BAHAN APP 2020 LINGKUNGAN
Pertemuan Prapaskah I Bumi adalah Titipan Tuhan (Imamat 25:23 – 28. 35 – 38) Tujuan: Keluarga Katolik semakin terbuka dan mengerti akan nilai-nilai Kitab Suci Setiap pribadi beriman semakin menyadari bahwa bumi adalah titipan Tuhan Keluarga Katolik semakin bersyukur bahwa Allah menganugerahkan kehidupan Lagu Pembuka: “Ya Tuhan, Engkau Sumber Air Hayat” (PS 486) Tanda Salib dan salam P : Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus U : Amin P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita U : Sekarang dan selama-lamanya Pengantar: Bapak, ibu, saudara, saudari yang terkasih. Tidak terasa kita sudah memasuki Masa Prapaskah lagi. Dimana kita diberi kesempatan untuk memulihkan hubungan dengan Tuhan. Sebagai bahan permenungan di Masa Prapaskah tahun 2020 ini Keuskupan Tanjungkarang mengambil tema besar yaitu Bumi Sumber Kehidupan. Tema besar ini akan kita renungkan dalam 5 pertemuan, yaitu : Pertemuan Pertama : Bumi adalah Titipan Tuhan Pertemuan Kedua : Bumi Sumber Ekonomi Pertemuan Ketiga : Ekonomi yang Bermartabat Pertemuan Keempat : Bumi Rumah Kehidupan Pertemuan Kelima : Gerakan Pertobatan dan Aksi Solidaritas. Pada Pertemuan Prapaskah I ini, kita hendak membagikan pengalaman hidup kita akan titipan Tuhan yaitu bumi dimana kita tinggal dengan tema “Bumi adalah Titipan Tuhan”. Dalam Kitab Imamat ditegaskan, “Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagiKu” (Im 25:23). Kita semua adalah orang-orang yang menerima anugerah dari Tuhan dalam rupa, tanah atau bumi tempat dimana kita tinggal sekarang ini. Melalui Sabda Tuhan dari Kitab Imamat, kita akan memaknai Bumi sebagai Titipan Tuhan. Oleh karena itu marilah saat ini kita mempersiapkan diri untuk pertemuan hari ini. Kita hening sejenak mempersiapkan diri dan hati kita, mengakui segala kelemahan dan dosa kita. (Hening) P : Saya mengaku…. P+U : Kepada Allah yang Mahakuasa….. P : Semoga Allah Bapa yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin. Doa Pembuka Ya Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur atas segala kemurahan hati-Mu yang telah kami terima sampai saat ini. Kami bersyukur kami boleh mengalami masa ini dimana kami diberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan kami dengan Engkau melalui tobat, puasa, pantang dan doa. Kami mau mengisi masa Prapaskah ini dengan lebih mendekatkan diri kepada-Mu dengan Ibadat bersama. Pada pertemuan ini kami akan merenungkan sabda-Mu dan berbagi pengalaman hidup agar kami lebih merasakan kasih-Mu dalam diri kami masing-masing. Kami mau bersama-sama bertumbuh akan iman, kasih dan pengharapan kepada-Mu. Kami mau merenungkan Sengsara, Wafat dan Kebangkitan-Mu agar kami lebih mencintai kehidupan ini melalui apa yang telah Kau berikan pada kami yaitu bumi ini. Ya Roh Kudus, kobarkan Api Cinta-Mu, agar dengan semangat yang teguh kami dapat menjadi pelaku Firman-Mu bukan hanya pembaca atau pendengar saja. Kami berdoa pula bagi saudara-saudari kami yang saat ini belum bisa hadir di tempat ini. Berilah mereka kekuatan dan kehendak agar suatu saat bisa berkumpul bersama kami dalam ibadat-ibadat selanjutnya.Semua doa ini kami sampaikan ke hadapanMu dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin Bacaan :KitabImamat 25:23 – 28. 