Renungan Harian, Minggu Biasa XVII
Bacaan: Lukas 11:1-13 Hal berdoa 11:1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” 11:2 Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. 11:3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 11:4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” 11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 11:6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 11:7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Renungan Tekunlah Ber-DOKAR Injil hari ini membawa kita pada permenungan akan diri kita sendiri. Pertanyaannya adalah manakah yang selama ini lebih dominan dalam diriku: kebanyakan waktu untuk berdoa? Atau kebanyakan waktu untuk bekerja? Kita masing-masing yang mampu menjawabnya. Bisa jadi pada umumnya mengatakan ‘selama ini aku lebih banyak bekerja dari pada berdoa’. Jawaban itu yang sangat logis terdengar. Berdoa dalam arti duduk diam terhening dalam kesendirian atau dalam keramaian biasa dilakukan oleh para pertapa, memang mereka mengkhususkan untuk itu. Namun demikian, mereka biasanya juga tetap bekerja. Kita sebagai manusia biasa sudah hampir pasti memilih untuk bekerja supaya menghasilkan sesuatu untuk bertahan hidup. Maka hampir seluruh waktu habis untuk bekerja dan bekerja. Tidak ada salah sama sekali ketika kita merasa untuk bertahan hidup harus bekerja. Justru memang untuk hidup orang harus bekerja. Yang tidak mau bekerja lebih baik juga tidak mau hidup harusnya. Bekerja menjadi ciri khas manusia. Kita diingatkan oleh Injil hari ini bahwa memang kita harus bekerja dengan tekun. Tetapi ternyata ada sisi lain yang juga harus menjadi perhatian: tekun berdoa. Kita diingatkan karena sering kali lupa bahwa doa kita perlukan untuk menyatukan jiwa raga kita dengan Sang Empunya kerja. Doa kita mengalir dalam pekerjaan, dan pekerjaan kita dijalani dengan semangat doa. Berdoa mempunyai daya yang dahsyat: “setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”. Orang yang tekun berdoa menunjukkan kualitas hidupnya yang tekun juga dalam hal lainnya. Daya doa itu menjadikan kita mungkin untuk mendapatkan yang kita cari, menerima apa yang kita perlukan, dan membuat kita masuk dalam kebahagiaan Tuhan. Semoga doa sederhana ‘Bapa Kami’ menjadi pujian kita setiap hari, dimanapun dan kapanpun. Doa: Tuhan, ajarilah aku tekun mendoakan dan menghidupi doa Bapa Kami. Amin.
Renungan Harian, Minggu Biasa XVII Read More »