Author name: Komsos Tanjungkarang

Presidium Pohon Suka Cita Kami: Ziarah ke Sekincau

Satu demi satu butir-butir rosario bergulir di antara jari-jemari. Mulut berucap: “Salam Maria penuh rahmat…” Hati bersatu dalam doa: mendaraskah pujian kepada Bunda Maria, Magnificat. Sekaligus memohon perlindungannya agar tetap setia kepada Sang Putra. Doa itu tertulis dalam kartu kecil bernama Tessera. Doa yang merupakan ciri khas anggota Legio Maria. Ini terjadi dalam bis para peziarah pengharapan. Mereka adalah anggota Legio Maria Presidium Pohon Suka Cita Kami. Pagi itu, Minggu, 26 Oktober 2025 bis dari Tanjungkarang beranjak menuju Gua Maria Bunda Kerahiman Sekincau, Lampung Barat. Perjalanan menuju ke Sekincau sekitar lima jam. Rutenya, melalui Kotabumi, Bukit Kemuning, Sumberjaya lalu tiba di Sekincau. Perjalanan dari Bukit Kemuning sangat indah dan berliku-liku. Seindah suasana hati para peziarah. Di dalam bis mereka menyanyi, bersendau gurau, diselingi berbagai permainan menarik. Tiba di Sekincau para anggota legio mengikuti Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Laurensius Totok Subiyanto Pr dan Rm. Nicolaus Agung Suprobo Pr. Dalam homilinya Rm Totok meminta kita untuk belajar kerendahan hati dan kesederhanaan dari Bunda Maria. Hidup Sukacita Ketua Predium Pohon Suka Cita Kami Sukacita Valeria Susi Riani bersyukur karena program ziarah ke Porta Sancta Gua Maria Bunda Kerahiman Sekincau dapat terlaksana dengan baik. “Ini merupakan program Presidium Pohon Sukacita Kami dalam tahun Yubelium. Berziarah ke tempat-tempat suci, porta sancta yang telah ditetapkan dan diberkati oleh Uskup Avien di Keuskupan Tanjungkarang ini,” ujar Susi. Dan ziarah ke Sekincau ini merupakan yang ke delapan bagi presidium kami, tambahnya. Menurutnya, tempat ziarah di Sekincau ini sangat asri, indah, aman, nyaman, sejuk dan terjangkau. Selain berziarah kami juga dapat rekreasi dan berbelanja pertanian yang dikelola  para suster Claris. Susi berharap, para legioner PSCK semakin dekat dengan Bunda Maria dengan  meneladani kesederhanaannya, sanggup menyimpan semua kesedihan, siap berdoa untuk kebahagiaan siapa pun, dan bersedia mendampingi serta menghibur semua orang yang membutuhkan pendampingan dan penghiburan. Wakil Ketua Presidium Pohon Sukacita Kami Valentinus Kasan mengatakan, di tahun Yubelium ini adalah kesempatan khusus untuk membarui hidup spiritual dan rohani agar hidup kita lebih dekat dengan Tuhan sehingga mengalami pertobatan yang baik dan benar. Maka, dengan berziarah ke porta sancta yang telah ditunjuk Uskup saya berharap, kita semua dapat menata hati, masuk dalam pertobatan sejati yang membawa kita memperoleh rahmat pengampunan, mendapatkan indulgensi penuh. Sehingga kita dapat hidup penuh suka cita karena kasih dan kerahiman-Nya. ***  Sr. M. Fransiska FSGM        

Presidium Pohon Suka Cita Kami: Ziarah ke Sekincau Read More »

