Setelah setahun lebih, kesempatan perayaan Paskah bisa dicecap oleh para narapidana Kristen Protestan dan Katolik di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkotika Kelas IIA Bandarlampung dan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Bandarlampung. Kegiatan ini difasilitasi oleh Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang, melalui kelompok Pemerhati LP yang dikoordinasi oleh Laurentius Wardoyo.
Di LP Narkotika, perayaan paskah diikuti oleh 12 narapidana bersama dengan 7 pendamping dari Pemerhati LP mengikuti ekaristi kudus yang dipimpin oleh RP. Ignatius Supriyatno MSF pada Kamis 15 April 2021. Jadwal ini mengikuti jadwal yang biasa dipakai oleh Kelompok Pemerhati LP dalam pelayanan di lapas.
Paskah di LP narkoba Way Hui dipimpin RP. Ignatius Supriyatno MSF, Kamis 15 April 2021.
Rm. Supriyatno menandaskan tiga kata kunci dalam kotbahnya yaitu: kepekaan, kejujuran dan kesetiaan. Ketiga kata kunci ini sesuai dengan bacaan Injil hari itu yang didengarkan bersama tentang penampakan Yesus kepada para muridNya.
Usai misa, dialog dilakukan sembari makan siang bersama dan pemberian bingkisan. Berbagai macam sharing dari para narapidana muncul dalam sharing ini menampakkan keceriaan walaupun perayaan paskah dilakukan dalam bentuk sederhana.
“Kami gembira karena setelah satu tahun lebih bisa menerima kunjungan ekaristi bersama dalam sukacita paskah.” Ujar salah seorang narapidana di akhir kegiatan.
Di Rutan, kegiatan serupa dilakukan pada Senin 19 April 2021 diiikuti oleh 14 orang narapidana dengan 5 pendamping dari Pemerhati LP. Ekaristi kudus dipimpin oleh RD. Philipus Suroyo yang mengangkat bacaan hari Minggu sebelumnya tentang dua orang yang berjalan ke Emaus.
Paskah di rutan Way Hui dipimpin RD. Philipus Suroyo, Senin 19 april 2021.
“Damai tidak harus menunggu saat keluar dari tempat ini. Karena damai bisa didapatkan kapan pun dan di manapun dalam seluruh proses hidup kita, asalkan kita mau menyadari dan mengolahnya,’ ajak Rm. Suroyo kepada hadirin.
Dalam kegiatan di Rutan, tidak ada sharing tapi usai ekaristi dilanjutkan dengan kegiatan ceremonial yang dihadiri juga oleh perwakilan dari Rutan, yang mengungkapkan rasa terimakasih karena kerjasama Gereja-gereja dalam memberikan perhatian dan pembinaan kepada para narapidana. Mereka berharap kerjasama itu semakin kuat di masa dengan dengan saling support dan melengkapi dalam program kegiatan.
Kedua kegiatan ekaristi ini diawali dengan pengakuan dosa bagi para narapidana yang beragama Katolik. Seluruh kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid19 yang tinggi dengan pembatas dan pengawasan LP maupun Rutan setempat.
Dalam situasi normal sebelum pandemi, kegiatan rutin dilakukan di 4 LP/Rutan di Bandarlampung, LP Kalianda, LP Metro dan kunjungan tak rutin ke LP-LP lain di Provinsi Lampung. Selama pandemi, kegiatan rutin tersebut diberhentikan termasuk perayaan Natal dan Paskah. Yang masih dilakukan selama pandemi adalah pengiriman masker kain untuk semua narapidana di seluruh LP, bukan hanya untuk yang Kristen, juga pemberian vitamin untuk beberapa LP di Bandarlampung. *** (Urip/Yuli)