Berita Keuskupan Archives - Page 2 of 35 - Keuskupan Tanjungkarang

Berita Keuskupan

Bunda Maria Layak Menerima Banyak Gelar

Banyak orang berpikir bahwa gelar-gelar yang diperuntukkan Bunda Maria itu hanya buatan manusia. Bahkan di kalangan orang Katolik  berpendapat bahwa Maria merebut dan menyingkirkan posisi Yesus sebagai tempat yang mengabulkan doa-doa kita. Perkataan itu disampaikan oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo dalam Perayaan Penerimaan Krisma di Gereja Ratu Damai, Teluk Betung, Minggu, 18 Agustus 2024. Hari itu Gereja Katolik merayakan Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga. Dalam homilinya Uskup yang lebih dikenal dengan nama Mgr. Avien  menegaskan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga itu merupakan anugerah istimewa. “Maria layak dan pantas menerima anugerah itu karena jasa puteranya, Yesus Kritus,” ujar Uskup. Kelayakan dan kepantasan itu dipertegas lagi dalam Magisterium. Ada empat Dogma Bunda Maria yakni: Pertama, Maria Bunda Allah. Karena Yesus Kristus yang dilahirkan oleh Bunda Maria adalah Allah, maka Maria disebut Bunda Allah (Lukas 1:43) Kedua, Bunda Maria Tetap Perawan. Karena Kristus adalah Allah maka proses pembentukan-Nya sebagai janin tidak memerlukan campur tangan benih laki-laki namun oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 1:35) Ketiga, Bunda Maria Dikandung Tidak Bernoda Ia adalah Yang Saleh, tanpa salah, tanpa noda, “yang terpisah dari orang-orang berdosa” (Ibr 7:26). Keterpisahan Kristus secara total dengan dosa, mensyaratkan kekudusan ibu-Nya juga, sebab penjelmaan-Nya sebagai manusia mengambil tempat di tubuh ibu-Nya. Keempat, Bunda Maria Diangkat Ke Surga Karena Bunda Maria tidak terkena noda dosa asal, dan karenanya juga tidak berdosa sepanjang hidupnya, maka ia menjadi yang pertama dari seluruh orang beriman yang menerima penggenapan janji Kristus akan mahkota kehidupan abadi (Yak 1:12; 1Kor 9:25; Why 2:10). “Kita pun layak dan pantas menerima berkat berupa Sakramen-sakramen seperti: Sakramen Babtis, Krisma, Imamat, dll. Karena berkat itu diberikan dari surgawi bukan dari dunia,” pungkas Uskup. Hari itu sebanyak 57 anak menerima Sakramen Krisma dari tangan Uskup. *** Sr. M. Fransiska FSGM    

Bunda Maria Layak Menerima Banyak Gelar Read More »

Perayaan 100 Tahun Wanita Katolik RI DPC Tanjungkarang: Tempat Inspirasi

Tahun ini WKRI berulang tahun yang ke 100. Satu Abad. Usia yang sudah matang. Dalam kurun waktu yang panjang itu WKRI telah memiliki segudang pengalaman baik suka mau pun duka. Tema nasional WKRI di usia 100 tahun ini adalah: ‘Geraknya Budi Membangun Pribadi Mewujudkan Peradaban Kasih.’ Dan secara khusus WKRI DPC Tanjungkarang mengambil tema: ‘Mewujudkan Peradaban Kasih Dengan Membangun Pribadi Yang Berkarakter.   Ketua WKRI DPC Tanjungkarang Patriana Prabandari dalam kata sambutannya mengajak seluruh anggotanya untuk membangun budi pekerti yang luhur dan mengutamakan kasih dalam seluruh karya pelayanan. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada seluruh pendiri dan pendahulu organisasi yang telah berjuang membangun dan mengembangkan seluruh gerak dan sepak terjang WKRI hingga mencapai usia yang begitu matang. “Semoga WKRI semakin menjadi wadah yang menginspirasi dan mempersatukan generasi dalam semangat persaudaraan untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan saling asah, asih, asuh,” katanya. Arah Dasar Keuskupan Tanjungkarang tahun 2024 ini adalah Tahun Pendidikan Cinta Budaya dan Kaderisasi Politik Cinta Tanah Air. Maka, dalam Perayaan Syukur ini petugas liturgi mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Rangkaian kegiatan yang diadakan menjelang usia ke 100 tahun ini juga mengarah pada kecintaan budaya Indonesia dan kaderisasi. Pohon Keselamatan Perarakan dua vandel Merah Putih dan WKRI beserta dua pastor menuju altar. Selasa pagi, 26 Juni 2024 WKRI DPC Tanjungkarang mengadakan syukur atas HUT 100 WKRI. Perayaan Syukur ini dipimpin oleh Pastor Bambang Condro Pr didampingi Pastor Andreas Sutrisno Pr. Dalam homilinya Pastor Bambang memberi contoh godaan yang sering melanda dalam keluarga. Salah satunya, handphone. Orangtua melarang anaknya bermain HP saat belajar. Namun sang ibu tidak memberi contoh. Ia malah asyik bermain HP saat keluarga rekreasi bersama di ruang tamu. Kepada WKRI pun Pastor Bambang Pr berpesan agar hati-hati dengan nabi-nabi palsu, kata-kata manis, dan godaan. “Awalnya memikat, tetapi berakhir dengan kepahitan,” ujar Pastor Bambang. Selain itu, Pastor Bambang meminta agar WKRI semakin matang dan berbudi luhur.  “Pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula. Maka, tetaplah bersatu dengan Pohon Kehidupan yakni Yesus Kristus, yang adalah penyelamat,” imbuh Pastor Bambang Pr. Usai Perayaan Syukur diadakan potong tumpeng. Selain itu, lomba tumpeng, lomba ecobrick, dan bazar. Acara ini dihadiri oleh para anggota WKRI yang sudah purnabakti dan ormas perempuan lain. *** Sr. M. Fransiska FSGM            

