Berita Archives - Page 58 of 63 - Keuskupan Tanjungkarang

Berita

RIP: Sr. Imelda HK

Telukbetung – Kabar duka datang dari kongregasi Suster-suster Belas Kasih dari Hati Yesus yang Mahakudus Telukbetung. Telah meninggal dunia dengan damai Sr Imelda HK pada Sabtu, 31 Agustus 2019, pkl 08.45 WIB, di RSIA St. Anna, Telukbetung. Misa requiem akan dilaksanakan pada Minggu, 1 September 2019, pada pukul 11.00 WIB di kapel Biara Induk Suster-suster HK, Jln. Hasanudin no 29. Misa requiem akan dipimpin oleh uskup keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Pemakaman akan dilaksanakan setelah perayaan ekaristi di pemakaman DSM Negrisakti. Berikut riwayat suster Imelda HK Mengenal Sr. Imelda sebagai sosok religius HK; Pendoa dan Berdaya tahanjuang Sr. Imelda lahir di Klaten pada tanggal 9 Nopember 1939 dari keluarga Almarhum Bapak FX. Darmosusastro dan Ibu Fransiska Sukinah. Di beri nama kecil Sri Warastrini dan menerima sakramen permandian pada tanggal 28 Mei 1944, di Ambarawa dengan nama pelindung Santa Margaretha. Hidup membiara sebagai Religius rasuli HK, diawali dengan memasuki masa Postulat di Metro pada 5 Agustus 1959, selama 11 bulan. Selanjutnya pada tanggal tanggal 16 Juli 1960 menerima busana biara sebagai religius rasuli HK. Sejak saat itu ia menyandang nama Sr. Imelda HK. Masa pembinaan Novisiat diakhiri dengan mengucapkan kaul pertama di Metro pada tanggal 21 Juli 1962. Masa yuniorat dijalani selama enam setengah tahun untuk kemudian menegaskan diri menjadi mempelai Yesus seumur hidup dengan mengucapkan kaul kekal pada 12 Desember 1968. Perutusan sebagai anggota religius rasuli HK diawali di komunitas Telukbetung dengan tugas perutusan sebagai Guru dan penjahit mulai Juli 1962 sampai dengan Desember 1963, dilanjutkan untuk kali kedua dari Februari 1976 sampai Agustus 1981 dengan perutusan sama sebagai guru. Kali ketiga perutusan di Telukbetung sebagai guru di SMP Xaverius dari 1986 sampai 1989. Perutusan keempat dari Juli 1997 hingga Agustus 2003 dalam usianya yang ke 58 dengan perutusan kerasulan doa. Sebagai suster yang telah menyelesaikan purnabakti layanan formal pendidikan beliau masih berkenan melaksanakan perutusan sebagai guru di sekolah Pelita dan tata busana komunitas. Tempat perutusan dan komunitas kedua adalah Palembang dengan perutusan mengajar maupun penjahit antara November 1963 sampai dengan Maret 1976. Dalam kurun waktu tersebut Sr. Imelda berkesempatan menjalani pendidikan di SPG Xaverius Palembang lulus 1968. Selanjutnya dengan perutusan sebagai guru dan kerumahtanggaan kembali untuk kali kedua di Palembang pada Agustus 1981 sampai Agustus 1989, dan begitu untuk kali ketiga dengan perutusan sebagai Guru dari Juli 1992 sampai Juli 1997 dan terakhir kali keempat dengan perutusan kerasulan doa dari Juli 2010 sampai dengan 2015. Tempat perutusan dan komunitas ketiga adalah Metro dengan perutusan guru di SD Xaverius Metro dari Juni 1990 sampai Juli 1992. Selanjutnya tempat perutusan dan komunitas keempat menekuni kerasulan doa dan penjahit di Kalianda dari Agustus 2003 sampai dengan 2010. Menekuni perutusan kerasulan doa sebagai perutusan utama bagi Para suster lanjut usia Sr. Imelda kembali tinggal di Komunitas Biara Induk sejak 2015 sampai dengan hari ia dipanggil Tuhan karena sakit mengalami gagal ginjal dengan perawatan intensif di RS. Immanuel dari tanggal 24 Agustus dan dilanjutkan di RSIA St. Anna sampai ia dipanggil Sabtu pukul 08.45 WIB. Sosok Sr. Imelda sebagai religius rasuli HK dalam hidup dan perutusannya lebih banyak berkiprah di dunia pendidikan sebagai guru SD dan SMP maupun sebagai penjahit busana suster-suster dalam  kerumahtanggaan. Dari pengalaman menjalani perutusan secara aktif dalam komunitas kerasulan tampak kegigihan dan daya tahan juangnya dengan kedisiplinan dan ketekunan. Ia memiliki anugarah tulisan tangan yang sangat bagus cocok sebagai guru kelas 1 dan 2 untuk pengenalan tulisan dengan huruf yang baik. Sedangkan setelah memasuki masa purnabakti dengan perutusan kerasulan doa hal-hal kerohanian yang sudah ia hidupi sejak religius muda menjadi kekuatan untuk menekuni panggilan religius rasuli HK yang pendoa. Selain keterampilan keguruan dan kecintaannya sebagai seorang penjahit melekat dalam dirinya begitu pula terbatinkan dengan baik kesetiaan dan loyalitas dalam mencintai dan menekuni hidup panggilannya dengan perutusan apapun wujudnya; hormat dan memelihara serta merawat dengan baik dirinya maupun tanggung jawab tugas yang dipercayakan kepadanya; berbudaya taat dan hormat, bersih dan rapi, melakukan dan memperlihatkan hasil kerja sebagai pemberian terbaik. Untuk segala sesuatu ada waktu yang tepat, dimana Tuhan yang memberi dan Dia pula yang memanggil. Sr. Imelda sebagai religius rasuli HK telah purna dengan S3 nya, dimana ia setia setiap saat dalam hidup panggilannya dengan keteladan lewat pergulatanmu hidup sebagai rasuli HK sampai akhir. Sr. Im, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil dan Tuhan akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar (Bdk. Mat. 25:23). Terima kasih, selamat jalan dan maafkan kami semua adik-adikmu sepanggilan yang bersama menekuni kebersamaan hidup dalam kongregasi ini sepanjang 57 tahun keanggotaanmu yang diawali dengan kaul pertamamu. Selamat memasuki dan menerima tanggung jawab untuk perkara besar yang Tuhan berikan kepadamu di kehidupan abadi dimana engkau ditinggikan bersama Mere Marie Pendiri Kongregasi kita, karena engkaupun telah setia menjawab: “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus” (1 Kor.11:21) (doc.kongregasihk)

