagi dan berdonasi untuk sesama. Selain itu, mereka juga diajak untuk mempraktikkan 2D2K dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya mengandalkan harapan, tetapi juga berusaha mewujudkannya melalui tindakan nyata. Hari Anak Misioner Sedunia ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkenalkan nilai-nilai Kristiani kepada generasi muda. Melalui tema, prinsip 2D2K, dan motto “Children Helping Children”, perayaan ini berharap dapat membentuk anak-anak yang peduli, berbagi kasih, dan berani menghidupkan harapan untuk dunia yang lebih baik. -R.A.Swani Pramesti-

ANAK MISIONER : PEZIARAH HARAPAN DARI HATI KE HATI Read More »

Temu Awal Tahun YPSK Miliki Semangat Baru

YPSK (Yayasan Pembina Sosial Katolik) mengadakan pertemuan awal tahun 2025 di Wira Garden, Batu Putuk, Telukbetung, Jumat, 3 Januari 2025. Pertemuan yang bertema “Menyalakan Semangat, Menguatkan Komitmen Bersama Untuk Dampak Lebih Besar” ini diikuti 34 orang. Ketua YPSK Romo Agus Sunarto Pr mengucapkan terimakasih atas kebersamaan dan kerjasama dalam pelayanan yang telah terbina bertahun-tahun. Dari sudut finansial karya pelayanan YPSK ini memang tidak besar. Akan tetapi banyak hal dan berkat yang telah diperoleh dari kerja keras semua pihak. Banyak prestasi yang telah terukir dalam pelayanan kepada masyarakat di pedesaan. “Namun, pencapaian prestasi itu jangan berpuas diri,” tegas Rm. Agus. Hingga kini YPSK sudah melayani 26 desa dampingan dari tiga kabupaten di Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Pringsewu Ia berharap semoga di tahun 2025 ini semua karyawan dan pengurus YPSK memiliki semangat baru agar berdampak lebih besar lagi. Garda terdepan Pembina YPSK Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo mengatakan YPSK adalah garda terdepan dalam pelayanan sosial Gereja . “Kita dipilih untuk menjadi saksi. Dari altar ke pasar. Dari Gereja ke masyarakat.” Selain itu, Uskup mengatakan pelayanan ke orang-orang kecil dan lemah terhubung sangat erat. Ada benang merah dengan Arah Dasar VIII Keuskupan Tanjungkarang, Tahun Keadilan Sosial Kemanusiaan. Ada tiga pesan yang disampaikan Uskup: Pertama, seragam yang telah dimiliki, agar dipakai pada acara-acara besar. Kedua, YPSK adalah karya sosial. Maka, dituntut pelayanan yang keluar dari diri sendiri. Uskup menyebut ada 12 kosa kasih, 1 Korintus 12: 4-8.  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Ketiga, memiliki semangat baru. Dengan ARDAS VIII Keuskupan itu, sudah sepatutnya kita melayani siapa pun. “Kita diciptakan secitra dengan Allah yang adalah kasih. Maka, sudah sepatutnya kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Ia lakukan,” ujar Uskup. Acara rekreasi sekaligus refleksi yang diadakan YPSK ini dikemas dengan menarik. Usai makan siang bersama diadakan bermacam-macam permainan dan lomba. Pemandangan alam yang indah menambah semangat acara-acara yang disajikan. Sebelumnya, diadakan Perayaan Ekaristi di Panti Wreda Griya Nugraha (PWGN) sebagai ungkapan syukur sekaligus mohon berkat di tahun 2025. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Uskup Vinsensius Setiawan Triatmojo. *** Sr. M. Fransiska FSGM

Temu Awal Tahun YPSK Miliki Semangat Baru Read More »