Perayaan 100 Tahun Wanita Katolik RI DPC Tanjungkarang: Tempat Inspirasi Read More »

Menutup Bulan Maria Dengan Seni Jatilan

Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo memimpin Perayaan Ekaristi Menutup Bulan Maria, Gua Maria Pajar Mataram, Lampung Tangah, 31 Mei 2024.  Seribu lilin Hari itu Gereja merayakan Pesta Perawan Maria Mengunjungi Elisabeth. Dalam homilinya, Uskup mengatakan, “Maria sadar bahwa ia dipakai oleh Tuhan. Itu dikatakannya lewat Magnificat, bahwa Allah adalah  juruselamatku. Maria adalah perawan yang mengandung dari Roh Kudus. Bagi manusia ini mustahil. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil,” ujar Uskup. Usai Perayaan Ekaristi diadakan pesta seribu lilin. Di depan Gua Maria sambil memegang lilin bernyala Uskup, para pastor, dan umat menyanyikan lagu baru : ‘Salam Maria’ ciptaan Mgr. Avien. Dilanjutkan dengan doa rosario. Saat peristiwa ke tiga dalam rosario, semua beranjak menuju lapangan sambil terus berdoa rosario hingga selesai. Cinta budaya Sampai di area lapangan bola, disajikan paguyuban seni Jatilan yang dimainkan oleh Gagak Rimang. Meski panas terik menyengat namun tidak memudarkan semangat banyak orang untuk menyaksikan seni budaya tradional yang satu ini. Tampilan seni jatilan ini terus dimainkan hingga sore hari. Semakin sore semakin seru. Semakin banyaklah orang-orang yang melihat. Sebagian besar masyarakat di Pajar Mataram ini, termasuk umat Katoliknya adalah pemain jaranan atau jatilan. Hadir sore itu Kepala Kampung Pajar Mataram Suprianto beserta jajarannya dan juga Perwakilan dari Koramil Seputih Mataram. Di tengah penampilan seni jatilan, Mgr. Avien memukul gong sebanyak tiga kali tanda berakhirnya bulan Maria tahun 2024. Selain itu, kata Mgr. Avien, juga untuk menyelenggarakan salah satu poin dari arah dasar Keuskupan Tanjungkarang ke VII yakni: ‘Tahun Pendidikan Cinta Budaya Dan Kaderisasi Politik Cinta Tanah Air.” “Tampilan seni Jatilan ini sebagai tanda bahwa kita mencintai budaya. Selain itu, melatih dan mendidik anak-anak kita untuk mencintai budaya. Karena kita berada di bumi Lampung, maka sedapat mungkin kita mempelajari seni budaya Lampung. Dan itu akan kita tampilkan juga di acara penutupan tahun Ardas ke VII nanti,” imbuh Mgr. Avien. Uskup mengatakan, bahwa kita baru saja memperingati Seratus Tahun KWI. Konferensi Para Uskup dalam rangka Seratus Tahun KWI itu memiliki tema: ‘Membangun Gereja dan Bangsa’. Tema itu menegaskan kembali visi Gereja yakni: memajukan kesejahteraan umum di manapun kita berada.   “Pemukulan gong tiga kali ini memang mengkhiri bulan Maria. Tetapi, kita akan menutup Ardas VII Keuskupan Tanjungkarang ini hingga bulan November 2024,” tandas Uskup. ***  Sr. M. Fransiska FSGM

