Kongregasi CB mendirikan Sekolah Tarakanita yang pertama di Bengkulu pada tahun 1929. Setelah 93 tahun merantau kemana-mana, akhirnya melahirkan cicit di Sumatera bagian Selatan ini.
Oleh Uskup Agung Palembang sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Sufragan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, sejarah Kongregasi CB itu diibaratkan seperti peribahasa dalam Bahasa Batak: Marsipature hutanabe, yang artinya membangun daerah asal. Orang boleh merantau kemana-mana, tetapi jangan lupa tanah kelahiran. Dan bangunlah tanah kelahiran itu.
Begitu Mgr. Yu, sapaan akrabnya, menjelaskannya dalam Perayaan Ekaristi Pemberkatan Susteran CB dan TK Tarakanita, Murni Jaya, Selasa, 19 April 2022.
Awalnya, kehadiran para suster CB ini ada yang menyangsikan, apakah mereka mau untuk hadir di tempat udik ini, di ujung dunia. Jangankan di sini, di Pulau Nias pun, para suster CB bersedia hadir, ujar Uskup Harun Yuwono yang pernah tinggal di Sumatera Utara ini.
Para suster CB hadir untuk ambil bagian dalam pelayanan pendidikan guna mencerdaskan anak bangsa. Menumbuhkan tunas-tunas bangsa, yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Itu karya CB yang sejak dahulu hingga sekarang, yang tidak membedakan ras, agama, dan golongan apa pun.
“Terimakasih telah melahirkan cicit Tarakanita setelah merantau kemana-mana. Semoga kehadiran biara dan Sekolah Tarakanita ini menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan,” ujar Uskup Yuwono.
Sentuhan Personal
Kehadiran para suster CB ini tentu atas undangan dari Bapa Uskup Harun Yuwono. Lalu mereka datang dan melihat kebutuhan karya pendidikan di Tubaba ini. Mereka terharu dan tergerak hatinya. Lalu bersama Yayasan Tarakanita bergerak bersama untuk memberikan pelayanan pendidikan di Tubaba ini.
Propinsial CB Sr. Yustiana CB mengucapkan terimakasih atas sentuhan-sentuhan personal dari berbagai pihak sehingga proses perizinan berjalan lancar. Sr. Yusiana CB berjanji akan memberikan pelayanan pendidikan yang cakap, kontekstual dan menanamkan dasar baik pada peserta didik karena pendidikan merupakan tulang punggung pembangunan bangsa.
Penyerahan kunci dari Ketua Yayasan Tarakanita Sr. Marie Yose CB kepada Propinsial CB Sr. Yustiana CB.
Perayaan Ekaristi ini diselenggarakan secara offline dan online. Hadir para suster CB, Pengurus Yayasan Tarakanita, Struktural Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan keluarga besar Yayasan Tarakanita, khususnya keluarga besar TK Tarakanita Murni Jaya, dan umat lingkungan setempat.
Menuju Masa Depan
Esok paginya, Rabu, 20 April 2022, diadakan peletakan batu pertama. Di atas lahan ini akan dibangun SD Tarakanita. Letaknya sekitar 2,5 km dari Susteran CB yang kemarin diberkati Uskup.
Prosesi peletakan batu pertama diawali dengan doa singkat yang dipimpin oleh Uskup Agung Palembang sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Sufragan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Dalam doanya Mgr. Harun berharap proses pembangunan berjalan lancar dan kehadiran SD Tarakanita di Tubaba (Tulang Bawang Barat) ini sungguh menjadi tanda dan sarana kehadiran Allah yang menyelamatkan.
Dalam kata sambutannya, Bupati Tubaba Ir. Umar Ahmad SP mengucapkan terima kasih kepada Kongregasi CB, Yayasan Tarakanita, dan Keuskupan Tanjungkarang yang telah memilih Kabupaten Tubaba sebagai tempat layanan khususnya di bidang pendidikan.
Kehadiran Tarakanita di Tubaba ini merupakan sebuah komitmen dan panggilan karena nilai. Diawali dengan hadirnya TK Tarakanita dan akan segera hadir SD Tarakanita yang pembangunannya akan segera dimulai. Ini semakin meneguhkan pemerintah dan masyarakat Tubaba melangkah pulang menuju masa depan.
Acara peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Tubaba, Ir. Umar Ahmad SP, Mgr Yohanes Harun Yuwono, Sr. Yustiana CB, Sr. Luisa CB, Sr. Emmanuela CB, Ketua Pengurus Yayasan Tarakanita Sr. Marie Yose CB, Pastor Paroki Rm. Yohanes Thedens Tana Pr, Rm. Yohanes Samiran SCJ, dan sejumlah pejabat setempat.***
Sr. M. Fransiska FSGM