RIP: Sr. Imelda HK Read More »

Mgr. Yohanes Harun Yuwono: “Generasi Tangguh  Didasari Iman Kristiani di Era Revolusi Industri 4.0”

KEDATON – STIE Gentiaras mengadakan kuliah umum pada tanggal 26 agustus sampai 30 agustus. Kuliah umum adalah kegiatan rutin yang diadakan Kampus STIE Gentiaras setiap awal semester ganjil. Kuliah umum hari ini di awali dengan pembukaan kuliah umum oleh kepala STIE Gentiaras yaitu suster Lidya Sumiyati, S.E, M.M, M.S.Ak. Kuliah umum ini sendiri memiliki tujuan untuk memberi wawasan yang lebih luas untuk mahasiswa dan membuat mahasiswa untuk berfikir lebih terbuka. Kuliah umum hari pertama di isi oleh pemateri yang sangat istimewa yaitu Mgr.yohanes Harun Yuwono, dengan tema “Generasi Tangguh  Didasari Iman Kristiani di Era Revolusi Industri 4.0” Di dalam memberikan materi Mgr.Yohanes Harun Yuwono juga memberikan nasihat-nasihat untuk para mahasiswa agar mahasiswa dapat berfikir lebih terbuka kembali di era revolusi industri 4.0 yang semakin pesat. Kaum muda harus berani menentang kejahatan yang merendahkan martabatnya. Kaum muda harus kompak antar sesamanya dan saling menyebar virus kebaikan.Dan juga para kaum muda diharapkan agar menapaki jalan masa mudanya yaitu dengan jalan persaudaraan,jalan protagonis, dan jalan misionaris. Selain itu para kaum muda juga diharapkan untuk tampil di depan dan berani membawa perubahan. Kuliah umum diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan untuk Mgr.Yohanes Harun Yuwono yang diserahkan langsung oleh kepala STIE Gentiaras yaitu suster Lidya Sumiyati, S.E, M.M, M.S.Ak. (Lusia Esti)  

