Renungan Harian, Sabtu Biasa XXVII

Bacaan: Luk 11:27-28 17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: y  mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.   Renungan Inti dari bacaan Injil hari ini kiranya bisa kita tangkap dengan jelas. Kitapun juga tahu apa yang perlu kita lakukan sebagai orang beriman, yakni mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya. Memelihara berarti membiarkan sabda itu tinggal dalam hati, tumbuh dan berkembang dalam tindakan hidup sehari-hari. Tetapi bagaimanakah persisnya yang bisa kita lakukan? Merenungkan bacaan pertama hari ini dari nabi Yoel, kita bisa belajar dari nabi ini. Dia disebut-sebut sebagai nabi pengharapan. Ia mengingatkan umat akan bencana kehancuran yang sudah mengancam Yehuda. Ia mengajak umat untuk waspada akan saat itu. Kehancuran itu menjadi semakin nyata jika umat tidak melakukan perbaikan hidup dan pertobatan. Jika mereka berbalik kepada Allah, pastilah Allah akan melindungi dan meonolong mereka. Meski di tengah situasi yang ‘mencekam’, Yoel hadir untuk selalu memberikan pengharapan kepada bangsa Yehuda. Ia tidak membiarkan bangsa Yehuda semakin hancur dan jauh daru Tuhan. Apa yang dikatakan sepenuhnya mengajak umat untuk selalu mempunyai pengharapan kepada Allah yang menjaga dan melindungi mereka. Kita juga bisa membuat hal yang sama dalam hidup ini. Dimanapun dan kapanpun, kita diajak untuk menjadi nabi-nabi pembawa pengharapan. Apa yang kita kerjakan, katakan, dan apa yang kita perbuat, semuanya membawa orang lain akan pengharapan kepada Allah sendiri. Di tengah situasi yang mencekam, kita diajak untuk membawa kedamaian dan pengharapan keselamatan. Itu lah yang bisa kita lakukan untuk menjadi sepenuhnya berbahagia. Seperti Yesus katakan, yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya. Dengan demikian, niscaya kita bisa menjadi saudara bagi yang lain. Doa: Ya Tuhan, semoga mulut, tangan, kaki dan pikiranku senantiasa mengarah kepada-Mu saja. Amin.

Renungan Harian, Sabtu Biasa XXVII Read More »