Menutup Bulan Maria Dengan Seni Jatilan Read More »

Sertijab UP Pastoral Hati Kudus Yesus Sukoharjo, Lampung Rm. Manggo Pr: Pemberian Diri, Senyum, Sapa, Salam

Rebutan warisan Ada tiga orang anak memperebutkan harta warisan orangtua berupa 19 kuda. Orangtuanya membagi: anak pertama mendapat setengah dari seluruh jumlah kuda. Anak kedua: seperempat. Sedang anak ketiga: sepertiganya. Kuda warisan itu jumlahnya ganjil. Maka, tidak bisa mendapat utuh.  Timbullah keributan diantara mereka. Lalu ketiga anak itu datang kepada orang tua di desanya. Orangtua itu mengatakan, kalau ia mempunyai seekor kuda. Ia rela memberikan kudanya itu kepada mereka. Kini ada 20 ekor kuda. Sesuai pembagiannya, maka anak I mendapat 10 kuda. Anak ke-2: lima kuda. Dan anak ke-3: mendapat empat ekor kuda. Sisa satu ekor. Maka dengan tenang orangtua itu mengambil kembali kudanya. Ia tak kehilangan kudanya. Masalah pembagian warisan pun selesai. “Lewat cerita ini kita dapat belajar hidup. Ketika kita dengan ikhlas memberi, kita tidak akan kehilangan apa pun. Bahkan, kita akan lebih banyak menerima. Pemberian yang pokok adalah pemberian diri seperti:  sapa, salam, senyum, dan pelayanan yang tulus,” ujar Rm. Manggo Pr. Ini dikatakan oleh Vikjen Keuskupan Tanjungkarang Rm. Satu Manggo Pr dalam Perayaan Sertijab Pastor UP Hati Kudus Yesus, Sukoharjo, Lampung Kamis, 23 Mei 2024.   Pastor UP Sukoharjo yang baru adalah Rm. Benediktus Gabriel Benteng Singarimbun OFM Conv.  Rm. Benteng OFMConv menggantikan Rm. Eligeus Benny Bernadi OFMConv yang telah empat tahun menjadi pastor kepala di UP Sukoharjo ini. Rm. Benny mendapat tugas perutusan baru di Novisiat Tigadolo Pematang Siantar, Sumatera Utara.  Hadir wakil propinsial OFMConv. Rm. Gonzales Petrus Zonggar OFMConv. Tetap didoakan Di akhir Perayaan Ekaristi Rm. Manggo mengucapkan terimakasih kepada Kongregasi OFMConventual yang telah memberikan Rm. Benny kepada Keuskupan Tanjungkarang untuk membantu pelayanan pastoral. “Semua yang sudah dilakukan oleh Rm. Benny, tolong dilanjutkan. Meski terkadang dinilai kurang baik namun sebenarnya semua itu pasti ada nilai positifnya. Rm. Benny mohon tetap didoakan,” pinta Rm. Manggo.  Selain itu, Rm. Manggo Pr meminta agar kita hidup dengan penuh syukur, murah hati dan menjadi garam dunia. Rm. Benny OFMConv mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk melayani umat di UP Sukoharjo ini. “Ini kali pertama saya menjadi pastor paroki. Sukoharjo itu surganya bagi para saudara OFMConventual. Surga itu kepanjangan dari Sukoharjo Tiga,” ujarnya berseloroh. “Terimakasih atas kerjasama selama ini. Dan saya minta maaf atas keterbatasan dan program-program yang belum terlaksana,” tambah Rm. Benny. Tidak janji Sama seperti yang dialami Rm. Benteng OFMConv ini. Ia baru pertama kali mendapat tugas perutusan menjadi pastor paroki. Romo lulusan Licensiat Hukum Gereja Universitas Lateran Roma ini selalu berkecimpung di dunia pendidikan formation. “Kami tidak menjanjikan banyak hal. Tidak menjanjikan apa-apa. Tetapi yang penting Gereja harus selalu membarui diri supaya menjadi garam di zaman ini. Gereja harus taat pada Kristus, Paus, dan Uskup, Mari kita berbagi sukacita dan kegembiraan yang kita miliki,” ajak Romo kelahiran Dayamurni, Lampung, 29 Mei 1979 ini. *** M. Fransiska FSGM

Sertijab UP Pastoral Hati Kudus Yesus Sukoharjo, Lampung Rm. Manggo Pr: Pemberian Diri, Senyum, Sapa, Salam Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top