Author name: Komsos Tanjungkarang

PKSN XII di Keuskupan Malang, Angkat Tema “Bagikanlah dengan lemah lembut harapan yang ada di dalam hatimu”

Dalam rangka memperingati Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-59, Komisi Komunikasi Sosial se-Indonesia menggelar Perayaan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) XII yang berlangsung di Keuskupan Malang, mulai Rabu, 11 Juni hingga Senin, 16 Juni 2025. Mengusung tema dari Paus Fransiskus, “Berbagilah Dengan Lemah Lembut Harapan Yang Ada di Hatimu” (1 Petrus 3:15-16), kegiatan ini menjadi momentum pertemuan dan refleksi bersama para pegiat Komunikasi Sosial dari seluruh Indonesia. Kemeriahan pembukaan terlihat dalam acara Welcome Dinner pada Rabu malam yang disambut hangat oleh Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan menyampaikan harapannya agar rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan membawa buah berlimpah bagi Gereja. Ia juga menegaskan pentingnya peran Komunikasi Sosial dalam kehidupan Gereja masa kini. “Tanpa memanfaatkan kemajuan komsos, Gereja dan pewartaan Injil akan tertinggal,” ujarnya. Senada dengan itu, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFM.Cap sebagai Ketua KomSos KWI  turut mengajak para peserta untuk menjadi pribadi yang komunikatif dari hati dan terus menumbuhkan harapan dalam pelayanan. Acara Welcome Dinner dilanjutkan dengan perkenalan antar kontingen, pemberian cinderamata dari Keuskupan Malang, serta malam kebersamaan yang diwarnai penampilan seni budaya dari Komunitas Biji Sesawi. Wajah-wajah penuh suka cita dan senyum hangat dari seluruh peserta mencerminkan semangat persaudaraan yang hidup dalam perhelatan akbar ini.   -Ruth Dyita Candra Asthingkara-

PKSN XII di Keuskupan Malang, Angkat Tema “Bagikanlah dengan lemah lembut harapan yang ada di dalam hatimu” Read More »

Pelatihan Standar Layanan Kemanusiaan: Caritas Tanjungkarang Perkuat Kesiapsiagaan Paroki Hadapi Bencana

Bandar Lampung, 5 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat kapasitas kesiapsiagaan paroki dalam menghadapi bencana, Caritas Keuskupan Tanjungkarang bekerja sama dengan Caritas Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Standar Layanan Kemanusiaan selama tiga hari, dari Kamis hingga Sabtu, 5–7 Juni 2025, di Panti Werda Griya Nugraha, Sukadanaham, Bandar Lampung. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Paroki Tangguh (THRIVE) yang bertujuan membekali para relawan paroki dengan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan standar minimum dalam respons terhadap situasi darurat dan bencana. Diikuti oleh 42 peserta yang terdiri dari utusan Paroki, relawan PSE-Caritas, perwakilan tarekat, hingga staf Kuria Keuskupan, seluruh peserta mendapatkan materi seputar Ajaran Sosial Gereja, standar kemanusiaan SPHERE dan CHS, hingga praktik simulasi respons bencana. Pelatihan ini dimulai dengan sesi daring pada 2 Juni 2025, dan dilanjutkan secara luring selama tiga hari dengan berbagai sesi intensif yang difasilitasi oleh Joel, Toufin, dan beberapa narasumber lain. Kegiatan luring, 5 Juni 2025, diawali dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo. Melalui pelatihan ini, Caritas Keuskupan Tanjungkarang berharap akan lahir relawan-relawan yang tangguh dan siap sedia melayani masyarakat terdampak bencana secara cepat dan tepat, berlandaskan semangat belarasa dan solidaritas. Lebih dari sekadar kesiapsiagaan teknis, relawan juga diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas Katolik, serta menjadi ujung tombak pelayanan di saat krisis. Salam Belarasa!   Penulis : Kajen Murakabi Editor : R.A.Swani Pramesti

Pelatihan Standar Layanan Kemanusiaan: Caritas Tanjungkarang Perkuat Kesiapsiagaan Paroki Hadapi Bencana Read More »

