Instruksi Pertobatan Pastoral Komunitas Paroki

Tentang “Instruksi Pertobatan Pastoral Komunitas Paroki”

(Untuk mengunduh dokumen klik di sini )

Ensiklik Evangelii Gaudium (EG) merupakan dasar kelahiran instruksi Pertobatan Pastoral Komunitas Paroki. Dokumen ini ingin memusatkan perhatian kita akan pembaharuan Paroki dalam konteks misi pewartaan Injil. Perubahan wajah paroki itu bukan untuk menghilangkan konsep kanonis paroki yang kita kenal, melainkan untuk senantiasa menguatkan identitas misioner Gereja; Gereja hadir untuk mewartakan Yesus.

Oleh karena itu, Gereja pun senantiasa memperbaharui diri sehingga mampu menjawab kebutuhan umat. Maka, aktivitas pastoral Gereja harus mampu melampaui batas-batas geografis. Tindakan pastoral gereja harus kontekstual, namun juga bukan sekadar personal. Maka kolaborasi dan kreativitas semua pelaku pastoral di paroki sangat dibutuhkan untuk menciptakan paroki kontemporer tersebut.

Paus Fransiskus menyadari perlunya pembaharuan dalam karya evangelisasi bagi dunia dan penggembalaan umat beriman. “Saya berharap bahwa semua komunitas sungguh-sungguh mengusahakan hal-hal yang diperlukan untuk bergerak maju di jalan pertobatan pastoral dan perutusan, yang tidak dapat membiarkan segala sesuatu sebagaimana adanya. Hanya administrasi saja tidak lagi cukup. Di seluruh wilayah dunia, marilah kita ciptakan situasi perutusan yang permanen.” (EG. 25). “Saya memimpikan ‘opsi perutusan’, yakni, dorongan perutusan yang mampu mengubah segala sesuatu sehingga kebiasaan-kebiasaan Gereja, cara-cara melakukan segala sesuatu, waktu dan agenda, bahasa dan struktur dapat disalurkan dengan tepat untuk evangelisasi dunia masa kini daripada untuk pertahanan diri.” (EG. 27).

EG menggambarkan bahwa Gereja berhadapan dan berada dalam perubahan sosial dan budaya yang cukup besar dalam beberapa dekade terakhir yang mendorong Gereja harus mengatur kembali cara dimana perawatan pastoral dari komunitas paroki ditugaskan. Dokumen Instruksi Pertobatan Pastoral (2020) merupakan langkah konkret yang diharapkan segera dibuat.

Ada tiga hal mendasar yang dapat membantu dalam membaca instruksi ini:

  1. Peran para imam ialah menjaga iman dan tradisi. Iman dan tradisi semuanya tentang kabar gembira Yesus Kristus. Imam bukan membuat penjara bagi umat dengan rutinitas yang diulang-ulang tanpa ada refleksi bersama atasnya. Iman umatlah yang harus dijaga dan dilindungi bukan demi rutinitas paroki maka umat yang dikorbankan.
  1. Perhatian pada paroki. Paroki pada zaman ini bukan sekedar menyangkut penggembalaan dalam batas-batas geografis, tapi bagaikan sanctuary (tempat ziarah) dimana terbuka bagi semua orang. Paroki ditantang untuk menciptakan seni pendampingan yang lebih memberi perhatian kepada “manusia” lebih utama ketimbang soal “wewenang dan otoritas.”
  2. Kontekstual: Perubahan bukan berazaskan pada selera pribadi atau lingkaran pastor paroki tapi konteks yang memerlukan kolaborasi dan kreativitas semua pelaku pastoral di paroki yang berdasarkan norma-norma gerejawi. (Komsos Tanjungkarang)

Berita lain dari Keuskupan

  • All Posts
    •   Back
    • Berita Katolik Dunia
    • Berita Keuskupan
    • Komsos KWI
    • Komisi Keluarga

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top