KKPPMP Archives - Keuskupan Tanjungkarang

KKPPMP

SEJUTA MASKER UNTUK SANG BUMI RUWAI JURAI

#solidaritaskeuskupantanjungkarangbersamalawancovid19 Sejuta masker untuk Lampung, Gerakan ini merupakan gerakan spontan yang awalnya diprakarsai oleh rekan-rekan muda dan ibu-ibu yang peduli pada situasi terkini karena menyebarnya virus Covid 19. Akibat dari situasi ini, masker menjadi barang yang sangat langka, kalau pun ada harga melambung tinggi. Gerakan spontan ini hadir sebagai bentuk sikap peduli, berbagi dan solider. Kami para relawan menyebutnya #solidaritaskeuskupantanjungkarangbersamalawancovid19.  Mereka yang terlibat di dalamnya adalah Caritas Keuskupan Tanjungkarang, KKPPMP Keuskupan Tanjungkarang, Wanita Katolik RI Lampung, Paguyuban Devosan, Kerahiman Ilahi (PDKI) Lampung, Serikat Sosial Vincentian (SSV) Lampung, Kelompok Pemerhati LP Keuskupan Tanjungkarang, Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan (GATK) Lampung, Bidang Diakonia Paroki Katedral Tanjungkarang, Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang, OMK, Komsos Keuskupan Tanjungkarang, suster CB, HK, FSGM, dan siapa pun yang tergerak hati untuk peduli. Solidaritas bukan hanya sekedar slogan tetapi spirit dari gerakan ini. Di daerah Bandarlampung dan Margo Agung, dibuat satu koordinasi untuk mensinergikan internal sesama relawan jahit misal butuh bahan kain, karet, benang dan sebagainya. Selain itu juga sinergi dengan jaringan lain yang ada di Bandarlampung dalam gerakan sejenis. Sedangkan untuk daerah di luar Bandarlampung seperti UP Bakauheni, UP Jati Baru, Paroki Pringsewu, Paroki Kota Gajah, Paroki Bandarjaya mereka melakukannya di tempat masing-masing untuk kebutuhan masing-masing. Begitu banyak orang yang sangat peduli dan solider. Semangat solidaritas tersbut sangat nampak dalam proses pembuatan sejuta masker. Masker-masker ini di peroleh dari pengumpulan kain-kain, benang dan karet dari para donatur yang peduli pada situasi pandemik ini. Setelah semua bahan terkumpul lalu di distribusikan ke relawan-relawan jahit terkhusus para ibu-ibu dan suster yang sangat telaten menjahit masker. Mbak Yuli sebagai salah satu penggiat gerakan solidaritas ini,  selalu siap memberikan tutorial untuk pembuatan masker secara langsung maupun online, sehingga masker yang dibuat bisa berguna walaupun tidak 100% seperti standar yang diharapkan. Kebanyakan masker-masker dibuat dari dua lapis kain katun dengan lubang untuk memasukkan filter tambahan jika dibutuhkan. Filter tambahan bisa menggunakan tisu basah yang dikeringkan. Masker-masker ini dijahit manual atau menggunakan mesin oleh banyak orang kemudian dikumpulkan di tiga tempat, yaitu susteran CB Tanjungseneng, FSGM Pasirgintung dan HK Wisma Albertus Pahoman untuk dicuci dan seterika sebelum diedarkan.  Sebisa mungkin bahan menggunakan kain perca atau kain bekas sehingga mengurangi samp moah. Penerima masker adalah orang-orang yang tidak bisa di rumah saja karena harus terus bekerja, khususnya yang tak mampu membeli masker karena langka dan mahal.  Misal pedagang keliling, pekerja pasar, pekerja transportasi, pemulung dan sebagainya. Masker hasil solidaritas ini dibagikan di sejumlah Pasar di Bandar Lampung dan Marga Agung total sekitar 20 pasar, pinggir jalan dan lampu merah. Selain di bagikan kepada mereka yang tidak mampu, beberapa masker juga di bagikan di puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit seperti di RS Bob Bazar Kalianda dan puskesmas di Bakauheni. Masker-masker ini juga akan di dibagikan di Lapas-Lapas yang ada di Bandar Lampung. Hingga hari ini, Rabu 11 April 2020, masker yang terkumpul sekitar 3000 buah, sebagian di antaranya sudah dibagikan kepada yang membutuhkan. Dalam proses pembagian masker para relawan juga memberikan Edukasi bagi penerima masker tentang bagaimana cara pencucian dan anjuran penggunaan masker yang tepat. Selain Penerima makser para relawan yang membagikan juga harus mengikuti Protap yang sudah ada untuk tetap menggunakan masker, hand hygiene dan physical distaning. Produksi jahit terus berlanjut di tempat masing-masing sembari proses selanjutnya dijalankan. Selain masker, gerakan bersama ini juga mengumpulkan hand sanitizer untuk dibagikan ke orang-orang yang rentan akan covid-19. Sementara, baru ada 200 botol kecil yang terkumpul dan siap diedarkan. Kepedulian lain yang dibangun adalah perhatian untuk para pekerja rumah sakit. Mereka sangat minim fasilitas padahal sangat beresiko karena menghadapi pasien segala jenis yang belum ketahuan sakit apa. Misal seperti baju untuk tenaga medis di rumah sakit. Kita juga bisa menunjukan kepedulian dan solidaritas kita dengan cara tetap di rumah saja, dengan kepedulian tersebut, kita bersama melawan Covid-19, rantai penyebaran virus Korona dapat diputus dan tidak lebih meluas. #solidaritaskeuskupantanjungkarangbersamalawancovid19 (Gisela Novena Vivi)  

