Katekese

Renungan Harian, Selasa XIII

Bacaan: Matius 8:23-27 Angin ribut diredakan 8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.” 8:26 Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” Renungan Kepercayaan Salah satu syarat agar orang sukses dibonceng menggunakan sepeda motor adalah soal percaya. Orang yang tidak percaya pada sopir motor akan mempunyai peluang kecelakaan yang jauh lebih besar dibanding orang yang percaya. Bisa jadi orang yang gelisah dan takut saat dibonceng justru ikut mengendalikan motor dari belakang. Alhasil, sangat mungkin celaka itu sangat dekat. Tetapi orang yang percaya pada sopir motor, perjalanan akan menjadi lebih enak dan aman. Percaya juga menjadi syarat orang beriman. Tanpa kepercayaan, orang akan hidup secara sosial manusiawi saja. Peristiwa dan tragedy hidup hanya serangkaian kejadian biologis tanpa makna. Setelah lahir, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan akhirnya meninggal. Tidak ada makna indah dalam hidup ini. Tetapi orang yang percaya Tuhan yang menyelenggarakan, hidup akan jauh lebih berarti dan layak diperjuangkan, apapun resikonya. Pertistiwa Yesus menghardik danau menjadi refleksi bagi kita bahwa kita perlu terus menerus mengasah iman kepercayaan kepada Tuhan yang menyelenggarakan. Bisa jadi juga kita layak mendapat hardikan karena sering kali tidak percaya kepada-Nya. Kuasa kitalah yang sering jauh lebih kita andalkan. Sementara ada banyak perkara yang jauh lebih besar dari kemampuan manusiawi kita. Hal sederhana yang sering kita lupa adalah keindahan dalam semesta. Berhadapan dengan alam semesta sebenarnya kita tidak mampu banyak berbuat. Kita hanya bagian kecil dari alam semesta. Bisa kita bayangkan bagaimana agungnya Dia yang empunya alam semesta. Maka yang bisa kita lakukan adalah “Tuhan, tolonglah, kami binasa”; memohon kepada-Nya yang mempunyai kuasa segalanya. Mari kira bersyukur pada Tuhan lewat alam semesta dengan menjadi keindahan, kebersihan, dan kehijauan sekitar. Mulai dari mengolah sampah, tanam-menanam, hingga merawat yang ada. Semoga dengan demikian, hidup iman dan kepercayaan kitapun akan terjaga. Doa: Tuhan, teguhkan niatkan kami untuk memelihara lingkungan sekitar menjadi bersih, asri, dan nyaman. Amin.  

Renungan Harian, Selasa XIII Read More »

Renungan Harian, Senin Biasa XIII

Bancaan: Matius 8:18-22 Hal mengikut Yesus 8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. 8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” 8:20 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” 8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” 8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” Renungan Syarat kemuridan Kristiani: 3M Ada bermacam-macam jenis pengikut Yesus: ada yang pasrah bongkokan; ada pula yang ikut dengan segudang syarat. Dua jenis pengikut Yesus ini kita jumpai dalam bacaan Injil hari ini. Yang satu mau ikut Yesus kemana saja Ia akan pergi, tanpa mau tahu tujuan dan arah Yesus. Yang lain hendak ikut Yesus tetapi justru lebih sibuk mengurus orang yang sudah tidak bisa apa-apa, alias mati. Berkaitan dengan itu, Injil tidak mencatat bagaimana reaksi kedua orang yang hendak ikut Yesus itu. Apa yang bisa kita renungkan? Mari kita merenungkan dari sisi kemuridan, menjadi murid-murid Yesus jaman ini. Setiap orang yang sudah mendapat rahmat baptisan adalah murid Kristus. Maka sudah semestinya jalan Kristus itu menjadi jalan kita. Yang dimaksud adalah jalan kebaikan, kebijakan, dan teladan hidup Yesus sendiri. Mustahil mengatakan murid pribadi tertentu tetapi tidak ada satupun yang diteladani dalam hidup. Apa yang perlu dilakukan sebagai murid Yesus adalah ‘Menyangkal diri, Memikul salib, dan Mengikuti Dia’ (3M). Itulah bentuk dan tugas kemuridan Kristiani. Trilogi kemuridan itu perlu dijalankan bersama dan dalam kesadaran iman. Apakah tidak mudah dan perlu perjuangan?? Memang tidak mudah dan tidak murah. Harga kemuridan dibayar dengan darah Sang Penebus. Ia yang rela memanggul salib, disalibkan dan wafat disana, itu lah yang menjadi kekuatan utama untuk menjalankan trilogy kemuridan Kristus. Mari kita mohon rahmat-Nya, agar kita berani keluar dari kenyamanan yang menyesatkan, ketakutan dan kekuatiran akan hidup, serta berjalan bersama-Nya sepanjang waktu. Bersukacitalah dan bergembiralah sebagai murid Kristus. Doa: Tuhan, semoga aku berani setia menjadi murid-murid-Mu ditengah dunia jaman ini. Amin.  