Pastoran Baru Murnijaya, Tubaba

Rabu pagi, 22 Oktober 2025 di Murni Jaya, Tulangbawang Barat. Tanah merah dan basah di sekitar kompleks bangunan baru karena malam hari hujan turun deras. Bangunan baru yang indah itu adalah pastoran yang akan diberkati oleh Uskup. Beberapa waktu kemudian banyak orang datang dari berbagai penjuru. Mereka ingin bersyukur bersama atas kemurahan dan kasih Allah. Hari itu ada tiga momen perayaan syukur yang dipimpin oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo. Tiga momen itu adalah Pesta Pelindung Paroki Murnijaya, Pelantikan DPP & DKP periode 2025-2028, dan Pemberkatan Pastoran Baru. Dalam homilinya Uskup menjelaskan tentang senjata-senjata kebenaran yang digunakan St. Paulus. Oleh St. Paulus senjata kebenaran itu menjadikan ia hamba kebenaran. Maka, menjadi Katolik hendaknya menjadi hamba Allah dan hamba kebenaran seperti yang diteladankan sendiri oleh Sang Guru, Yesus Kristus. Lewat anugerah Allah, yakni sakramen-sakramen, seharusnya kita menampilkan wajah Kristus dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, tandas Uskup. Pelantikan DPP ini pun mempertegas kita untuk siap menjadi pelayan dan hamba Allah, tambah Uskup. Pastoran baru Tanggal 23 Januari 2025 yang lalu bertepatan dengan kunjungan kanonik Kuria Keuskupan di Paroki Murnijaya, Bapa Uskup Vinsensius meletakkan batu pertama. Ini terlaksana setelah kurang lebih selama sepuluh bulan umat Paroki Murnijaya berkali-kali bertemu untuk sumbang saran, diskusi, mendengarkan masukan dari para pinisepuh umat dan mengenang sejarah Gereja Paroki Murnijaya. Dari situ terbentuk pantia pembangunan rumah tinggal pastor dan aula paroki. “Setelah mendapat restu dari Uskup, kami mendapat bantuan dari Tim Rancang Bangun,”ujar Pastor Paroki Murnijaya, Rm. C. Anjarsi Pr. Pastoran yang baru merupakan bantuan dari tangan-tangan kasih banyak orang. Selain dari umat paroki Murnijaya, bantuan juga didapat dari para donatur. Umat paroki Murnijaya sendiri saling bergotong royong dengan sukarela dan sukacita selama proses membangun sebagai wujud kasih mereka kepada Allah. “Saya sangat terharu melihat fenomena ini. Semangat gotong royong masih menjadi milik umat Katolik khususnya di Paroki ini. Semangat ini menjadi budaya tandingan mentalitas ‘bagi-bagi roti’ seperti yang sering kita dengar dalam hidup harian kita,” kata Rm. C. Anjarsi Pr. Ia menjelaskan bahwa proses pembangunan pastoran ini membentuk jiwa kristiani kita semakin dewasa. Karena proses itu tidak berjalan mulus. Di dalamnya ada diskusi. Debat. Nada tinggi. Kecewa. Saling menyalahkan. Diam. Tersinggung. Marah. Namun itu semua harus dilalui agar menjadi kuat. Selain pastoran baru, lanjut Romo C. Anjarsi Pr, tahun depan Paroki Murnijaya akan membangun sebuah aula sederhana sebagai ajang pertemuan. “Semoga tahun ke depan kita bisa mulai merencanakannya lebih baik dari pengalaman membangun pastoran ini,” harap Rm. C.Anjarsi Pr.  Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Tulang Bawang Barat Nadirsyah. Perjalanan Panjang Pastoran Lama Rasa haru menyelimuti umat Paroki Murnijaya. Dengan diberkatinya Pastoran Baru, pastoran lama akan ditinggalkan. Pastoran lama yang telah berusia 40 tahun ini bukan hanya sekedar bangunan fisik. Meski sudah banyak yang keropos, namun menyimpan sejuta kenangan, sejarah, dan kasih persaudaraan. Gedung pastoran lama ini telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang iman umat. Di sini para imam tinggal dan melayani. Di tempat ini juga doa-doa dipanjatkan. Keputusan pastoran diambil. Banyak cerita pelayanan bergulir. Di dalamnya lahir tawa dan canda dalam persaudaraan, airmata pergulatan, dan keheningan batin. Tempat perjumpaan antara gemabala dan umat, antara sesama pelayan, bahkan harapan dan tantangan dalam membangun komunitas yang hidup. Pastoran ini telah menjadi tanda kehadiran Gereja di tengah umat. Meski pastoran lama ditinggalkan dan beranjak ke pastoran baru, namun seribu kenangan itu akan terus terpatri di hati umat yang paling dalam. Warisan iman akan terus hidup, tak akan lekang dengan bergantinya zaman. Ini semua adalah bekal dari Tuhan yang memperkarya pelayanan di pastoran yang baru. ***  Sr. M. Fransiska FSGM

Pastoran Baru Murnijaya, Tubaba Read More »