Mgr. Yohanes Harun Yuwono: “Generasi Tangguh  Didasari Iman Kristiani di Era Revolusi Industri 4.0” Read More »

Perubahan Tempat dan Perangkat Kerja

Pringsewu – Bersamaan dengan peristiwa tahbisan 10 imam dan 1 diakon, di Gereja St. Yusuf Pringsewu pada 20 Agustus 2019, sekretaris Keuskupan Tanjungkarang, RD Kornelius Anjarsi, mengumumkan beberapa perubahan dan mutasi tempat kerja dan jabatan dalam lingkungan perangkat kerja Keuskupan Tanjungkarang. Adapun salinan surat yang dibacakan adalah sebagai berikut: DAFTAR PENUGASAN / MUTASI BARU Berikut ini kami sampaikan Keputusan-KeputusanUskup Keuskupan Tanjungkarang, Bapak Uskup Yohanes Harun Yuwono, yang tertuang dalam masing-masing Surat Keputusan tentang perubahan atau peralihan tempat tugas baru beberapa imam petugas pastoral di Keuskupan Tanjungkarang yang akan mulai berlaku efektif per tanggal 01 September 2019. Dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 208/SK/VII/2019 hingga Surat Keputusan Nomor 228/SK/VIII/2019 secara berurutan, Uskup Keuskupan Tanjungkarang memutuskan peralihan dan perubahan tempat tugas, serta pengangkatan dan tugas baru bagi: STEFANUS RUSWAN BUDI SUNARJO, MSF Dari tugas lama yaitu penjajakan untuk kerjasama antara Kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF) Propinsi Jawa dengan Keuskupan Tanjungkarang ke tugas baru sebagai Pastor Rekan di Paroki St. Yohanes Rasul – Kedaton; yang bersangkutan tinggal di rumah Komunitas MSF di Stasi Way Kandis. IGNATIUS SUPRIYATNO, MSF Dalam Kerjasama dengan Kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF) Propinsi Jawa, mendapat tugas sebagaI Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Tanjungkarang; yang bersangkutan tinggal di rumah Komunitas MSF di Stasi Way Kandis. YULIANUS BAMBANG CONDRO SAPTONO. Dari tugas lama sebagai Ekonom Keuskupanke tugas baru sebagai Ketua Pelaksana Pembangunan Rumah Retret atau Rumah Pembinaan Umbul Pelem – Pinang Jaya sekaligus sebagai Pastor Rekan di Paroki Ratu Damai Telukbetung. WOLFRAM SAFARI Dari tugas lama sebagai Pastor Rekan di Unit Pastoral St. Kristoforus – Bakauheni ke tugas baru sebagai Ekonom Keuskupan Tanjungkarang. AGUSTINUS SUDARYANTO Dari tugas lama sebagai Pastor Rekan Paroki Yohanes Paulus – Murnijaya ke tugas baru sebagai Pastor Kepala Paroki Yohanes Paulus – Murnijaya. YOHENES THEDENS TANA Dari tugas lama sebagai Pastor Rekan Paroki Hati Yesus Yang Mahakudus – Metro ke tugas baru sebagai Pastor Rekan Paroki Yohanes Paulus – Murnijaya. BERNAT HARYANTO SILABAN Dari tugas lama sebagai Pastor Kepala Unit Pastoral St. Kristoforus – Bakauheni ke tugas baru sebagai Pastor Rekan Unit Pastoral St. Kristoforus – Bakauheni. Rm. PETRUS TRIPOMO Dari tugas lama sebagai Pastor Kepala Paroki Yohanes Paulus – Murnijaya ke tugas baru sebagai Pastor Kepala Unit Pastoral St. Kristoforus – Bakauheni. Rm. YOHANES BAPTIS WIDARMAN Dari tugas lama sebagai Pastor Kepala Paroki St. Andreas Rasul – Margo Agung ke tugas baru sebagai Pastor Rekan Paroki Keluarga Kudus – Sidomulyo. PHILIPUS SUROYO Dari tugas lama sebagai Pastor Rekan Paroki Ratu Damai –Telukbetung ke tugas baru sebagai Pastor Kepala Paroki St. Andreas Rasul – Margo Agung. YOHANES KURNIAWAN JATI Mendapat tugas baru sebagai Pastor Rekan di Paroki St. Yohanes Rasul – Kedaton BERNARDUS BUDI WIDIYATNO Dilepaskan dengan hormat dari tugas sebagai Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia Keuskupan (Dirdios KKI). MIRYAM, HK Diangkat sebagai Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Tanjungkarang (Dirdios KKI). FRANSISKUS XAVERIUS DISTA KRISTANTO Dari tugas lama sebagai Pastor Rekan Paroki St. Andreas Rasul – Margo Agung ke tugas baru  yaitu Kuliah di Universitas Multimedia Nusantara – Jakarta. GREGORIUS SURIPTO Mendapat tugas tambahan sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang; yang bersangkutan tetap tinggal di Paroki Katedral Kristus Raja – Tanjungkarang. ROBERTUS MICHAEL NOPEN SAPUTRO Dari tugas lama sebagai Pastor Rekan di Paroki St. Yohanes Rasul – Kedaton ke tugas baru yaitu Studi lanjut di Paris – Prancis. Diakon FRANSISKUS ARISYANTO Mendapat tugas pastoral baru sebagai diakon di Paroki St. Andreas Rasul – Margo Agung. Memberhentikan dengan hormat Dewan Keuangan Keuskupan Tanjungkarang periode 2014 – 2019 yakni: 1). YA. Suryo Widyohening, SCJ; 2). Bp. Siprianus Suryanto Salim; 3). Bp. Andreas Satyawan; 4). Bp. Tarsisius Purnomo; 5). Ibu Yulia Jenny Soelistiani. Keuskupan Tanjungkarang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas pelayanan selama ini. Mengangkat Dewan Keuangan yang baru untuk Periode 2019 – 2024, yaitu: Pertama: RD. Yohanes Kurniawan Jati Kedua: Sdri. Fransisca Winarti Meiharto Ketiga: Ibu Hiasinta Cecilia Ho Lie Tjoe Keempat: Bp. Rafael Johan Gani Kelima: Bp. Dionisius Herowanto Keenam: Bp. Gregorius Sentosa Johan Ketujuh: Bp. Petrus Tonny Mursalim Kedelapan: Bp. Thomas Hartono Kesembilan: Bp. Heri Gunawan Kesepuluh: Bp.Frangky Wijaya   Demikianlah peralihan tempat tugas baru beberapa imam petugas pastoral di Keuskupan Tanjungkarang dan Dewan Keuangan Keuskupan Tanjungkarang periode 2019 – 2024 yang akan mulai berlaku efektif per tanggal 01 September 2019. Kepada semua pribadi yang mengemban tugas baru dan yang berpindah di tempat yang baru diucapkan banyak terima kasih dan selamat berkarya. (doc.sekrup-tjkarang)    

