Renungan Harian, Senin Biasa XIII

Bancaan: Matius 8:18-22 Hal mengikut Yesus 8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. 8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” 8:20 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” 8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” 8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” Renungan Syarat kemuridan Kristiani: 3M Ada bermacam-macam jenis pengikut Yesus: ada yang pasrah bongkokan; ada pula yang ikut dengan segudang syarat. Dua jenis pengikut Yesus ini kita jumpai dalam bacaan Injil hari ini. Yang satu mau ikut Yesus kemana saja Ia akan pergi, tanpa mau tahu tujuan dan arah Yesus. Yang lain hendak ikut Yesus tetapi justru lebih sibuk mengurus orang yang sudah tidak bisa apa-apa, alias mati. Berkaitan dengan itu, Injil tidak mencatat bagaimana reaksi kedua orang yang hendak ikut Yesus itu. Apa yang bisa kita renungkan? Mari kita merenungkan dari sisi kemuridan, menjadi murid-murid Yesus jaman ini. Setiap orang yang sudah mendapat rahmat baptisan adalah murid Kristus. Maka sudah semestinya jalan Kristus itu menjadi jalan kita. Yang dimaksud adalah jalan kebaikan, kebijakan, dan teladan hidup Yesus sendiri. Mustahil mengatakan murid pribadi tertentu tetapi tidak ada satupun yang diteladani dalam hidup. Apa yang perlu dilakukan sebagai murid Yesus adalah ‘Menyangkal diri, Memikul salib, dan Mengikuti Dia’ (3M). Itulah bentuk dan tugas kemuridan Kristiani. Trilogi kemuridan itu perlu dijalankan bersama dan dalam kesadaran iman. Apakah tidak mudah dan perlu perjuangan?? Memang tidak mudah dan tidak murah. Harga kemuridan dibayar dengan darah Sang Penebus. Ia yang rela memanggul salib, disalibkan dan wafat disana, itu lah yang menjadi kekuatan utama untuk menjalankan trilogy kemuridan Kristus. Mari kita mohon rahmat-Nya, agar kita berani keluar dari kenyamanan yang menyesatkan, ketakutan dan kekuatiran akan hidup, serta berjalan bersama-Nya sepanjang waktu. Bersukacitalah dan bergembiralah sebagai murid Kristus. Doa: Tuhan, semoga aku berani setia menjadi murid-murid-Mu ditengah dunia jaman ini. Amin.  

Renungan Harian, Senin Biasa XIII Read More »