Paus Fransiskus Archives - Keuskupan Tanjungkarang

Paus Fransiskus

Retret Kepausan: Panggilan Tuhan Hadir secara Mengejutkan

Oleh Devin Watkins Pendamping retret Latihan Rohani tahunan Paus Fransiskus merefleksikan bagaimana Allah memanggil Musa untuk memimpin umat-Nya, dan memperingatkan akan godaan untuk menentang kehendak Allah. Ketika Paus terus mengikuti Latihan Rohani Kuria Roma dari Casa Santa Marta karena flu, Pater Pietro Bovati mengambil tema tentang panggilan dan penolakan atas rahmat Tuhan.   Hari 2 sore: Panggilan sebagai titik balik Dalam renungan Senin sore, Sekretaris Komisi Kitab Suci Kepausan mengatakan kepada para anggota Kuria Roma yang berkumpul di Divine Master House di Ariccia bahwa Tuhan memanggil kita masing-masing secara personal. Panggilan, kata Pastor Bovati, “adalah pertemuan yang menentukan di mana Tuhan berbicara kepada kita”. Karena itu menandai titik balik dalam kehidupan kita, katanya, kita hendaknya sering kembali ke saat “kelahiran kembali” itu untuk mengingat suara Tuhan. Pastor Bovati memfokuskan renungannya pada bacaan dari Kel 3: 1-12; Mat 16: 13-23; dan Mazmur 63. “Tuhan selalu bekerja untuk mengarahkan orang itu kepada penemuan dimensi hidup yang lebih tinggi, pemberian diri yang lebih bermanfaat dan pelayanan kepada saudara-saudari kita,” kata Pastor Bovati. “Tuhan memanggil di tengah hiruk pikuk kehidupan, bahkan di saat-saat keletihan. Ini adalah kondisi untuk mengarah – bahkan secara tidak sadar – ke realitas yang lebih tinggi: hanya Tuhan yang mampu mengungkapkan dan memenuhi. ”   Panggilan adalah wahyu, bukan penentuan nasib sendiri Beralih ke perjumpaan dengan semak yang terbakar, Pastor Bovati mengatakan bahwa Musa bahkan tidak sadar bahwa ia sedang mendekati tempat suci. Ketidaktahuannya tentang apa yang akan terjadi, kata Pastor Bovati, sangat penting untuk memahami dimensi profetik panggilan. “Itu selalu merupakan wahyu dari Tuhan, tidak pernah kesadaran diri yang jernih atau penentuan nasib sendiri.” Ketika Tuhan memanggilnya dengan nama, Musa dapat memberikan tanggapan pribadinya, dengan mengatakan “Inilah saya” dan membuka diri untuk “sebuah perjalanan kesadaran dan kepatuhan”.   Hari 3 pagi: Menolak rahmat Tuhan Pada hari Selasa pagi, pendamping retret memusatkan perhatiannya pada cara kita menahan curahan kasih karunia Allah, merenungkan bacaan dari Kel 5: 1-23; Mat 13: 1-23; dan Mazmur 78. Pastor Bovati memberikan contoh tentang Firaun, yang menolak panggilan Tuhan melalui Musa untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan. Dia mengatakan bahwa pertanyaan Firaun – “Siapa Tuhan?” – adalah “inkarnasi kekuasaan sebagai kekuatan untuk menghancurkan semua oposisi.” Tetapi Allah Israel, kata Pastor Bovati, mempromosikan “perubahan radikal dalam perspektif ketika Ia mengangkat hak-hak orang asing, yang tertindas, dan yang dieksploitasi”. Bahaya kesombongan Pastor Bovati mengatakan bahwa menentang keinginan Tuhan untuk mengutamakan yang terakhir adalah suatu bentuk “melawan kasih karunia dan menentang Roh.” Di zaman modern ini, suatu bentuk kesombongan mendorong kita untuk menolak untuk menaati Allah dan para nabi-Nya, kata Pastor Bovati. “Meskipun tidak terperangkap dalam kekayaan, budaya, atau kekuasaan yang memaksa, kesombongan mewujud dalam kebanggaan pribadi, mengatasnamakan hak penentuan nasib sendiri, pilihan pribadi, dan kehendak bebas pribadi.” Diterjemahkan dari https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2020-03/pope-francis-curia-retreat-day-2-vocation-moses.html. ed.mrjo.com.

Retret Kepausan: Panggilan Tuhan Hadir secara Mengejutkan Read More »

Hasil Tes, Paus Fransiskus Negatif Corona

Vatican – Setelah menjalani serangkaian tes medis, Paus Fransiskus dinyatakan negative atas virus corona (COVID-19). Paus Fransiskus dipastikan hanya mengalami flu biasa. Pernyataan ini disampaikan dalam Koran Italia, Il Messagero, pada Selasa kemarin waktu setempat. Sejumlah media juga menyampaikan hal yang sama. Seperti dikutip dari Reuters, juga Aljazeera, juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, belum merespon atas berita dari koran Italia tersebut. Sebelumnya dikatakan bahwa flu yang diderita Paus Fransiskus tidak berkaitan dengan penyakit lainnya. Karena flu itu, Paus Fransiskus membatalkan sejumlah agenda pertemuan pada minggu lalu. Sejauh ini, media resmi Vatikan juga belum membicarakan hasil tes Paus Fransiskus tersebut. Tetapi dari media Vatikan (03/03/20) terlihat bahwa Paus ‘mendelegasikan’ permenungan prapaskah kuria kepada pastor Pietro Bovati. Paus Fransiskus masih berada di Casa Santa Marta untuk pemulihan dari flu yang dideritanya. (ed.mrjo.com)  

