Ilustrasi: tetap bahagia meski berbeban berat

Renungan Harian, Kamis Biasa XV

Bacaan: Matius 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” Renungan The Power of Berserah Amin dan benar adanya apa yang Tuhan Yesus katakana hari ini. Ia mengundang semua orang datang kepada-Nya. Tidak hanya itu, Ia member kelegaan dan ketenangan. Hanya di dalam Dia maka hidup kita akan menjadi ringan dan indah. Yang perlu kita lakukan hanyalah memenuhi undangan-Nya dan berserah pada-Nya. Berserah berarti kita mempercayakan hidup kita kepada-Nya. Bukan dalam arti kemudian kita tidak melakukan apapun. Tugas, kewajiban, dan panggilan manusiawi kita tetap menjadi hidup harian kita. Berserah berarti kita menjalankan rutinitas hidup kita seperti biasa namun disertai dengan keyakinan Allah yang mendampingi. Berjuang sekuat tenaga tetapi kemudian meletakkan semua perjuangan itu pada Tuhan yang punya rencana atas hidup kita. Apa untungnya kita? Ada banyak sekali. Dengan berserah, beban berat dan rasa letih lesu tidak membuat kita habis, tetapi justru mendapat kelegaan. Dengan berserah, jiwa kita yang kacau kalut tak menentukan akan mendapatkan ketenangan. Bukankah itu yang selalu kita rindukan: meski menghadapi berbagai persoalan tetapi tetap damai? Hanya berserah kepada-Nya kita akan mampu mengalami itu. Setelah itu baru kita juga berlaku yang sama, memberi rasa lega dan damai kepada orang lain. Ketika ada persoalan, kita menjadi bagian yang meringakan, bukan justru memberatkan. Jika ada perpecahan, kita menjadi pendamai, bukan justru penambah perpecahan. Doa: Tuhan, semoga hatiku menjadi seperti hati-Mu, tanganku menjadi seperti tangan-Mu, kakiku menjadi seperti kaki-Mu, mata dan mulutku menjadi seperti mata dan mulut-Mu. Amin  

Renungan Harian, Kamis Biasa XV Read More »