Kongregasi Suster-suster Belaskasih dari Hati Yesus Yang Mahakudus (HK) menggelar pesta Kaul Kekal, 25 tahun, 40 tahun, 50 tahun, dan 60 tahun Hidup Membiara.
Perayaan Ekaristi dipimpin Uskup Agung Palembang sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Sufragan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, di Gereja Ratu Damai Telukbetung, Rabu, 18 Mei 2022.
Yang mengikrarkan Kaul Kekal:
- Olivia HK dari Paroki St. Yohanes Pemandi, Raha, Sultra
- Diana HK dari Paroki St. Yohanes & St. Paulus, Murni Jaya
Yang berpesta 25 tahun:
- Hilaria HK dari Paroki Roh Kudus, Unaaha, Sultra
- Edith HK dari Paroki St. Perawan Maria diangkat ke Surga, Kebonjahe, Sumatera Utara
- Rita HK dari Unit Pastoral Hati Kudus Yesus, Sukoharjo
- Yulia HK dari Paroki St. Petrus & Paulus, Klepu
Yang berpesta 40 tahun:
- Maria HK dari Paroki Marganingsih Kalasan
- Alice HK dari Paroki Ratu Damai, Telukbetung
- Frances HK dari Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus, Metro
Yang berpesta 50 tahun:
- Elisabeth HK dari Paroki St. Paulus, Kota Gajah
Yang berpesta 60 tahun:
- Margaretha HK dari Paroki St. Yusuf Pekerja, Mertoyudan
- Agnes HK dari Paroki St. Yusuf Bintaran, Yogyakarta.
Sr. Margaretha HK tidak dapat hadir di gereja saat pesta ini. Ia merayakan pesta 60 tahun hidup membiara di kamar perawatan RS. St Anna. Sejak enam bulan ia dirawat di rumah sakit karena menderita stroke.
Dalam homilinya Mgr. Yohanes Harun Yuwono menceritakan seorang tokoh agama di salah satu channel youtub. Tokoh agama itu mengatakan, kalau semua orang Kristen nantinya di surga akan menjadi perempuan.
Ini membuat Uskup Harun Yuwono tidak rela. Laki-laki mana pun tidak akan rela, katanya.
Tokoh agama tersebut mengatakan demikian karena melihat seluruh Kitab Suci dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, dan Kitab Wahyu tertulis, bahwa umat Allah itu sebagai pengantin perempuan, permaisuri Allah atau mempelai Allah.
Padahal itu bahasa-bahasa simbol. Bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan kedekatan relasi antara Allah dengan umat-Nya.
Kita ini dijadikan pengantin perempuan Allah karena Allah begitu dekat dengan kita. Ia ingin kita bersatu dengan-Nya. Allah yang begitu rahim mau memperlakukan kita begitu karena Dia sangat mengasihi kita.
Tuhan mengasihi kita tanpa membedakan siapa pun. Kerahiman-Nya itu hanya dapat dibalas dengan rasa syukur. Inilah kaul, tutur Uskup. ***
Sr. M. Fransiska FSGM