Hasil Tes, Paus Fransiskus Negatif Corona Read More »

Kardinal Baru Untuk Indonesia

Vatican – Kabar gembira datang dari kepausan untuk Gereja Katolik Indonesia. Setelah pendarasan doa Angelus pada Minggu (1/9/19) waktu Vatikan, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignasius Suharyo, diangkat menjadi Kardinal. Mgr. Suharyo diangkat menjadi Kardinal bersama sembilan Kardinal baru. Selain itu, Paus Fransiskus juga mengangkat dua uskup agung dan seorang uskup untuk Keuskupan Benguela. Dalam kesempatan itu, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa tempat-tempat di mana para Kardinal baru ini berasal mengungkapkan panggilan misionaris Gereja yang diwariskannya untuk terus mewartakan belas kasih Allah kepada setiap orang di bumi ini. Berikut adalah nama-nama Kardinal baru: S.E. Mons. Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ – Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama. S.E. Mons. José Tolentino Medonça – Pengarsip dan Pustakawan Gereja Roma Suci. S.E. Uskup Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo – Uskup Agung Jakarta. S.E. Mons. Juan de la Caridad García Rodríguez – Uskup Agung San Cristobal de la Habana. S.E. Mons. Fridolin Ambongo Besungu, O.F.M. cap – Uskup Agung Kinshasa. S.E. Mons. Jean-Claude Höllerich, SJ – Uskup Agung Luksemburg. S.E. Uskup Alvaro L. Ramazzini Imeri – Uskup Huehuetenamgo. S.E. Mons. Matteo Zuppi – Uskup Agung Bologna. S.E. Mons Cristóbal López Romero, SDB – Uskup Agung Rabat. R.P. Michael Czerny, SJ – Wakil Sekretaris Bagian Migran – Departemen Layanan Pengembangan Manusia Integral Sementara itu, dua Uskup Agung dan Uskup baru yang diangkat adalah sebagai berikut: Uskup Agung Michael Louis Fitzgerald – Uskup Agung Emeritus Nepte Uskup Agung Sigitas Tamkevicius, SJ – Uskup Agung Emeritus Kaunas Bishop Eugenio Dal Corso, PSDP – Uskup Emeritus Benguela Sumber: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2019-09/pope-announces-13-new-cardinals-for-the-missionary-church.html  

Kardinal Baru Untuk Indonesia Read More »

Surat Apostolik Maximum illud

Pada tahun 1919 (30 November) Paus Benediktus XV menerbitkan Surat Apostolik Maximum Illud.  Dalam rangka peringatan 100 tahun surat apostolik itu, Bapa Paus Fransiskus melalui suratnya kepada Prefek Kongregasi untuk Pewartaan Injil bagi Para Bangsa, mencanangkan bulan Oktober 2019 ini sebagai Bulan Misi Ekstraordinaria. Melalui dokumen ini Paus mengajak seluruh Gereja untuk menyadari tugas amat agung dan luhur yang diberikan oleh Yesus sendiri, yakni untuk mewartakan Injil. Untuk menjalankan perintah Tuhan ini bagi Gereja bukanlah suatu opsi, namun “tugas tak terelakkan”-nya, sebagaimana diingatkan oleh Konsili Vatikan II, di mana Gereja “pada hakikatnya bersifat misioner”. “Mewartakan Injil sesungguhnya merupakan rahmat dan panggilan yang khas bagi Gereja, merupakan identitasnya yang terdalam. Gereja ada untuk mewartakan Injil”. Dokumen ini bisa dibagi menjadi tiga bagian besar. Pertama, Paus menyampaikan tanggung jawab dari mereka yang menyelenggarakan misi. Para penyelenggara misi hendaknya bertindak bagaikan bapa “yang siap sedia, rajin, dengan penuh perhatian dan kasih; yang merangkul semua dan segalanya dengan penuh kasih sayang, dengan berbagi sukacita dan dukacita, mendampingi dan mendorong setiap prakarsa baik dan, pendek kata, menganggap seperti miliknya sendiri semua yang dipercayakan kepadanya. Kedua adalah memaparkan semacam panduan atau norma-norma yang penting bagi para misionaris. “Tentu saja sungguh menyedihkan, jika ada misionaris yang melalaikan martabatnya sendiri, sehingga lebih memikirkan tanah air duniawinya daripada surgawinya.” Bagian ketiga menyampaikan peran penting seluruh umat beriman untuk membantu penyelenggaraan misi. Bantuan itu bisa dalam bentuk doa, menumbuhkan jumlah para misionaris, dan materi yang diperlukan untuk mendukung misi. (Sumber: http://www.dokpenkwi.org/2019/07/18/telah-terbit-seri-dokumen-gerejawi-no-108-maximum-illud/) –YDW-  

Surat Apostolik Maximum illud Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top