Inilah hari yang ditunggu para legioner Presidium Pohon Sukacita Kami. Hari yang penuh rahmat. Hari itu hari Senin, 12 Mei 2025 para legioner ini akan membarui janji dan penyerahan diri kepada Bunda Maria dalam Misa Acies di Gereja Paroki St. Pius X, Gisting.
Satu minggu yang lalu, 4 Mei 2025 presidium ini telah mempersiapkan diri sebelumnya. Mereka mengadakan rekoleksi di Susteran CB Tanjung Senang dengan mendatangkan narasumber Vikjend Keuskupan Tanjungkarang Rm. Adrianus Satu Manggo Pr.
Pukul 06.00 WIB mereka berkumpul di dekat Gereja Kristus Raja, Tanjungkarang. Dengan semangat dan sukacita mereka berangkat bersama menuju Gisting. Perjalanan itu membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam.

Perarakan
Lonceng gereja berdentang panjang. Tanda perarakan dimulai. Para pendamping rohani membawa lilin bernyala. Dan ketua presidium membawa vandel. Ada 25 vandel presidium dari 12 paroki di Keuskupan Tanjungkarang dan satu vandel Kuria. Lagu Mars Legio mengiringi para prajurit Maria ini melangkahkan kaki menuju altar.
Usai berdoa lima puluhan rosario suci, para legioner maju berdua-dua. Mereka mengucapkan pembaruan janji dan kesetiaan kepada Bunda Maria. Sambil memegang Vexillum Legiones, mereka berucap,
‘Aku adalah milikmu, ya Ratu dan Bundaku, dan segala milikku adalah kepunyaanmu.’


Setelah acara Acies, dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Piet Yoenanto Sukowiluyo Pr. Hadir Komisium Palembang Ratu Pencinta Damai dan Senatus Jakarta Bejana Rohani.
Pastor Paroki St. Pius, Gisting Romo Hubertus Andry Kurniawan SCJ dalam homilinya mengajak untuk bersyukur atas pembaruan janji sebagai legioner. Dengan melaksanakan Acies, membarui janji dan merayakan Ekaristi berarti karya kerasulan legioner merupakan bagian dari karya agung Tuhan. Ia berharap, lewat legioner semua orang mengalami berkat Tuhan.
Seperti Bunda Maria
Pembimbing Rohani Legio Keuskupan Tanjungkarang Romo Vincentius Anggoro Ratri SCJ mengatakan tema Acies 2025: ‘Menghormati Maria Dengan Melaksanakan Kerasulan Pada Sesama’ (buku Pegangan Legio Maria Bab VI poin 3. Halaman 35). Lalu apa hubungan antara Bunda Maria dengan kerasulan pada sesama.
Dalam Kitab Suci, Bunda Maria adalah pribadi yang peka dengan sesama. Kepekaan itu membawa Maria menjadi ibu yang berbelas kasih. Rm. Anggoro sapaan akrabnya, memberi contoh tindakan belaskasih Maria pada sesamanya.
Pertama. Setelah Maria diberi kabar tentang kehamilannya oleh malaikat Gabriel, ia tidak santai-santai. Melainkan pergi ke sebuah kota di wilayah Yehuda ke rumah Elizabeth yang sedang mengandung di usai tuanya. Maria datang membawa sukacita. Di sana ia membantu Elizabeth hingga melahirkan bayinya.
Kedua. Saat perjamuan nikah di Kana. Ini mukzizat pertama Yesus: mengubah air menjadi anggur. Maria, orang pertama yang memberitahu pada Yesus bahwa tuan rumah kehabisan anggur. Ini tindakan belakasih Maria kepada sesama yang berkekurangan. “Semoga semangat Acies tahun ini membuat kita seperti Bunda Maria: peka pada kebutuhan sesama. Lalu mewujudkannya dalam karya kasih,” kata Rm. Anggoro SCJ.
Usai Misa Acies ini acara dilanjutkan dengan ramah tamah.
Berikut kesan dan pesan:
Ketua Presidium Pohon Sukacita Kami Valeria Susi Riani: “Tetap semangat Legioner Pohon Sukacita Kami. Jangan menjauh dari Bunda Maria karena Maria adalah Bunda tempat kita berlindung, mengeluh, mengadu dan mohon didoakan. Mari kita miliki semangat mengikuti rapat dan berdoa bersama Bunda.”
Wakil Ketua Presidium Pohon Sukacita Kami Valentinus Kasan. “Mari kita setia dalam panggilan dan komitmen sebagai legioner. Semoga semakin bertambah banyak terbentuknya presidium baru di paroki paroki. Selain itu, terbentuknya komisium di Keuskupan Tanjungkarang ini.”
Pendamping rohani Sr. Miryam HK: “Rasanya bangga dan bersyukur sebagai tentara Maria dapat bertemu dengan sesama legioner. Yang paling penting membarui janji setia pada Bunda Maria. Saya semakin mantap mencintai Bunda Maria, diwujudkan dengan doa dan melakukan kegiatan dengan riang hati penuh kebahagiaan.”
Pendamping rohani Sr. Xaveria FSGM: “Saya senang dan bangga ada begitu banyak yang berdevosi kepada Bunda Maria melalui Legio Maria. Kebersamaan sebagai tentara Maria sungguh saling menguatkan. Terutama anak-anak juga sudah terlibat. Semoga legioner yang masih kecil dapat setia sampai usia lanjut nanti.Untuk semua anggota legio, ketika ada pentas seni, semua legioner dimohon untuk terlibat dan menyaksikan pertunjukan yang disajikan. Sebagai prajurit Maria, usai Misa Acies, mari kita menjaga kebersihan gereja dengan mengumpulkan teks-teks perayaan atau lagu yang kita pakai.” ***
Sr. M. Fransiska FSGM