Sertijab Paroki Ratu Damai, Telukbetung, Lampung

Paroki Ratu Damai Telukbetung Lampung resmi memiliki Pastor Paroki yang baru, Jumat, 13 Desember 2024. Ia adalah Romo Robertus Michael Nopen Saputro Pr. Romo Michael, sapaan akrabnya, menggantikan Romo Philipus Suroyo Pr yang empat bulan menjadi Pastor Administrator di paroki ini. Tugas ini diembannya untuk mengisi kekosongan. Ini disebabkan karena Pastor Paroki Ratu Damai Romo Laurensius Pratomo Pr mendapat tugas perutusan yang baru di Seminari Tinggi St. Petrus, Pematang Siantar. Kini kekosongan itu telah terisi. Maka Romo Roy, panggilan akrabnya, kembali melayani umat di Stasi Santa Maria Immaculata, Way Kandis seperti semula.  Perayaan Syukur Sertijab ini dipimpin oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.   Letak kebahagiaan    Dalam homilinya, Uskup Vinsensius menanyakan dua hal kepada umat. Pertama, “Apakah Saudara bahagia sebagai orang Katolik?” Kedua, “ Apakah Saudara bahagia menjadi orang Katolik?” Ke dua pertanyaan itu memiliki dua makna yang berbeda. Bahagia sebagai orang Katolik berarti letak kebahagiaan tergantung dari apa yang kita peroleh atau yang kita dapatkan. Sedangkan bahagia menjadi orang Katolik, letak kebahagiaan ada pada apa yang kita kerjakan. Tuhan memberikan kita minat, bakat, dan kemampuan yang berbeda-beda. Maka kalau kita mau bahagia, kita harus mengerjakan ha-hal yang menjadi kehendak Tuhan. “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,” Yesaya 48:18. Untuk itu Uskup mengajak umat untuk saling membantu dalam kasih satu sama lain. “Bila hidup kita berguna bagi orang lain, kita akan bahagia,” ujar Uskup. Selama dua tahun menjadi uskup, paroki Ratu Damai Telukbetung ini sudah beberapa kali berganti pastor parokinya. Perpindahan para romo itu menurut Uskup bertujuan untuk membahagiakan para romonya karena sesuai dengan minat dan kapasitasnya. “Maka siapa pun romonya, tetaplah bekerja melayani untuk Gereja dengan hati tulus dan sukacita,” pinta Uskup sambil tersenyum. Berjalan bersama Kepada Uskup, Romo Micahel dalam kata sambutannya mengucapkan terimakasih yang telah memberi kepercayaan tugas ini. “Saya percaya pada Roh Kudus. Ia akan senantiasa membimbing kita dalam berjalan bersama agar kita semua dapat menjadi garam dunia sesuai visi misi Keuskupan kita. Saya mohon doa agar dapat menjadi pelayan yang baik sesuai kehendak Tuhan,” pintanya. ***  Sr. M. Fransiska FSGM

Sertijab Paroki Ratu Damai, Telukbetung, Lampung Read More »

