Rekoleksi Misdinar Paroki Kedaton : “MENJADI MISDINAR TANPA GALAU”

Rekoleksi misdinar dengan tema “Menjadi Misdinar Tanpa Galau” berlangsung dengan penuh semangat dan antusias. Acara yang dilaksanakan di Aula St. Agustinus, Gereja Stasi St. Petrus – Natar, Paroki Kedaton, pada 14-15 September ini mengajak para putra-putri altar untuk merenungkan kembali peran mereka sebagai pelayan di altar, sambil memperkuat iman dan kebersamaan dalam pelayanan.

Acara diawali dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh Romo Kepala Paroki Kedaton, RD. Petrus Tripomo, dan beberapa Romo Konselebran, RD. Lukas Raditya, RD. Pius Wahyo Adityo Raharjo, RD. Gregorius Suripto, RD. Antonius Untoro, dan RD. FX. Dista Kristanto. Dalam homilinya, Romo Tripomo  menekankan pentingnya memahami Yesus sebagai Mesias yang ada di hati, jantung, dan pusat pewartaan iman kita. “Markus mengajarkan kepada kita bahwa Yesus adalah Mesias, dan itulah yang menjadi pusat pewartaan kita sebagai orang beriman,” jelas Romo Tripomo. Homili ini mengajak para misdinar untuk merenungkan kembali tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pelayan altar yang membawa Yesus dalam hati mereka.

Kemudian, Romo Pius sebagai Ketua Komisi Karya Kepausan Indonesia (KKI) Tanjungkarang menyampaikan pesan mendalam tentang betapa pentingnya peran putra-putri altar dalam menyebarkan kasih bagi sesama. “Pelayanan altar adalah pelayanan suci yang harus kita syukuri,” ujarnya. Menjadi putra-putri altar adalah kesempatan yang luar biasa untuk bertumbuh dalam iman, mempererat persaudaraan, dan melayani dengan penuh cinta, terutama melalui Ekaristi yang menjadi sumber dan pusat kehidupan rohani.

Romo Pius juga menekankan spiritualitas St. Tarsisius, yang mencintai Yesus dengan sepenuh hati, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi melindungi Sakramen Mahakudus. “Kerelaan kita untuk melayani adalah bukti nyata cinta kepada Tuhan,” tambahnya. Beliau juga mengajak para misdinar untuk meneladani Yesus dalam ketulusan, kerendahan hati, kemurahan hati, pengorbanan, dan pemberian diri tanpa pamrih.

Selain itu, Romo Pius mengingatkan para misdinar untuk menghindari “virus misdinar” seperti rasa Malas, mencari Imbalan dalam pelayanan, Sombong, Dengki, Ikut-ikutan teman, Nakal/Nekat, banyak Alasan ketika diberi tugas, dan Ramai ketika di Sakristi. Sebaliknya, mereka diajak untuk menginstal “virus misdinar” positif, yaitu menjadi Muda dan Merdeka, Ikhlas, Sederhana, Disiplin diri, penuh Inisiatif dan Inovatif, Normatif dan memahami aturan liturgi dengan baik, Arif dan Adil, serta Rajin dan Reflektif.

Setelah diberikan materi mengenai spiritualitas Misdinar oleh Romo Pius, peserta diajak untuk berdoa dalam keheningan, merenungkan kembali fokus dan tujuan mereka menjadi Misdinar. Renungan ini dipandu oleh Sr. Franciska, HK.

Keesokan harinya, peserta juga mendapat materi dari RD. Gregorius Suripto. Romo Greg, sapaan akrabnya, mengajak para misdinar untuk selalu membuka hati dan siap dalam melayani. “Menjadi misdinar bukan hanya melayani imam, tetapi juga melayani Tuhan secara langsung,” ungkapnya.

Tidak hanya materi, peserta diberi kesempatan untuk mengikuti beberapa pos kegiatan outbond yang penuh makna, seperti:

  1. Pos Kepekaan: Melatih kepekaan terhadap tanda-tanda yang ada di sekitar saat melayani di altar.
  2. Pos Kesaksian: Mengajak para misdinar untuk berbagi pengalaman iman.
  3. Pos Kekudusan: Mengenal pentingnya hidup kudus dalam pelayanan.
  4. Pos Pelayanan: Belajar melayani dengan hati yang tulus.
  5. Pos Kebersamaan: Membangun keakraban dan kerjasama di antara misdinar.

Setiap pos outbond dirancang untuk mengajarkan nilai fokus, kesadaran, dan pelayanan dengan kasih. “Kita tidak hanya bekerja keras, tetapi juga harus bekerja cerdas dalam melayani Tuhan,” ujar Romo Pius.

Rekoleksi ini memberi pencerahan bagi para misdinar untuk melayani tanpa rasa galau. Mereka diajak untuk mencintai Ekaristi, melayani dengan penuh kerelaan, dan meneladani Yesus dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka siap untuk melayani altar dengan lebih tulus dan penuh kasih.

-R.A.Swani Pramesti-

Berita lain dari Keuskupan

  • All Posts
    •   Back
    • Berita Katolik Dunia
    • Berita Keuskupan
    • Komsos KWI
    • Komisi Keluarga

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top