Wisma Yayasan Sosial Pelita Kasih: Menyentuh Yang Tak Tersentuh

Lima orang anak berkebutuhan khusus siap menempati wisma yang baru: Wisma St. Vincentius a Paulo Yayasan Sosial Pelita Kasih. Sabtu, 27 September 2025, wisma ini diresmikan dan diberkati oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.

Lima anak itu adalah: Malika, Winda, Shayren, Vhayren, dan Ciara. Keluarga mereka tinggal di luar kota Bandar Lampung. Beberapa kali mereka menanyakan pada ibu mereka, Sr. Maria Imakulata ALMA, kapan mereka dapat menempati rumah yang baru.

Dalam kurun waktu tujuh bulan pembangunan wisma ini selesai. Bangunan wisma terdiri dari dua kamar tidur. Satu kamar akan diisi delapan bed tidur. Wisma ini selesai berkat tangan-tangan kasih. Meski sudah selesai dibangun, namun wisma ini belum dilengkapi dengan berbagai fasilitasnya.

Ketua Panita Pembangunan Yusuf Tong, memanjatkan rasa syukur pada Tuhan atas karya-Nya. Ia berharap, semoga dengan adanya wisma ini, anak-anak dapat menikmati dan merasakan yang namanya keluarga karena keluarga mereka tinggal di luar kota. “Kalau dipikir, saya tidak tahu dari mana asalnya donasi. Tetapi nyatanya, bangunan ini selesai. Itulah hebat dan indahnya Tuhan,” ujarnya.

Senada yang dikatakan oleh Ketua Yayasan Sosial Pelita Kasih Sr. Maria Imaculata ALMA dalam kata sambutannya. Bangunan ini selesai berkat karya Roh Kudus. Wisma ini merupakan wujud nyata dari Arah Dasar VIII Keuskupan Tanjungkarang: Tahun Keadilan Sosial Kemanusiaan. Menyediakan tempat yang nyaman bagi mereka yang berkebutuhan khusus, miskin, dan berkekurangan.

Menyentuh yang tak tersentuh

Hari itu Bunda Gereja memperingati St. Vinsensius a Paulo. Dalam khotbahnya Mgr. Vinsensius menjelaskan salah satu ayat dalam bacaan Injil. ‘Anak Manusia akan diserahkan pada anak manusia’. Anak manusia itu Yesus. Dia akan dibunuh dengan cara disalibkan oleh para tua-tua dan ahli taurat

Apakah saat ini kita bisa ikut menyalibkan Yesus? Kita menyalibkan Yesus, bila kita membiarkan Yesus tidak memiliki arti apa-apa. Tidak berdampak bagi dunia. Artinya, kita membiarkan Yesus hidup hanya di dalam: Gereja, Katolik, liturgi, atau pengajaran-pengajaran iman untuk diri kita sendiri.

Itu semua membuat Yesus mati di tangan kita. Karena tugas kita adalah menjadi garam dan terang dunia, sesuai misi keuskupan kita, menyampaikan kabar gembira kepada segala bangsa.

Mari kita belajar dari St. Vinsensius yang meluaskan karya Yesus terutama bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan hina. Lewat Wisma Pelita Kasih ini kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan: menjangkau bagi yang tak terjangkau, dan menyentuh bagi yang tak tersentuh. Dalam acara ini diadakan pemotongan pita, penandatangan prasasti dan potong tumpeng sebagai ungkapan syukur. ***

Sr. M. Fransiska FSGM

Berita lain dari Keuskupan

  • All Posts
    •   Back
    • Berita Katolik Dunia
    • Berita Keuskupan
    • Komsos KWI
    • Komisi Keluarga

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top