Renungan Harian, Senin Biasa XIII Read More »

Renungan Harian, Kamis Biasa XII

Bacaan: Matius 7:15-20 Hal pengajaran yang sesat 7:15 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Renungan Buah Kehidupan Ada berbagai cara untuk mengecek keaslian sebotol madu lebah yang dijual orang dipinggir jalan. Tidak jarang sikap pertama yang muncul ketika melihat orang berjualan madu dipinggir jalan adalah kepalsuan. Maksudnya hampir pasti madu-madu yang dijual tingkat kemurniannya tidak 100%. Berbagai macam cara bisa kita pakai untuk mengetes keasliannya. Jika yakin dengan keasliannya kita bisa membeli, jika tidak kita, bisa pergi. Kita bisa mengecek keaslian barang jual beli sebelum terjadi kesepakatan. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” menjadi patokan yang diberikan oleh Yesus untuk mengenal nabi palsu atau asli. Tidak mudah untuk mengenali asli atau tidaknya nabi palsu sebelum ia berbuat apa-apa. Kiranya apa yang dikatakan dalam injil hari ini bukan untuk mengadili atau selalu mencurigai kebaikan-kebaikan orang yang kita jumpai. Apalagi untuk mengadili para gembala Gereja. Bisa saja begitu, namun pasti jauh lebih indah buahnya apabila kita melihat konteks dari Injil. Konteksnya adalah Yesus mengajar para murid dalam ‘Kotbah di Bukit’. Ini terjadi diawal karya Yesus dalam Injil Matius. Kesimpulan dari seluruh pengajaran ini adalah “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya, yang lain akan ditambahkan”. Yesus mengajak para murid untuk mengutamakan kehendak Allah dalam seluruh hidup, bukan kehendak dan keingingan mereka sendiri. Jika yang pertama bisa terjadi, tidak perlu dipikirkan saja Allah sudah memcukupi apa yang menjadi kebutuhan kita. Dalam dunia sekarang ini, kita semua bisa menjadi ‘nabi’. Pertanyaannya mau jadi nabi seperti apa? Kiranya pilihan kita adalah nabi yang membawa buah kehidupan. Apa yang kita lakukan sekarang bukan sebagai semua kamuflase untuk mencapai tujuan pribadi yang hanya mencari keuntungan. Atau modus utama kita adalah mencari kerajaan Allah dan kehendak-Nya. Hal yang bisa kita lakukan adalah menghasilakan buah yang baik. Buah yang baik dihasilkan dalam cara yang baik. Kalau mau berbagi lima roti dan dua ikan, marilah membagikan roti dan ikan yang kita miliki sendiri. Buah yang baik tidak dihasilkan dari cara-cara yang tidak baik. Doa: Tuhan, semoga aku mampu menjadi nabi cinta kasih dan pelayan pendamaian untuk jaman ini. Kuatkan iman, pengharapan, dan kasih kami kepada-Mu. Amin.

Renungan Harian, Kamis Biasa XII Read More »

Berapakah Provinsi Gerejawi di Indonesia?

