Kita sering berpikir bahwa kata misioner sangat erat kaitannya dengan seorang misionaris, yaitu seseorang yang bekerja di tanah misi, seorang pastor, bruder, suster.
Namun sebenanya, kita semua adalah kaum misioner apabila kita sebagai anggota gereja memiliki kesediaan melepas kepentingan diri sendiri(egois), lalu siap melayani sesuai apa yang dibutuhkan oleh lingkungan dimana kita berada.
Statuta Serikat-Serikat Karya Kepausan (no.12) menyebutkan karena Serikat-serikat Karya Kepausan adalah sarana yang berharga “yang melalui sarana itu sejak masa kanak-kanak orang-orang katolik diisi dengan semangat universalisme dan misioner dan juga sarana untuk mendorong pengumpulan dana bagi semua karya misi, masing-masing menurut kebutuhannya”(AG 38), maka Serikat karya kepausan harus”Hadir dan berfungsi dalam setiap gereja lokal, baik gereja yang sudah lama berdiri” (Cooperatio Misionalis 5; KHK kan 791, no.2), dan harus diakui sebagai badan resmi demi kerjasama misi dari semua gereja dan semua umat kristiani(bdk. Pastor Bonus 91)
Gereja dibawah naungan Tahta Suci di bawah pimpinan Bapa Paus memiliki Karya Misi Kepausan (The Pontifical Mission Works) atau juga disebut Serikat Misi Kepausan (The Pontifical Mission Societies) atau lebih dikenal dengan istilah yang lebih singkat Karya Kepausan.
Karya Kepausan adalah sebuah lembaga gerejani yang bersifat internasional, pusatnya di Roma, yakni dibawah naungan lembaga kepausan Kongregasi Suci untuk penginjilan Bangsa-bangsa.
Disebut “Karya Kepausan” karena lembaga ini membantu Bapa Paus dan seluruh gereja dalam pewartaan kabar gembira ke seluruh dunia.
Anggotanya adalah semua gereja di negara-negara seluruh dunia. Untuk mempermudah kordinasi dalam melaksanakan pelayanan maka, di setiap negara dibentuk Biro Nasional Karya Kepausan yang dipimpin oleh seorang Direktur Nasional (Dirnas).
Dalam Gereja Katolik kita mengenal Empat Karya/Serikat Kepausan yaitu::
- Serikat Kepausan untuk Pengembangan Iman (The Pontifical Society for the Propagation of Faith). Serikat ini didirikan oleh: Pauline Marie Jaricot (1799-1862), pada tanggal 3 Mei 1822. Sekretaris Jenderal Serikat Kepausan untuk Pengembangan Iman saat ini adalah : Msgr. Timothy Lahane, SVD
- Serikat Kepausan St. Petrus Rasul untuk Pengembangan Panggilan (The Pontifical Society of St. Peter Apostle). Serikat ini didirikan oleh seorang ibu bersama putrinya, Stephanie dan Jeanne Bigard (1859-1934), pada tahun 1889. Sekretaris Jenderal Serikat Kepausan St. Petrus Rasul saat ini adalah : Msgr. Jan Dumon
- Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner (The Pontifical Society of The Holy
Childhood) didirikan oleh Mgr. Charles de Forbin Janson (1785-1844), pada tanggal 19 Mei 1843.
Sekretaris Jenderal Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner saat ini adalah: Miss. Dr. Baptistine Joanne Ralamboarison
- Serikat Kepausan Persekutuan Misioner untuk Imam, Religius dan Awam (The Pontifical
Missionary Union for Priest, Religious and Laity), didirikan oleh: Beato Paolo Manna, PIME (1872-1952), pada tahun 1916. Sekretaris Jenderal Serikat Kepausan Persekutuan Misioner untuk Imam, Religius dan Awam saat ini adalah: Mgr. Vito del Prete, PIME.
Di Indonesia Karya Kepausan dimulai sejak Perang dunia I berakhir yakni pada tahun 1919, pada saat zaman penjajahan Belanda. Namun, pada saat itu selama 50 Tahun, Karya Kepausan di Indonesia tidak berkembang, karena bangsa Indonesia sibuk dengan perjuangan kemerdekaan melawan bangsa Belanda dan Jepang yang pada saat itu menjajah Bangsa Indonesia. Kemudian, pada tahun 1970, Karya Kepausan mulai bangkit dengan nama BNKPI yaitu Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia dan diakui oleh Bapa uskup bahwa KKI telah ada di Indonesia pada tanggal 22 November sampai 4
Desember 1971(Kurang lebih berjalan 1 tahun), tugas KKI adalah membangkitkan kesadaran dari tanggungjawab misioner di dalam hati umat katolik Indonesia.
Tujuan dari serikat kepausan di atas adalah : Memajukan animasi dan edukasi misioner, menyediakan diri sebagai sarana tugas misioner atau evangelisasi, memajukan solidaritas misioner sejagad.Karya Kepausan Indonesia, berpusat di Jakarta, dengan namaBiro Nasional Karya Kepausan Indonesia (BNKI), BNKI memiliki pimpinan yang disebut dengan Direktur Nasional dan sering disingkat Dirnas KKI, Dirnas KKI sekarang ini adalah RD. Markus Nurwidi. Disetiap keuskupan diperlukan sekertaris KKI yang disebut Direktur Diosesan dan dikenal dengan Dirdios KKI.
Tugas dari Dirdios KKI adalah membantu Bapa Uskup dalam menyebarkan semangat misioner di hati umat. Dirdios KKI ditunjuk dan diangkat langsung oleh Bapak Uskup setempat. Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Tanjungkarang memiliki Sekertariat di Jalan Way Lubuk 4. Pahoman, Bandarlampung, Lampung 35001.Saat ini yang menjabat Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia (Dirdios KKI) Keuskupan Tanjung Karang adalah Sr. Miryam, HK.
Demikian sekelumit tentang Karya Kepausan. Semoga dengan kita mengenal Karya Kepausan di Keuskupan Tanjungkarang, menambah semangat baru untuk melaksanakan tugas perutusan kita.
Tuhan Memberkati.***
(By. Paula Yeni R)
* Dari berbagai sumber