Renungan Hari Minggu Pekan Paskah VI (P)
Bac I : Kis. 10:25-26.34-35.44-48
Mzm : 98:1.2-3ab.3cd-4; R: 2b
Bac II : 1Yoh. 4:7-10
Injil : Yoh. 15:9-17
Dalam Injil hari ini Yesus kembali mengingatkan tentang misi perutusan kita di dunia, yakni mewartakan cinta-kasih-Nya. Yesus telah mengasihi kita dan mewujudkan kasih-Nya secara total sampai pada titik kematian di kayu salib. Kematian di kayu salib dapat kita renungkan sebagai pengorbanan diri yang total sebagai wujud konkret cinta-kasih itu. Sebagai murid-Nya, kita diajak untuk meneladan hidup Yesus yang dengan secara total mewujudkan cinta-kasih itu kepada orang lain. Mewujudkan cinta kasih kepada orang lain bukan hanya sekedar kemauan diri atau dorongan batin saja, melainkan sebuah tanggung jawab dalam melaksanakan perutasan-Nya di dunia. Dalam kehidupan ini, menjalankan cinta kasih Allah bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang, apalagi kita diajak untuk mengasihi orang yang telah menyakiti perasaan kita. Dalam titik itulah kita harus menyadari bahwa tanpa uluran tangan-Nya kita adalah orang yang sangat terbatas dan cenderung egois pada orang lain. Oleh sebab itu, sembari menjalankan misi cinta kasih kepada orang lain, hendaknya kita juga senantiasa menjalin relasi intens dengan Dia yang mengutus kita.
(Fr. Tober Damianus Simbolon)