Renungan Harian, Selasa Biasa XVI
Bacaan: Matius 12:46-50 Yesus dan sanak saudara-Nya 12:46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. 12:47 Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” 12:48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” 12:49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 12:50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” Renungan Satu darah, satu daging Masih ingat kiranya lagu ‘Dalam Yesus Kita bersaudara’ yang hampir dalam setiap kegiatan dinyanyikan, dulunya. Sekarang ada banyak lagu pilihan yang bisa dinyanyikan ketika rekoleksi atau pertemuan-pertemuan OMK, atau dalam kesempatan lain. Namun demikian, makna kata-kata dalam lagu itu membuat kita meyakini bahwa memang di dalam Yesus Kristus kita satu keluarga. Seperti ditegaskan hari ini, kita satu keluarga karena kita mendengarkan dan melaksankan sabda-sabda-Nya. Tidak peduli dari tingkat golongan apa, dari daerah mana, berbahasa seperti apa, karena sabda-Nya kita adalah saudara. Maka tidak relevan lagi jika karena berbeda bahasa, berbeda suku, berbeda pendidikan, membuat kira menjadi terpecah belah. Justru kekhasan kita masing-masing itulah yang membuat kekeluargaan kita menjadi lebih indah. Tidak semua sama, tidak semua bareng-bareng, tidak semua harus seragam, karena memang kenyataannya demikian. Tetapi yang jelas kita dasatukan karena iman akan Kristus. Kedua, kita disatukan karena kita satu daging dan satu tubuh, yakni tubuh dan darah Kristus. Tubuh dan darah-Nya menjadi santapan kita setiap hari. Dia lah daya kekuatan ilahi yang melawan dosa. Karena dari tubuh dan darah yang satu, maka kita pun bersaudara. Kurban Kristus di salib yang mempersatukan kita. Kurban itu bukan hanya untuk golongan tertentu, atau kelompok tertentu, tetapi bagi siapa saja yang mau menerimanya. Kita adalah keluarga Gereja. Kita memang tidak sama, tetapi kita disatukan oleh Pribadi yang satu dan sama, Kristus Yesus. Tugas dan panggilan kita sama, mewartakan sabda-Nya dalam peran masing-masing. Semoga kita tetap mau bersatu. Bersatu bukan berarti tidak ada masalah, bersatu bukan berarti tidak ada perkelahian. Jikapun ada, mari kita tetap berdoa, semoga kita tetap mampu mengutamakn Kristus di dalam segalanya. Doa: Tuhan, semoga kami tetap bersatu. Amin.
Renungan Harian, Selasa Biasa XVI Read More »