Puncak Tahun Devosional Bukan Berarti Berhenti

Arah Dasar Keuskupan Tanjungkarang 2023: Devosional, berada di penghujung waktu. Keuskupan ini pun siap menyongsong Ardas berikutnya: ‘Tahun Pendidikan Cinta Budaya dan Kaderisasi’

Satu tahun sudah Keuskupan Tanjungkarang berjalan bersama dalam arah dasar: Devosional. Sebagai rasa syukur diadakan Perayaan Ekaristi Puncak Tahun Devosional di Kompleks Sekolah Xaverius, Pahoman, Bandarlampung, Kamis, 28 September 2023. Bertema: ‘Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’ (Matius 6:33-34)

Sekitar 1800 orang mengikuti Perayaan Ekaristi. Dipimpin Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo. Perarakan enam vandel dan barisan para imam menuju altar diiringi lagu ‘Bapa Engkau Sungguh Baik,’ membuat suasana syahdu dan menggetarkan jiwa.

Enam kelompok Devosional itu adalah Serikat Sosial Vinsensius (SSV), Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Legio Maria, Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik (BPK PKK), Paguyuban Devosan Kerahiman Ilahi (PDKI) dan St. Monica. Dengan penuh semangat mereka datang dari berbagai paroki. Mereka ingin saling berjumpa dan mengucap syukur atas semua yang terjadi lewat doa-doa devosi yang senantiasa mereka panjatkan.

Satu jam sebelum Perayaan Ekaristi diadakan doa-doa devosi seperti: rosario, doa koronka, lagu-lagu pujian KTM dan PDKK. Penanggungjawab Kelompok Devosional ini adalah Komisi Pengembangan Iman Keuskupan Tanjungkarang Romo Piet Yoenanto Sukowiluyo Pr. Pendamping: Romo Anggoro Ratri SCJ.

Karya belaskasih

Dalam homilinya Mgr. Avien, sapaan akrabnya, mengatakan sejarah keselamatan yang ditulis dalam Kitab Suci, menanti kerajaan Allah cukup lama persiapannya. Sama dengan Puncak Devosi ini. Saat-saat mendekati hadirnya kerajaan itu, ternyata ada pada kelompok kecil yakni: kaum anawim, bangsa Israel. Salah satu tokoh besarnya adalah Yohanes Pembabtis, yang berseru-seru bertobatlah kerajaan Allah sudah dekat.

Kehadiran Kerajaan Allah, ada pada Allah yang memerintah. Kemudian menjadi biji gandum yang jatuh ke tanah, mati, lalu berbuah. Buah yang melimpah itu adalah Gereja Kristus sendiri, Gereja Katolik, dengan satu hukum utama yakni: kasih.

“Hidup kita adalah persembahan bakti kepada Allah. Tuhan menghendaki agar kita melaksanakan hukum kasih itu,” kata Uskup.

Lalu Uskup memberi contoh karya-karya belas kasih jasmani. Misalnya, memberi makan, minum, pakaian dll kepada mereka yang tidak punya. Melawat orang sakit dan mengunjungi orang-orang yang di penjara.  “Ini karya-karya yang devosan lakukan,” imbuh Uskup.

Namun, menurut Mgr. Avien, karya itu masih sangat sedikit dan kecil. Akan berbuah besar bila para devosan tidak lagi berkelompok-kelompok. Tetapi bersatu membentuk devosi Gereja, devosi umat Allah.

“Tadi kita sudah mempraktekkannya. Kita bersama-sama mendoakan doa rosario, koronka, lagu-lagu pujian KTM dan PDKK. Kalau di tempat ini setiap bulan berdoa bersama, kita gilir doanya. Perlahan-lahan akan menjadi devosi kita bersama. Yang penting bukan acaranya. Tetapi kita bisa melihat deposisi tempatnya yang benar,” ajak Uskup.

Menurut Uskup, devosi ini mendukung satu ibadah yang resmi, formal, yang dikehendaki oleh Kristus sendiri menjadi Ibadah Kerajaan Allah. Lewat sakramen-sakramen dengan puncaknya: sakramen Ekaristi. Yang kita sebut dengan liturgi sebagai ibadat resmi Gereja, puncak dan sumber dari kehidupan umat Kristen. Di situlah tempat devosi bermuara. Sehingga doa-doa devosi dapat dilakukan baik secara pribadi, keluarga, lingkungan mau pun kegiatan-kegiatan di paroki untuk memperlihatkan belaskasih Allah yang besar. Dunia butuh banyak pendoa, butuh banyak mulut yang mendoakan doa-doa devosi itu.

Bukan berarti berhenti    

Momen ini merupakan Puncak Tahun Devosi. Namun, bukan berarti berhenti sampai di sini. “Justru menjadi semangat awal dalam mengembangkan semangat berdevosi di Keuskupan Tanjungkarang,” kata Uskup.

Uskup berharap, devosi membuat kita semakin beriman, berliturgi dengan benar dan memanjatkan ibadah sejati kepada Allah melalui sakramen-sakramen, tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan dunia.Selain itu, Uskup berharap agar ke depan dikemas dengan sebaik-baiknya supaya semua kelompok devosi mendapat tempat dan waktu. Umat juga semakin dapat menghayati dan mendoakannya di mana pun mereka berada sepanjang tahun.

Usai Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan ramah tamah. Setiap kelompok Devosan mempersembahkan atraksi menarik. Mereka sangat antusias dan sukacita. Di kompleks itu ada stan-stan makanan dan minuman. Juga stan OBOR menjual buku dan barang-barang rohani. ***

M. Fransiska FSGM

Berita lain dari Keuskupan

  • All Posts
    •   Back
    • Berita Katolik Dunia
    • Berita Keuskupan
    • Komsos KWI
    • Komisi Keluarga

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top