Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang mengadakan audiensi dengan Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo, Wisma Albertus, Kamis, 8 Juni 2023.
Hadir dalam acara itu adalah:
- Pemerhati Lembaga Permasyarakatan: L. Wardoyo dkk.
- Penggiat Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan: Sr. M. Valentina FSGM dkk
- Pemerhati Buruh dan Advokasi: Falentinus Andi dkk
- Penggiat Keadilan dan Kesetaraan Gender: Torra Pratiwi
- Komunitas Thalita Kum. Sr. M. Tarsisia FSGM dkk
- Media Sosial KKPPMP: Gisella Vivi dkk
- Mitra kerja lain yang terkait.
Ketua KKPPMP Ch. Dwi Yuli Nugrahani mengatakan bahwa komisi ini terus bergeliat dengan adanya relawan-relawan yang menghidupi dan menghidupkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian. Para relawan hadir lewat berbagai bidang secara rutin dan insidental. Dalam acara itu setiap komunitas diberi kesempatan untuk memaparkan kegiatan, pergulatan, tantangan sekaligus harapannya.
Di akhir pertemuan Mgr. Avin, panggilan akrabnya, mengatakan, setiap komunitas hendaknya berangkat dari visi dan misi. Sebagai Gereja Katolik kita mempunyai tugas sebagai garam dan terang dunia. Memberikan apa yang kita miliki dan kita punya. Tidak hanya kepada saudara yang seiman. Tetapi, juga kepada saudara yang berada di luar Gereja.
“Mengasihi saudara seiman itu wajar. Normal. Bukan sebagai prestasi. Ketika kita mampu mengasihi musuh, orang yang bersebrangan dengan kita, itu hebat,” ujar Mgr. Avin.
Uskup meminta bahwa semua yang terlibat ini tidak hanya untuk kerja dan kerja. Tetapi juga harus memperhatikan asupan. Nutrisi. Maka, hendaknya diadakan rekoleksi atau penyegaran dalam setiap periodik. Untuk itu, Uskup akan memberikan seorang pastor pendamping.
Sampai saat ini banyak pastor di Keuskupan Tanjungkarang yang belum mengerti tentang komisi ini. Masih merasa asing mendengar nama KKPPMP. Maka, dalam rekoleksi bulanan para romo, akan ditambahkan materi pastoralia.
Selain itu Uskup Avin menyarankan agar KKPPMP lebih banyak menjalin kerjasama dengan KOMSOS. “Mengenalkan kepada publik lewat media sosial. Selain itu, lewat Radio Suara Wajar. Komunitas-komunitas bisa mengisi acara dalam talk show atau podcast,” ujar Mgr. Avin. Yang tak kalah penting juga, agar komunitas-komunitas saling bersinergi, tambah Uskup. Usai pertemuan, dilanjutkan dengan makan malam bersama. ***
M. Fransiska FSGM