Kita sering mendengar kata Provinsi Gerejawi. Istilah yang dipakai untuk penyebutan wilayah pelayanan dari  sebuah Keuskupan Agung dan beberapa Keuskupan lainnya yang berdekatan dalam suatu daerah. Batas wilayah Provinsi Gerejawi ditentukan sama dengan batas wilayah pelayanan dari keuskupan-keuskupan yang tergabung di dalamnya. Keberadaan Provinsi Gerejawi sangat penting untuk menunjang aktivitas pastoral bagi umat serta memupuk semangat kolegialitas dari para uskup. Adapun tujuan dibentuknya Provinsi Gerejawi, tertulis dalam Kitab Hukum Kanonik Kanon 431 $1: “Agar kegiatan pastoral bersama pelbagai keuskupan yang berdekatan dikembangkan sesuai dengan keadaan orang-orang dan tempatnya, dan agar hubungan antara para Uskup Diosesan dipupuk  dengan lebih baik, Gereja-gereja partikular yang berdekatan hendaknya  dibentuk menjadi provinsi-provinsi gerejawi yang dibatasi oleh wilayah tertentu”. Keputusan Otoritas Tertinggi Gereja untuk mendirikan Provinsi Gerejawi akan terlaksana setelah mendengarkan pendapat dari para uskup yang berkepentingan dalam wilayah yang berdekatan. Selain itu, Otoritas Tertinggi Gereja juga memiliki wewenang untuk menghapus atau mengubah status Provinsi Gerejawi, tentu setelah mendengar masukan dari para uskup dalam wilayah terkait. Wewenang Otoritas Tertinggi Gereja ini tertulis dalam Kan. 431 $3: “Hanyalah  otoritas tertinggi Gereja, setelah mendengarkan para uskup yang berkepentingan, berwenang mendirikan, menghapus atau mengubah provinsi-provinsi gerejawi’. Menurut Kan. 331 dan Kan. 336, Otoritas Tertinggi Gereja hanyalah Paus seorang diri dan Collegium para Uskup. Dapat dikatakan bahwa Otoritas Tertinggi  yang memiliki hak untuk mendirikan, menghapus atau mengubah status Provinsi Gerejawi (bdk. Kan. 431 $3) adalah Paus. Dalam Provinsi Gerejawi, dewan provinsi dan Uskup Metropolitan (Uskup Agung) memiliki otoritas menurut norma hukum. Demikian juga dengan keberadaan Provinsi Gerejawi memiliki status badan hukum (Bdk Kan.432 $1, $2). Ada 10 Provinsi Gerejawi untuk 37 Keuskupan di Indonesia. Berikut Provinsi Gerejawi yang tersebar dari barat ke timur wilayah Indonesia: Provinsi Gerejawi Jakarta 1.  Keuskupan Agung Jakarta. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/07/profil-uskup-mgr-ignatius-suharyo/ 2.  Keuskupan Bogor. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/07/profil-uskup-mgr-paskalis-bruno-syukur-ofm/ 3.  Keuskupan Bandung. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/07/profil-uskup-mgr-dr-antonius-subianto-bunjamin-osc/ Provinsi Gerejawi Semarang 1.  Keuskupan Agung Semarang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/08/profil-uskup-mgr-dr-robertus-rubiyatmoko/ 2.  Keuskupan Purwokerto. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/08/profil-uskup-mgr-christophorus-tri-harsono/ 3.  Keuskupan Surabaya. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/08/profil-uskup-mgr-vincentius-sutikno-wisaksono/ 4.  Keuskupan Malang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/08/profil-uskup-mgr-prof-dr-henricus-pidyarto-gunawan-o-carm/ Provinsi Gerejawi Ende 1.  Keuskupan Agung Ende. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/02/profil-uskup-vincentius-sensi-potokota/ 2.  Keuskupan Denpasar. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/02/profil-uskup-mgr-silvester-san/ 3. Keuskupan  Ruteng. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/02/profil-uskup-mgr-dr-silvester-san/ 4. Keuskupan Maumere. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/02/profil-uskup-mgr-edwaldus-martinus-sedu/ 5. Keuskupan  Larantuka. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/02/profil-uskup-fransiskus-kopong-kung/ Provinsi Gerejawi Kupang 1. K Keuskupan Agung Kupang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/06/profil-uskup-mgr-petrus-turang/ 2. Keuskupan Weetebula. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/06/profil-uskup-mgr-dr-edmund-woga-cssr/ 3. Keuskupan  Atambua. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/06/profil-uskup-mgr-dr-dominikus-saku/ Provinsi Gerejawi Medan 1. Keuskupan Agung Medan. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-kornelius-sipayung-ofm-cap/ 2. Keuskupan Sibolga. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-dr-anicetus-bongsu-sinaga-ofm-cap/ 3. Keuskupan Padang. Profil Uskup:http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-dr-martinus-dogma-situmorang-ofm-cap/ Provinsi Gerejawi Palembang 1. Keuskupan Agung Palembang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-aloysius-sudarso-scj/ 2. Keuskupan Tanjungkarang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-yohanes-harun-yuwono/ 3. Keuskupan Pangkal Pinang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-prof-dr-adrianus-sunarko-ofm/ Provinsi Gerejawi Pontianak 1. Keuskupan Agung Pontianak. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-agustinus-agus/ 2. Keuskupan Ketapang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-pius-riana-prapdi/ 3. Keuskupan Sanggau. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-giulio-mencuccini-c-p/ 4. Keuskupan Sintang. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-samuel-otton-sidin-ofm-cap/ Provinsi Gerejawi Samarinda 1. Keuskupan Agung Samarinda. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/03/28/profil-uskup-mgr-yustinus-harjosusanto-msf/ 2. Keuskupan Palangka Raya. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/03/28/profil-uskup-mgr-aloysius-maryadi-sutrisna-atmaka-msf/ 3. Keuskupan Tanjung Selor. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/03/27/profil-uskup-mgr-dr-paulinus-yan-olla-msf/ 4. Keuskupan Banjarmasin. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/03/28/profil-uskup-mgr-dr-petrus-boddeng-timang/ Provinsi Gerejawi Makassar 1. Keuskupan Agung Makassar. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-john-liku-ada/ 2. Keuskupan Manado. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-benedictus-estephanus-rolly-untu-msc/ 3. Keuskupan Amboina. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/10/profil-uskup-mgr-petrus-canisius-mandagi-msc/ Provinsi Gerejawi Merauke 1. Keuskupan Agung Merauke. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/09/profil-uskup-mgr-nicolaus-adi-saputra-msc/ 2. Keuskupan Manokwari-Sorong. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/09/profil-uskup-mgr-hilarion-datus-lega/ 3. Keuskupan Jayapura. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/09/profil-uskup-mgr-leo-laba-ladjar-ofm/ 4. Keuskupan Timika. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/09/profil-uskup-mgr-yohanes-philipus-gaiyabi-saklil/ 5. Keuskupan Agats Asmat. Profil Uskup: http://www.mirifica.net/2019/04/09/profil-uskup-mgr-aloysius-murwito-ofm/

Berapakah Provinsi Gerejawi di Indonesia? Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top