Perubahan Tempat dan Perangkat Kerja Read More »

KESETARAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEBAGAI CITRA ALLAH

Tanjungseneng – Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang menggelar diskusi tentang gender. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dalam tahun ini untuk belajar bersama tentang gender. Kali ini diskusi diadakan di teras Matow Way Hurik Tanjungseneng, Kamis 15 Agustus 2019 diikuti oleh 10 orang penggiat dari berbagai kelompok yang ada di Keuskupan Tanjungkarang. Diskusi mengambil pemantik Surat Gembala KWI 2004 tentang Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki sebagai Citra Allah. Pembahas utama, RD Gregorius Suripto mengajak seluruh peserta untuk membaca surat gembala itu dan mencermatinya tiap bagian yang ada mulai dari keprihatinan, kesadaran dan perilaku baru yang harusnya dibangun oleh masyarakat. “Pelanggaran terhadap martabat perempuan yang menganggap bukan sebagai pribadi, melainkan sebagai benda, sebagai obyek perdagangan, melayani kepentingan egois dan kenikmatan semata. korban pertama atas hal itu adalah kaum perempuan, menghasilkan penghinaan, perbudakan, penindasan terhadap kaum yang lemah, pornografi, pelacuran, khususnya dalam bentuk terorganisasi,” tandas RD. Greg. Karena itulah kesadaran untuk menghormati martabat perempuan menjadi bagian penting untuk dilakukan. Bahwa manusia itu laki-laki dan perempuan, bukan salah satunya. Yang perlu diingat adalah perempuan dan laki-laki mempunyai peran biologis/seksual yang berbeda, yang tak bisa dipertukarkan, tapi bisa saling mendukung untuk menjalankan peran biologis itu. Sedang dalam peran gender, dua belah pihak harus menjadi mitra, saling melindungi supaya tidak ada satupun yang menjadi korban. Greg mengatakan bahwa Gereja Katolik mempunyai tanggungjawab untuk memberi kesaksian dihadapan dunia bahawa dunia membutuhkan cinta kasih dan keadilan berdasarkan surat gembala Konferensi Waligereja Indonesia 2004 ini. Dalam hal ini Gereja sadar bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan setara menurut citra Allah ( Bdk. : Kej 1:26-27). RD. Greg mengingatkan hal itu sambil melihat secara lokal di Keuskupan Tanjungkarang dengan motto Bapa Uskup Mgr. Yohanes Harun Yuwono “Non Est Personarum Acceptor Deus” (Alllah tidak membeda-bedakan Orang (Kis  10: 14). Untuk itu kesetaraan gender tidak hanya penting dari segi moralitas, keadilan tetapi juga sangat penting dan relevan dari sisi ekonomi. “Kita harus menghentikan paternalistik, tak boleh ada dominasi salah satu jenis kelamin. Perempuan bukan milik laki-laki, entah ayahnya atau suaminya,” demikian salah satu point yang mencuat dalam diskusi ini. Seluruh diskusi dipandu oleh Maria Torra Pratiwi, dan rencana tindak lanjutnya akan diadakan diskusi lagi dengan tema pendalaman khususnya tentang kekerasan dalam rumah tangga, dalam masa sebelumnya, mungkin saja bekerjasama dengan Komisi Keluarga dan Komisi Kepemudaan. Dengan demikian ada sinergi dengan semua pihak untuk mengatasi masalah-masalah ketidakadilan gender. Ketua Komisi KKPPMP, Yuli Nugrahani mengharapkan lingkar diskusi ini secara kontinyu digelar dengan tema yang berkesinambungan. Siapa pun boleh ikut dan terlibat dalam diskusi  tanpa dibatasi wilayah atau kelompok tertentu. “Ini diskusi serius tapi santai, yang bisa kita libati bersama sebagai sarana belajar tentang gender dan nilai-nilai keadilan perdamaian,” tandas Yuli. *** (dyn)  

KESETARAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEBAGAI CITRA ALLAH Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top