35 – 38 Pertanyaan Pembantu Pendalaman: Siapakah pemilik bumi dan apakah status manusia? Berdasarkan bacaan di atas, apa tugas manusia terhadap bumi? Apa yang dilakukan masyarakat Yahudi dalam tahun Yobel? Bagaimana sikap anda melihat lahan tidur atau lahan yang tidak dioptimalkan penggunaannya? Dan bagaimana sikap anda melihat lingkungan yang kumuh? Bagaimana solusinya? Menurut anda bagaimana cara mengungkapkan rasa syukur atas bumi tempat kita hidup? Peneguhan: Orang Yunani menyebutnya rumah (oikos). Bumi adalah rumah bersama dan rumah utama bagi semua mahluk hidup. Bumi dalam pelbagai budaya disebut “ibu”: Ibu Pertiwi. Dengan menyebutnya IBU maka diakui bahwa bumilah yang melahirkan dan menumbuhkan kehidupan. Menyebut bumi sebagai rumah, mengacu kepada perlindungan dan pemeliharaan. Dalam Kitab Suci, sumber hak hidup ekonomi utama masyarakat adalah tanah. Tema-tema moral sosial dalam Perjanjian Lama selalu dihubungkan dengan ekonomi berbasis tanah (sumber ekonomi), seperti peduli pada orang miskin ( Kel 23:6; Ul 15:7-11), perhatian pada orang asing (Bdk. Kel 21:21-24), kepada janda dan yatim piatu (Bdk. Ul 24:19-22) serta lingkungan hidup (Bdk. Im 25:8-55). Demikian juga dalam pewartaan para Nabi, tema keadilan ekonomi terkait dengan komoditi hasil bumi objek transaksi di pasar, yang berujung pada ketidakadilan, pemerasan dan penindasan. Inilah dasar dari pengaturan tahun Yubileum di mana korban kejahatan sosial dan ekologis mesti dihapuskan. Utang dihapus dan tanah diistirahatkan agar terpulihkan dari eksploitasi manusia. Bela rasa sebagai penyelesaian masalah sosial. Tanah adalah milik Allah. Dari tanah yang satu dan sama itu warga Israel harus dapat hidup. Tidak diperkenankan ada orang miskin di tanah yang diberikan Tuhan itu ( Im 25:25.35). Masyarakat Israel memiliki tradisi berbagi hasil ladang waktu panen dengan sesama, terutama mereka yang miskin dan kelaparan. Maksudnya adalah supaya semua manusia yang hidup di atas tanah terjanji dapat hidup (Bdk. Rut 2-3). Kemiskinan adalah aib di atas tanah yang diberikan Tuhan, yang berlimpahkan susu dan madunya. Dalam pengertian luas manusia hanya sebagai pengelola tanah dan bertujuan untuk kesejahteraan bersama serta menjunjung tinggi nilai keadilan dan semangat bela rasa supaya orang lainpun mengalami kesejahteraan. Hak untuk hidup adalah hak yang paling dasar dan hal-hal yang lain bertumpu padanya. Kehidupan manusia adalah sesuatu yang diterima, sebagai anugerah. Allah Pemberi kehidupan menopang kehidupan manusia dengan pelbagai ciptaan lain, yang mengitari kehidupan manusia. Allah menganugerahkan hidup kepada manusia, sekaligus melengkapi hidup manusia dengan ciptaan lain yang menopang, menunjang dan mempertahankan hidupnya. Atas dasar itu, maka prioritas utama dalam ekonomi adalah kehidupan manusia. Bukan hanya segelintir atau sebagian besar, tetapi semua manusia, siapapun dia. Dia berhak atas akses terhadap sumber-sumber hidup atau sumber-sumber ekonomi dan hak itu harus dijamin dan dipertahankan di atas prinsip keadilan. Doa Umat : P Ya Bapa, pada kesempatan ini kami juga hendak mengantar doa-doa kami, berkenanlah Engaku mendengarkannya L Bagi Para Pemimpin Masyarakat Ya Bapa, bimbinglah para pemimpin masyarakat kami dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan untuk kepentingan masyarakat terutama mengenai kelangsungan ekosistem di bumi ini.Marilah kita mohon….. L Bagi Para Gembala Umat Ya Bapa yang Mahabaik, sertailah dan bimbinglah para gembala umatMu dalam karya penggembalaan mereka. Semoga mereka senantiasa dengan rendah hati
BAHAN APP 2020 LINGKUNGAN Read More »