Katekese

Renungan Harian Jumat, 05 April 2024 Jumat Dalam Oktaf Paskah Bac I    : Kis. 4:1-12 Mzm   : 118:1-2.4.22-24.25-27a; R:22 Injil     : Yoh. 21:1-14   Saudara-saudari yang terkasih, kita mungkin telah mengenal banyak orang dan sebagian dapat kita lihat dari berbagai media sosial yang kita miliki. Kita saling mengenal dari hubungan keluarga, pertemanan semasa sekolah dan kuliah, pergaulan di sekitar rumah, tim kerja di kantor, dan masih banyak lagi sehubungan dengan interaksi kita satu dengan yang lainnya. Tetapi, seberapa besar kita mengenal Tuhan dalam hidup kita? Dalam bacaan Injil Yohanes hari ini mengisahkan bahwa Tuhan menampakan diri pada para murid di pantai Danau Tiberias. Kehadiran-Nya dikenali oleh murid yang dikasihi-Nya dengan mengatakan “Itu Tuhan”. Sebagai orang yang mengenal bahwa dirinya dikasihi Yesus, Yohanes mengenal lebih jauh daripada murid-murid yang lain. Pentingnya menekankan hubungan kasih dengan Tuhan membuktikan karya Yesus dalam diri kita dan sejauh mana respons kita terhadap kasih-Nya. Karena kasih-Nya, kita digerakkan untuk percaya dan mengenal-Nya. Lebih dari makanan atau nafkah yang kita cari dan dapatkan. Marilah terus belajar untuk mengenal kasih setia Tuhan yang tidak pernah berubah. Belajar untuk dapat makin mengenal pribadi-Nya sehingga makin hari kita dapat makin mengasihi Yesus dengan makin sempurna. (Fr. FX Bryant Hesnanta)

Renungan Harian Kamis, 4 April 2024 Kamis dalam Oktaf Paskah Bac I    : Kis. 3:11-26 Mzm   : 8:2a.5.6-7.8-9; R:2ab Injil     : Luk. 24:35-48   Kenyataan bahwa Yesus bangkit dari kubur merupakan suatu hal yang sulit diterima oleh para murid pada masa itu. Yesus yang wafat di kayu salib datang menjumpai mereka yang masih ragu-ragu tentang kenyataan bahwa Ia telah bangkit. Penginjil Lukas mengisahkan perjumpaan Yesus Kristus dengan para murid dalam nuansa yang sangat manusiawi. Yesus datang saat para murid berbincang-bincang tentang dirinya, yang masih ragu-ragu akan kenyataan kebangkitan itu. Yesus datang meyakinkan mereka bahwa dirinya sungguh-sungguh bangkit melalui penampakan fisik dan juga penjelasan tentang Kitab Suci. Saudara-saudari yang terkasih, kadangkala kita juga memiliki sikap seperti para murid, yaitu ragu-ragu tentang kenyataan bahwa Yesus Kristus benar-benar hadir dan bangkit untuk kita. Dalam situasi sulit contohnya, kita selalu bertanya benarkah Tuhan hadir dan bangkit untukku. Kisah Injil hari ini mengajarkan kita untuk percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan telah datang dan bangkit untuk keselamatan kita. (Fr Nicolaus Figo Budi Agung)  

Renungan harian, 03 April 2024 Rabu, Dalam Oktaf Paskah Bac I    : Kis. 3:1-10 Mzm   : 105:1-2.3-4.6-7.8-9; R:3b Injil     : Luk. 24:13-35   Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang perjalanan dua murid ke Emaus yang tidak sadar bahwa mereka ditemani oleh Yesus yang telah bangkit. Kekecewaan yang mereka alami atas wafat-Nya membuat hati mereka tertutup akan kehadiran Yesus. Mereka kecewa karena berharap Yesus adalah pembebas bangsa Israel dari penjajahan Romawi, bukan dari kuasa dosa dan maut. Meski demikian, untung saja hati mereka tidak sepenuhnya tertutup akan tanda yang diberikan Yesus. Lewat Sabda yang disampaikan-Nya dan dari tindakan pemecahan roti yang dilakukan-Nya, hati mereka terbuka dan mereka kembali disadarkan bahwa orang yang bersama mereka sungguh Yesus yang telah bangkit. Mereka kemudian dengan penuh sukacita mewartakan kejadian ini kepada para murid yang lain. Saudara-saudari yang terkasih, Kita diajak untuk memiliki sikap keterbukaan hati akan Sabda-Nya. Dengan demikian kita akan memahami dan mengerti bahwa rencana-Nya itu sungguh nyata dan berbuah bagi kita. Keterbukaan hati akan sungguh membantu kita untuk selalu mengandalkan-Nya dan membiarkan Yesus berkarya atas hidup kita. Tuhan Memberkati. (Fr. Bonaventura Ricky Yosan)  

Renungan Harian, Selasa, 2 April 2024 Hari Selasa Dalam Oktaf Paskah Bac I    : Kis. 2:36-41 Mzm   : 33:4-5.18-19.20.22; R:5b Injil     : Yoh. 20:11-18   Kehilangan orang yang kita sayangi adalah peristiwa yang sangat memilukan. Maria Magdalena juga mengalaminya. Sang Guru telah pergi meninggalkannya. Peristiwa ini sungguh memilukan sebab kesedihan atas kematian-Nya yang belum usai turut ditambah dengan kenyataan bahwa jenazah-Nya sudah hilang “diambil orang”. Bisa dikatakan, Maria Magdalena memiliki kerinduan yang sangat mendalam untuk berjumpa dengan Yesus. Kerinduan ragawi Maria Magdalena ditantang dengan kenyataan surgawi ketika Yesus yang telah bangkit melarangnya untuk menyentuh Dia. Dari sana, ia pergi memberi kesaksian kepada para murid bahwa ia telah melihat Tuhan. Ungkapan: “Aku telah melihat Tuhan”, adalah ungkapan iman kepada Yesus yang bangkit mulia. Berjumpa dengan Tuhan yang bangkit menjadi kekuatan kita untuk memberi kesaksian tentang Dia dan Kerajaan-Nya. Kerinduan untuk berjumpa dengan Tuhan adalah tanda bahwa perjumpaan spiritual dapat kita temukan dalam hidup kita setiap hari. Seperti Maria Magdalena yang sangat bersemangat memberi kesaksian, mari kita juga bersemangat memberi saksi akan Kristus, yang telah bangkit demi keselamatan kita semua. (Fr. Bonaventura Dimas Hadi Nugroho)