Perayaan Hari Devosi: Waktu Yang berharga

Inilah hari ke dua Perayaan Devosi Keuskupan Tanjungkarang yang digelar di GSG Xaverius Way Halim, Lampung, Minggu, 1 Juni 2025. Perarakan enam vandel kelompok devosional dan barisan para romo dari halaman kompleks Xaverius menuju altar diiringi lagu: Mari Masuk Rumah Tuhan.  Tema Perayaan Syukur tahun ini sesuai dengan Arah Dasar Keuskupan Tanjungkarang: ‘Keadilan Sosial Kemanusiaan,’dan dipimpin oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo. Setiap tanggal 1 Juni merupakan Hari Devosi Keuskupan Tanjungkarang. Hari itu digunakan untuk merayakan dan mensyukuri bersama penghayatan iman umat dalam hidup devosi serta membangun kerjasama diantara komunitas devosional di keuskupan. Kelompok Devosional Keuskupan Tanjungkarang  meliputi: Serikat Sosial Vinsensius (SSV), Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Legio Maria, Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik (BPK PKK), Paguyuban Devosan Kerahiman Ilahi (PDKI). Pendamping Rohani: Romo Anggoro Ratri SCJ. Hari itu bertepatan dengan Hari Minggu Komunikasi Sedunia ke 59 yang bertema ‘Berbagilah Dengan Lemah Lembut Harapan Yang Ada Di Hatimu.’ Disegarkan Romo Anggoro Ratri SCJ dalam kata sambutannya mengatakan, hidup devosi disyukuri karena dengan berdevosi, hidup beriman semakin menyegarkan dan menggairahkan. Kalau ada yang berdevosi tetapi belum mempunyai komunitas devosi, semoga lewat Perayaan Syukur ini tertarik untuk masuk komunitas dan bisa lebih bertumbuh dalam iman. Setiap komunitas devosi mempunyai kekhasan dan perbedaan. Perbedaan kerap menjadi tantangan persatuan. Semoga perayaan ini menjadi sarana untuk membangun persaudaraan. Kendati berbeda, akan tetapi kita berasal dari dari Roh yang sama , roh Allah sendiri. Hal senada juga disampaikan oleh Uskup Vinsensius dalam homilinya. Setiap devosi memiliki spiritualitasnya. Kalau tidak nyambung komunikasinya, bisa terjadi persaingan. Maka butuh komunikasi pemersatu karena berasal dari Roh yang sama. Dan lagi kita mempunyai tugas yang sama yakni menampilkan wajah Allah yang penuh kerahiman dan belaskasih. Ketua panitia Albertus Hendri mengatakan, semoga Perayaan Syukur ini menjadi waktu yang berharga untuk kita semua. Berdialog dengan Tuhan. Berdoa bersama. Memperkuat iman. “Tema syukur: Tahun Keadilan Sosial menjadi refleksi. Apakah kita sudah bersikap adil dan membantu sesama yang membutuhkan. Mari kita mohon rahmat Tuhan supaya kita semakin mengimani, menjalankannya dengan penuh perhatian, kebersamaan, dan semangat pengabdian,” ujarnya. Perayaan Syukur ini juga diramaikan dengan bazar dan kuliner. Mereka bergabung dalam UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Seksi Bazar Cicilia Tresnaningsih Carlost mengatakan, “Setiap mendengar kami akan mengadakan acara, mereka langsung menghubungi dan ingin ikut bergabung. Sehingga terdaftar 50 tenda dengan berbagai jenis makanan. Ada sukacita apabila dagangan mereka habis. Kami mengupayakan untuk memasarkan ke pengunjung. Di hari kedua kami menyiapkan keyboard untuk menghibur mereka.”*** Sr. M. Fransiska FSGM  

Perayaan Hari Devosi: Waktu Yang berharga Read More »

Hari I HUT Devosan ke-2 Keuskupan Tanjungkarang: Melayani Hingga Terluka

Seminar bertajuk ‘Gereja Yang Berbelas Kasih Di Tengah Dunia Yang Apatis’ digelar di GSG Xaverius Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu, 31 Mei 2025. Seminar yang menghadirkan narasumber Rm. Koko SCJ ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Devosi Keuskupan Tanjungkarang di hari pertama. Acara ini dikoordinir oleh Kelompok Devosional BPK-PKK (Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik). Sebelum seminar dimulai, diadakan Doa Kerahiman Ilahi. Ketua Panita Albertus Hendri dalam kata sambutannya mengatakan, seminar ini bertujuan untuk mengecas kembali semangat para devosan. “Semoga hidup dan pelayanan kita semakin dikuatkan dan dimantapkan oleh Tuhan sendiri,” ujar Hendri. Dalam seminar itu Rm. Koko SCJ mengatakan bahwa orang-orang yang berdevosi adalah orang-orang yang bahagia dan sejahtera karena hidupnya dekat dengan Tuhan. Ia menjelaskan ciri khas yang dimiliki oleh orang yang belum sejahtera adalah pandangannya selalu negative atau buruk terhadap orang lain. Maka orang tersebut senang bergosip. Ia juga menyebut tanda-tanda yang dimiliki oleh orang yang sejahtera. Pertama, tidak suka menunjuk-nunjuk kesalah orang lain. Ketika kita menunjuk kesalahan orang lain, saat itulah kita kehilangan empati dan hati. Kita tidak bisa lagi melihat gandum pada orang itu. Yang kita lihat hanyalah ilalang. “Ingin menjadi orang yang sejahtera?” tanya Rm. Koko. “Mari kita belajar melihat gandum-gandum dalam diri sesama kita agar Tuhan menggunakan hati kita untuk berbelas kasih. Kedua, memiliki hati yang berbelaskasih. Rasa belaskasih itu ditunjukkan dengan tindakan yang kongrit. Kalau tidak ada tindakan, kasihmu hanyalah omong kosong. Romo Koko SCJ memohon agar kita melayani sampai terluka! Melayani sampai habis yang ada pada kita! Bahkan saat situasi sedang tidak baik-baik saja. Semakin kita mencintai Devosi, semakin kita pergi ke luar: kepenjara, kepanti-panti asuhan, ke tempat orang-orang terpinggirkan. Acara ditutup dengan doa rosario. Dilanjutkan dengan Adorasi Taize. Turut pula berpartisipasi aktif kelompok devosional lainnya:  KKKI (Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi), Legio Maria, KTM (Komunitas Tritunggal Mahakudus) dan SSV (Serikat Sosial Vincentius). *** Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25:40).   Sr. M. Fransiska FSGM  

Hari I HUT Devosan ke-2 Keuskupan Tanjungkarang: Melayani Hingga Terluka Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top