SEJUTA MASKER UNTUK SANG BUMI RUWAI JURAI Read More »

GEREJA SEBAGAI RUMAH BAGI MEREKA YANG TERASING

Catatan Pertemuan KKPPMP Keuskupan dan JPIC Kongregasi Regio Sumatera Belitung,11 Oktober 2019 Keprihatinan dan seruan Paus Fransiskus yang terangkum dalam Buku Arah Pastoral Perdagangan Manusia menjadi inspirasi bagi para penggiat Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan dan Komisi Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) Kongregasi Regio Sumatera dalam pertemuan di Belitung, 8 – 11 Oktober 2019. Pertemuan ini mencuatkan kesadaran bahwa Gereja harus mengembalikan martabat manusia yang hilang atau rusak akibat perdagangan manusia. Paus Fransiskus menandaskan bahwa “perdagangan manusia adalah luka yang menganga di tubuh masyarakat masa kini, menjadi bencana bagi tubuh Kristus”. Tokoh orang Samaria dari Lukas 10: 25 – 37 mengingatkan Gereja untuk menghadirkan wajah Kristus pada korban, terlibat bersamaNya menghentikan setiap tahap perdagangan manusia. Pertemuan KKPPMP Keuskupan dan JPIC Kongregasi se Regio Sumatera berkomitmen bekerja bersama dalam jaringan dengan rekomendasi sebagai berikut : Keputusan orang termasuk umat Katolik untuk mencari pekerjaan merupakan motif dominan di balik alasan orang untuk berpindah atau melakukan migrasi. Untuk itu Gereja Katolik perlu memberikan perhatian bagi umat yang rentan terhadap kemungkinan eksploitasi. Pemetaan kelompok rentan harus dan penting dilakukan. Pendampingan khusus kepada para remaja harus dilakukan sebagai upaya pencegahan melalui kampanye anti perdagangan orang melalui berbagai institusi pendidikan secara berjenjang. Perhatian khusus perlu diberikan kepada keluarga-keluarga Katolik yang melakukan migrasi ke berbagai daerah di Indonesia maupun luar Indonesia untuk mencegah dampak lanjut terhadap keluarga rentan yang melakukan migrasi. Perhatian yang sama juga harus diperhatikan pada keluarga yang ditinggalkan oleh anggota keluarga yang bermigrasi. Mengingat sulitnya menangani kasus perdagangan orang di fase hilir, khususnya di daerah tujuan maupun transit, maka upaya untuk pencegahan perlu dilakukan sejak dini di berbagai daerah atau keuskupan asal. Untuk itu peran para pastor paroki sangat diharapkan untuk turut mendidik dan memberikan wawasan kepada umatnya yang rentan. Pastor paroki juga diharapkan untuk melakukan pendataan umat secara berkala melalui sistem administrasi gereja yang sudah ada, sehingga fenomena migrasi bisa dibaca secara jelas pada level paroki. Dokumen administrasi Gereja merupakan instrument pendukung di peradilan, khususnya untuk melengkapi kelemahan sistem administrasi kependudukan pemerintah. Fenomena migrasi para pencari kerja yang rentan untuk dieksploitasi membutuhkan kajian-kajian serius. Untuk itu masing-masing keuskupan di Indonesia harus memberikan perhatian terhadap fenomena ini, menyiapkan tenaga pastoral dalam bidang migrasi yang kompeten dan mempelajari kajian migrasi secara serius, agar fenomena ini bisa dibaca dan disosialisasikan dengan baik, sesuai konteks lokal secara utuh dan diantisipasi dampak negatifnya. Mengingat tingginya angka pencari kerja, dan kebutuhan pasar kerja yang berubah dengan cepat maka Gereja Katolik diharapkan terlibat merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) baik yang sudah ada, maupun BLK yang baru akan terbentuk agar sesuai dan mampu menjawab kebutuhan ekonomi mereka. BLK dapat dibentuk di daerah transit maupun di daerah asal. Hari-hari mendatang dunia akan mengalami kemungkinan resesi global. Krisis di berbagai tempat memicu orang untuk melakukan migrasi karena berbagai sebab. Gereja Katolik perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, dengan tetap membawa kabar gembira bagi mereka yang kehilangan harapan dan tersesat ketika melakukan migrasi. Solidaritas perlu dibangun bersama-sama, dan Gereja  menjadi rumah bagi semua yang terasing.   Belitung, 11 Oktober 2019   Chrisanctus Paschalis Saturnus Koordinator KKPPMP Regio Sumatera  

GEREJA SEBAGAI RUMAH BAGI MEREKA YANG TERASING Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top