Wisma Yayasan Sosial Pelita Kasih: Menyentuh Yang Tak Tersentuh

Lima orang anak berkebutuhan khusus siap menempati wisma yang baru: Wisma St. Vincentius a Paulo Yayasan Sosial Pelita Kasih. Sabtu, 27 September 2025, wisma ini diresmikan dan diberkati oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo. Lima anak itu adalah: Malika, Winda, Shayren, Vhayren, dan Ciara. Keluarga mereka tinggal di luar kota Bandar Lampung. Beberapa kali mereka menanyakan pada ibu mereka, Sr. Maria Imakulata ALMA, kapan mereka dapat menempati rumah yang baru. Dalam kurun waktu tujuh bulan pembangunan wisma ini selesai. Bangunan wisma terdiri dari dua kamar tidur. Satu kamar akan diisi delapan bed tidur. Wisma ini selesai berkat tangan-tangan kasih. Meski sudah selesai dibangun, namun wisma ini belum dilengkapi dengan berbagai fasilitasnya. Ketua Panita Pembangunan Yusuf Tong, memanjatkan rasa syukur pada Tuhan atas karya-Nya. Ia berharap, semoga dengan adanya wisma ini, anak-anak dapat menikmati dan merasakan yang namanya keluarga karena keluarga mereka tinggal di luar kota. “Kalau dipikir, saya tidak tahu dari mana asalnya donasi. Tetapi nyatanya, bangunan ini selesai. Itulah hebat dan indahnya Tuhan,” ujarnya. Senada yang dikatakan oleh Ketua Yayasan Sosial Pelita Kasih Sr. Maria Imaculata ALMA dalam kata sambutannya. Bangunan ini selesai berkat karya Roh Kudus. Wisma ini merupakan wujud nyata dari Arah Dasar VIII Keuskupan Tanjungkarang: Tahun Keadilan Sosial Kemanusiaan. Menyediakan tempat yang nyaman bagi mereka yang berkebutuhan khusus, miskin, dan berkekurangan. Menyentuh yang tak tersentuh Hari itu Bunda Gereja memperingati St. Vinsensius a Paulo. Dalam khotbahnya Mgr. Vinsensius menjelaskan salah satu ayat dalam bacaan Injil. ‘Anak Manusia akan diserahkan pada anak manusia’. Anak manusia itu Yesus. Dia akan dibunuh dengan cara disalibkan oleh para tua-tua dan ahli taurat Apakah saat ini kita bisa ikut menyalibkan Yesus? Kita menyalibkan Yesus, bila kita membiarkan Yesus tidak memiliki arti apa-apa. Tidak berdampak bagi dunia. Artinya, kita membiarkan Yesus hidup hanya di dalam: Gereja, Katolik, liturgi, atau pengajaran-pengajaran iman untuk diri kita sendiri. Itu semua membuat Yesus mati di tangan kita. Karena tugas kita adalah menjadi garam dan terang dunia, sesuai misi keuskupan kita, menyampaikan kabar gembira kepada segala bangsa. Mari kita belajar dari St. Vinsensius yang meluaskan karya Yesus terutama bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan hina. Lewat Wisma Pelita Kasih ini kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan: menjangkau bagi yang tak terjangkau, dan menyentuh bagi yang tak tersentuh. Dalam acara ini diadakan pemotongan pita, penandatangan prasasti dan potong tumpeng sebagai ungkapan syukur. *** Sr. M. Fransiska FSGM

Wisma Yayasan Sosial Pelita Kasih: Menyentuh Yang Tak Tersentuh Read More »

Dua Tahun Menabur Sukacita, Legio Maria Presidium Pohon Sukacita Kami Semakin Teguh Bersama Bunda Maria

Semakin Mengasihi Bunda Maria, Makin Peduli, dan Makin Bersaksi Legio Maria Presidium Pohon Sukacita Kami Paroki Katedral Kristus Raja Tanjungkarang merayakan ulang tahunnya yang ke-2 dengan penuh sukacita. Dengan mengusung tema “Semakin Mengasihi Bunda Maria, Makin Peduli, dan Makin Bersaksi”, perayaan ini menjadi momentum untuk memperdalam devosi kepada Bunda Maria sekaligus meneguhkan komitmen pelayanan bagi Tuhan dan sesama. Acara diawali dengan penyegaran rohani yang dibawakan oleh Sr. Miryam, HK. Dalam sesinya, Sr. Miryam menekankan bahwa tanda hati yang sungguh mencintai Maria tampak dari berdoa rosario yang dihayati dengan penuh iman dan cinta, bukan sekadar menyelesaikan butir demi butir doa. “Doa rosario harus menjadi ungkapan kasih yang tulus kepada Maria. Dengan doa itu kita belajar kesetiaan, kesederhanaan, dan kepedulian seperti yang diteladankan Bunda Maria,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya mendoakan orang lain tanpa diminta, termasuk mereka yang meninggalkan Gereja dan jiwa-jiwa di api penyucian. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Romo Yulianus Bambang. Dalam homilinya, Romo Bambang mengajak umat untuk setia dalam perkara-perkara kecil agar mampu setia pula dalam perkara besar. Ia juga menegaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak diukur dari banyaknya harta yang dimiliki, tetapi dari kepedulian kepada sesama, terutama mereka yang menderita. “Jika kita diberi berkat yang melimpah, pakailah itu untuk kemuliaan Allah,” pesan beliau. Sambutan hangat juga disampaikan oleh Ketua Kuria, Bapak Suharyono, yang berharap agar presidium ini dapat terus bertumbuh dengan sumber daya yang baik sehingga semakin mampu mengembangkan relasi dengan diri sendiri, keluarga, sesama, dan terutama dengan Allah. Kemeriahan acara semakin terasa lewat berbagai permainan yang diikuti oleh anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Beragam doorprize yang disediakan menambah semangat dan kegembiraan seluruh peserta. Perayaan ulang tahun ke-2 ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga sebuah pengingat bahwa dengan semakin mencintai Bunda Maria, umat diajak untuk semakin peduli pada sesama dan berani bersaksi tentang kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari.   R.A.Swani Pramesti

Dua Tahun Menabur Sukacita, Legio Maria Presidium Pohon Sukacita Kami Semakin Teguh Bersama Bunda Maria Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top