Tiga Imam Baru

Mgr. Vinsensius Setiawan Triamojo menahbiskan tiga Diakon Menjadi Imam Baru, di Gereja St. Maria, Pajar Mataram, Lampung Tengah, Kamis, 21 November 2024. Mereka yang ditahbiskan adalah: Diakon Fransiskus Xaverius Hendri Firmanto (Paroki Keluarga Kudus Baradatu, Keuskupan Tanjungkarang) Diakon Marys Vincentius Namapadji Kopong Daten (Paroki Sta. Maria Mater Dolorosa SoE, Keuskupan Agung Kupang) Diakon Chosmas Oswyn Koba (Paroki Emanuel Welamosa, Keuskupan Agung Ende). Dalam homilinya, Uskup Vinsensius bertanya, apa yang dilakukan Natanael di bawah pohon ara. (Bacaan Misa Yohanes 1:45-51). Uskup menjelaskan bahwa Natanel membaca buku taurat, kitab perjanjian. Saat itu Natanel menantikan keselamatan. Tiba-tiba muncul Yesus di hadapannya. Ia yakin, Yesus menyelamatkan semua orang.  Yesus melihat Natanael dengan mata hati-Nya, hidup Natanael hanya untuk Tuhan. Maka Oleh Yesus, ia dikatakan tidak ada kepalsuan padanya. Yesus adalah pusat hidup kita. Keselamatan datang daripada-Nya. Para imam melanjutkan tugas karya keselamatan ini. “Ini tugas yang berat,” ujar Uskup. Para imam harus menghadirkan sakramen, sebagai tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Di akhir Perayaan Syukur ini ada pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang penugasan pelayanan bagi para imam di Keuskupan Tanjungkarang. SK dibacakan oleh Romo Nicolaus Heru Andrianto Pr, Sekretaris Keuskupan Tanjungkarang. Berikut beberapa penugasan baru: Romo Fransiskus Xaverius Hendri Firmanto ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Kabar Gembira Kotabumi, sekaligus mengelola Asrama Putra Darusalam Kotabumi. Romo Marys Vincentius Namapadji Kopong Daten mendapat tugas sebagai Pastor Rekan di Paroki Santo Thomas Rasul Bandar Sribawono. Romo Chosmas Oswyn Koba diangkat menjadi Pastor Rekan di Paroki Santa Maria Pajar Mataram. Romo Micael Nopen Saputro diberi tugas baru sebagai Pastor Kepala Paroki Ratu Damai Teluk Betung. Romo Yohanes Sulatin diangkat sebagai staf di Seminari Menengah Santo Paulus Palembang, menggantikan tugas sebelumnya sebagai pastor rekan di Paroki Santo Thomas Rasul Bandar Sribawono. Romo Philipus Suroyo ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Santo Yohanes Rasul Kedaton, dengan tugas tambahan untuk tetap menjalankan tugas di Komisi HAK dan Kerawam, bertempat tinggal di Stasi Santa Maria Immaculata Way Kandis Romo F. Fritz Dwi Saptoadi diangkat sebagai Ketua dan Penanggungjawab Studio Pusat Pastoral Keuskupan Tanjungkarang di Wisma Albertus dan akan menjalankan tugas pelayanan sakramental di sana. Romo Antonius Suhendri akan bertugas sebagai Pastor Rekan di Paroki Santo Yohanes Rasul Kedaton, bertempat tinggal di Stasi Santa Maria Immaculata Way Kandis serta melanjutkan tugas Pastoral Care di rumah sakit dan lembaga pemasarakatan di wilayah Bandar Lampung. Mateus Sumarno, MSF diberi tugas sebagai Pastor Rekan di Paroki Ratu Damai Teluk Betung, bertempat tinggal di Stasi Santo Petrus Panjang. Romo Ignatius Supriyanto, MSF juga akan menjadi Pastor Rekan di Paroki Ratu Damai Teluk Betung, bertempat tinggal di Stasi Santo Petrus Panjang dan melanjutkan tugas di Komisi Keluarga Keuskupan Tanjungkarang. Romo Nicolaus Agung Suprobo ditugaskan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras sebagai tenaga pengajar filsafat dan pendidikan agama Katolik, menggantikan tugas sebelumnya di Paroki Santo Petrus Kalirejo. Romo Gregorius Suripto akan menjadi Pastor Rekan di Paroki Santo Petrus Kalirejo dan turut membantu persiapan Unit Pastoral Tanjung Mas. Romo Yohanes Baptista Sujanto diberikan tugas tambahan sebagai Koordinator Tim On Going Information Keuskupan Tanjungkarang untuk pendampingan bagi frater dalam masa penpas dan diakonat. Romo Lukas Raditya akan turut ambil bagian dalam pendampingan frater yang menjalani masa orientasi pastoral di Keuskupan Tanjungkarang. Romo Damianus Triwidaryadi diangkat sebagai Pastor Rekan di Paroki Santo Yohanes Rasul Kedaton atas dasar surat penugasan dari Keuskupan Tanjung Selor. Romo Chrisantus Ian Bagas Brahmantio, Romo Pius W. Adityo Raharjo dan Romo Nicolaus Heru Andrianto akan bertugas memberikan pengajaran kepada para suster di Keuskupan Tanjungkarang terkait dengan katekese, liturgi, dan kitab suci. Usai Perayaan Syukur acara dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan penampilan jathilan di lapangan. *** Sr. M. Fransiska FSGM 

Tiga Imam Baru Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top