Sabtu sore di Bulan Suci Ramadhan, 23 April 2022 di Tugu Adipura Lampung terjadi suasana yang berbeda.
Tugu Adipura atau sering juga disebut Tugu Gajah yang terletak di jantung kota Bandar Lampung, yang biasanya dijadikan tempat para pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya. Sore itu menjadi tempat berbagi berkat dan kegembiraan.
Berbagi berkat
Seluruh elemen agama berkumpul baik yang beragama Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha mau pun Konghucu. Mereka datang ingin memberikan kegembiraan pada masyarakat dengan membagi takjil yang masing-masing mereka bawa.
Pembagian takjil dibagi menjadi tiga titik di setiap perempatan lampu merah. Takjil itu diberikan kepada pengendara yang melintas di putaran tugu itu saat lampu merah menyala agar tidak menganggu jalannya lalu lintas.
Berikut cuplikan videonya:
Sore itu suasana persaudaraan sungguh tampak. Tak ada pengkotak-kotakan. Semua berbaur. Indah. Keragaman dan perbedaan justru menjadi indah dalam rajutan persaudaraan.
Semakin sore suasana semakin akrab. Asyik. Ngobrol. Tertawa. Berfoto bersama. Bahkan ada yang saling memberi nomer handphone.
Pelaksana Harian Ketua Pengurus Wilayah Nadatul Ulama Prof. Alamsyah mengatakan bahwa kita semua adalah hamba Tuhan yang sama-sama ingin membahagiakan sesama. Bulan Ramadahan adalah bulan untuk berbagi kebahagiaan, apa pun yang kita berikan. Ini adalah langkah dan gerak kita bersama. Bandar Lampung adalah kota yang damai, toleran, menghargai perbedaan. Kita diciptakan untuk saling mencintai.
Indahnya bersatu
Ketua Stasi Gereja Katedral Kristus Raja Tanjungkarang, Yulius Suroso mengatakan, kegiatan ini sangat membuktikan bahwa dengan bersatu dan berdamai menjadi indah penuh dengan kebersamaan tanpa membedakan suku, ras dan agama. Berapa pun yang kita berikan kepada sesama membangun kepedulian dan bela rasa dengan orang lain.
Ini wujud dari ajaran Kristus yang sangat nyata dan sederhana tetapi betul-betul menyentuh banyak orang.
Kita berharap bukan hanya sekedar momen seperti ini saja, tetapi bisa membuat momen lain dengan melibatkan semua umat beragama terutama kepada orang-orang yang penuh dengan kekurangan dan daerah kumuh.
Ia berharap, semoga kita semua dapat menciptakan . suasana yang damai menuju Lampung Berjaya.
Tugu Adipura menjadi saksi bahwa kota Bandarlampung dalam suasana damai, aman, harmonis dalam merajut tali persaudaraan.***
Sr. M. Fransiska FSGM