Rumah Erika Dibongkar
Puluhan tahun lamanya umat Stasi St. Petrus, Panjang, Paroki Ratu Damai, Teluk Betung mendapat kebaikkan hati dari Sekolah Xaverius Panjang.
Ketika mengadakan even-even besar, mereka meminjam ruangan yang ada di kompleks sekolahan itu. Sedangkan kegiatan seperti: Pembekalan Katekumen atau Komuni Pertama diadakan di dalam gedung gereja.
Sedangkan untuk rapat stasi, tempat pastor makan usai misa, diadakan di “Rumah Erika”. Rumah Erika ini terdiri dari empat kamar. Dahulu Rumah Erika ini adalah tempat tinggal guru Xaverius yang belum berkeluarga. Karena kosong, tidak ada yang menempati maka rumah ini dipakai oleh Gereja untuk pertemuan.
Dari keprihatinan inilah umat stasi Panjang memiliki mimpi. Mereka ingin memiliki gedung untuk tempat tinggal gembalanya sekaligus ruang yang layak untuk berbagai kegiatan pastoral.
Pastor paroki Teluk Betung, RD Apolonius Basuki mendukung mimpi umatnya itu. Membuat rencana, Rumah Erika dibongkar. Di atas tanah itu dibangun pastoran yang baru.
Selang berapa waktu kemudian dibentuk panitia pembangunan. Terpilih Ketua Panitia Pembangunan Pastoran, Paulus Sukamto. Sedangkan, Martinus Jonny Sutomin sebagai wakilnya. Kedua orang ini saling bersinergi dan melengkapi satu sama lain. Martinus Jonny setiap hari mengawasi seluruh proses pembangunan itu.
Tangan-tangan kasih
Umat Stasi St. Petrus yang terdiri dari tujuh lingkungan ini mempersembahkan segala yang mereka miliki baik berupa pikiran, tenaga, waktu, mau pun finansial. Doa senantiasa dipanjatkan agar Tuhan selalu memberkati seluruh perjuangan umat stasi ini.
Seiring waktu proses pembangunan sempat tersendat karena pandemi covid-19. Namun, Tuhan tetap menyertai dan menyelenggarakan pekerjaan baik umat stasi Panjang ini. Tangan-tangan kasih Tuhan lewat para donatur terus mengalir tepat pada waktunya.
Martinus Jonny Sutomin mengaku, modal awal yang mereka miliki sekitar 600 juta rupiah. Tuhan sendiri yang menggandakannya lewat kebaikkan hati para donatur. Ada yang menyumbang bata, semen, pasir, besi, empat bed tidur untuk pastor, meja kerja, kran air panas dan air dingin, AC, kipas angin besar dan kecil.
Dalam tempo delapan bulan lamanya berdiri sebuah bangunan yang megah dan bersih. Ini adalah karya Allah semata. Gedung pastoran ini adalah milik kita bersama. Semoga dengan adanya gedung pastoran ini kegiatan gereja semakin aktif. Umat semakin rajin, harap Jonny.
Diberkati Uskup
Pastoran Stasi St. Petrus Panjang, Paroki Ratu Damai, Teluk Betung ini diberkati oleh Uskup Agung Palembang sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Selasa, 22 Februari 2022.
Perayaan Ekaristi berlangsung dengan prokes yang ketat. Umat yang hadir dibatasi. Namun, itu tidak mengurangi kebahagiaan dan rasa haru yang mendalam atas karya Allah untuk seluruh proses pembangunan pastoran ini.
Mgr. Harun Yuwono memberkati salib-salib dan ruangan pastoran yang baru. Di akhir Perayaan Ekaristi Mgr. Harun Yuwono menandatangani prasasti. Didampingin oleh: Rm. Apolonius Basuki Pr, Rm. Bambang Condro Saptono Pr, Rm. Andreas Sutrisno Pr, Paulus Sukamto, dan Martinus Jonny Sutomin.
Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengatakan, bangunan pastoran yang baru dan megah ini harus dirawat. Agar dapat digunakan untuk puluhan tahun ke depan. Pastoran itu tempat tinggal pastor. Tetapi yang datang adalah umatnya. Saya berharap, pastor lebih dekat dengan umat. Umat juga lebih dekat dengan gembalanya. Sehingga kebutuhan umat terlayani lebih baik.
Akan tetapi pastoran baru ini tidak akan segera dihuni oleh pastor. Tunggu uskup yang baru, ujar Uskup. Tidak ada stasi di Keuskupan Tanjungkarang ini memiliki pastoran yang semegah dan sebersih Stasi Panjang ini, tambahnya lagi sambil tersenyum. ***
M. Fransiska FSGM