Renungan Harian, Rabu Biasa XXVI
PW Malaikat Pelindung Bacaan: Matius 18:1-5.10 Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga 18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” 18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 18:3 lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. Renungan Hari-hari ini permenungan dalam Injil selalu menampilkan tentang perdebatan siapa yang terbesar. Para murid berdiskusi siapa diantara mereka yang terbesar dan terdepan. Nampaknya bagi mereka yang terbesar atau yang terdepan berarti yang terhebat atau yang terbaik. Pandangan para murid menjadi gambaran pandangan dari banyak orang, termasuk kita. Bisa jadi kita juga memikirkan hal yang sama. Dan begitulah yang menjadi pikiran normal banyak orang. Yang terbesar adalah mereka yang terkemuka, yang terkenal, yang mempunyai jabatan tinggi dan dihormati banyak orang. Maka tidak sedikit juga yang berusaha untuk mencapai kebesaran itu. Kita sebagai murid Kristus diajak untuk mempunyai pandangan dan pengertian yang berbeda. Boleh saja menjadi orang yang besar dengan jabatan yang tinggi. Tetapi setiap orang Katolik diajak untuk melampaui pengertian yang seperti itu. Persis seperti perikopa hari ini, kita diajak untuk mengerti bahwa justru kebalikan dari pandangan duniawi, yang terbesar adalah mereka yang berani merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil. Pandangan yang sepenuhnya berkebalikan. Apakah kita mudah menerima? Bisa jadi kitapun tidak sependapat. Jika masih demikian, kita diajak untuk terus belajar mendengarkan apa yang dikatakan Kitab Suci. Memang tidak mudah dan tidak lazim. Tetapi apakah kita mau terus menerus mempunyai pengertian dan hidup yang tidak tepat? Seperti seorang anak kecil, mari kita terus menerus belajar untuk menjadi dewasa dalam iman dan pengharapan. Seorang anak kecil digambarkan sebagai yang lemah dan polos. Tetapi justru manusia yang seperti itulah yang mempunya perlindungan dari para malaikat. Malaikat menjadi makhluk Allah yang menjaga dan melindungi mereka. Usaha dan perjuangan kitapun juga akan mendapat pendampingan dan penyertaan para malaikat. Dengannya jalan hidup kita akan dituntutn dan diarahkan, sejauh kita mau dan percaya. Doa: Ya Tuhan, ajarilah aku untuk selalu menjadi manusia yang tulus dan iklas dalam seluruh hidupku. Amin.
Renungan Harian, Rabu Biasa XXVI Read More »