Berita

Pelantikan Dewan Keuangan Keuskupan

Tanjungkarang – Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, pada Selasa (3/9/19) melantik dan memberkati Dewan Keuangan Keuskupan yang baru dalam perayaan Ekaristi di Gereja Katedral Kristus Raja, Tanjungkarang. Didampingi oleh vikjen dan sekretaris keuskupan, Mgr. Harun melantik dan menerima ekonom keuskupan, RD Wolfram Safari, serta Dewan Keuangan Keuskupan Periode 2019 – 2024. Mereka yang dilantik adalah sebagai berikut Pertama             : RD. Yohanes Kurniawan Jati Kedua                 : Sdri. Fransisca Winarti Meiharto Ketiga                 : Ibu Hiasinta Cecilia Ho Lie Tjoe Keempat            : Bp. Rafael Johan Gani Kelima                : Bp. Dionisius Herowanto Keenam             : Bp. Gregorius Sentosa Johan Ketujuh              : Bp. Petrus Tonny Mursalim Kedelapan         : Bp. Thomas Hartono Kesembilan       : Bp. Heri Gunawan Kesepuluh          : Bp.Frangky Wijaya Dalam homilinya, Mgr Harun menegaskan bahwa tugas Dewan Keuangan Keuskupan adalah menasehati uskup dalam hal pengelolaan harta kekayaan dan kemiskinan keuskupan. Mereka menampung aspirasi umat. Umat memberikan nasihat kepada dewan keuangan, dan akhirnya dewan keuangan menasehati bapak uskup dalam hal pengelolaan keuangan keuskupan. Mgr. Harun mengajak semua umat untuk berjalan bersama agar kesejahteraan umat untuk mencapai keselamatan terjamin karena tidak ada satu orang pun yang sempurna. Demikian juga bapak uskup berhara agar semua petugas pastoral mengalami kesejateraan untuk mencapai keselamatan. Profisiat dan selamat berkarya untuk Dewan Keuangan Keuskupan! (mrjo)  

Pelantikan Dewan Keuangan Keuskupan Read More »

Workshop FKPR: Fully and Truly Happy

Ngisonando – Dalam rangka bina lanjut dan pengembangan diri, team Bina lanjut FKPR (Forum Komunikasi Pemimpin Religius) Sumatera Bagian Selatan, mengadakan workshop di rumah kalwat Ngisonando. Workshop ini diadakan mulai Jumat (30/8), hingga Minggu (1/9). Pada tahun ini, workshop bina lanjut FKPR ini mengangkat tema tentang “Truly and Fully Happy”. Biarawan-biarawati yang hadir dalam workshop ini berasal dari beberapa tarekat yang ada di Propinsi Gerejawi Palembang (KA Palembang, K. Tanjungkarang, dan K. Pangkalpinang). Beberapa yang hadir antara lain dari kongregasi Bruder FIC, kongregasi Suster FCh, kongregasi suster FSGM, kongregasi suster SJD, kongregasi suster HK, kongregasi suster KKS, dan kongregasi imam-imam SCJ. 8 Sabda Bahagia Sebagai dasar permenungan, rm V. Teja Antara SCJ mengajak seluruh peserta untuk mendalami delapan sabda bahagia sebagai pondasi memahai tentang sukacita yang mendalam. Sumber utama kebagahagian itu adalah Allah sendiri. Yesus memberikan delapan sabda bahagia sebagai pengajaran kepada para rasul untuk menjadi orang yang terberkati. Orang yang berbahagia menjadi ukuran tentang orang yang terberkati, orang yang berbahagia. Itulah yang menjadi jalan kekudusan. Rm Teja juga mengajak peserta untuk memperdalam surat apostolik paus Fransiskus, G.audete et Exultate. Menurut rm Teja, paus Fransiskus mempu menafsirkan delapan sabda bahagia dengan sangat jelas dan sederhana dan mudah diterapkan dalam hidup harian. Kekudusan bukan perkara yang jauh dari hidup kita. Apa yang kita kerjakan dan alami setiap hari adalah yang menjadi cara kita menjadi kudus. Team Bina Lanjut FKPR Wokshop bina lanjut ini dilaksanan dengan metode kuliah, dialog, diskusi, sharing, refleksi dan dibarengi dengan gerak lagu sebagai animasi ice breaking. Hadir sebagai pembicara rm Teja Antara SCJ, Sr. M Levita FSGM, rm Yoh. Rasul Susanto SCJ. Team lain yang hadir yakni sr. Winanda HK, sr. Yulisa FCh. La Vita e Bella Malam hari pada hari pertama, seluruh peserta diajak untuk melihat dan merenungkan film klasik berjudul la Bella e Vita (The Beautiful of Life). Berdurasi lebih dari 120 menit, seluruh peserta diajak untuk melihat bahwa hidup yang indah itu bukan pertama-tama selalu yang menyenangkan. Moment-moment beratpun bisa menjadi sumber hidup yang membahagiakan. Dalam keadaan yang tidak ideal, kitapun diajak untuk menghadirkan suasana indah dan sukacita. Hidup yang indah bukan pertama-tama soal tidak adanya penderitaan. Hidup yang indah terjadi ketika setiap moment dihidupi dengan sukacita, membuat orang lain selalu memiliki harapan dan sukacita. Hari ke dua Sesi pertama hari kedua diisi dengan melihat dalam perspektif psikologis beberapa aspek hidup yang fully and truly happy. Sesi ini disampaikan oleh sr M. Levita FSGM. Dalam pemaparannya, sr Levita mengungkapkan beberapa hal yang bisa membuat hidup tidak integral, diantaranya adanya kecenderungan compulsive giving dan poor self image. Hidup dalam komunitas menjadi tidak seimbang ketika kedua kecenderungan ini menjadi dominan dalam setiap diri anggota komunitas. Apa yang dilakukan, meskipun terlihat baik dan kudus, pada akhirnya akan menjadi masalah baik bagi diri sendiri maupun sebagai komunitas. Misalnya ada anggota komunitas yang mempunyai kebutuhan untuk memberi. Barang-barang kecil dalam komunitas akan menjadi habis ketika ada anggota komunitas yang mempunyai kebutuhan ini. Hidup berkomunitas akan menjadi tidak seimbang. Dalam perkembangnnya, setiap manusia juga mempunyai kecenderungan co-dependency. Ini merupakan bentuk keterikatan yang bisa membuat seseorang tidak bisa lepas bebas dan meredeka. Ini menjadi bahaya ketika seorang biarawan-biarwati tidak menyadari kencederungan ini. Kelekatan itu bisa membuat tidak integrasinya diri sendiri, sehingga selalu mempunyai masalah dari masa muda hingga masa tua. Dalam rangka menyadari itu, sr Levita mengajak semua peserta untuk selalu sadar diri dimana letak kebahagiaan setiap pribadi. Setelah turun minum, seluruh peserta diajak untuk masuk dalam dinamika sharing dalam kelompok kecil. Tema utama bahan sharing ini tentang pengalaman sukacita dalam hidup. Ada banyak moment yang membuat kita sukacita, ada juga pemicu-pemicu yang membuat bahagia itu. Kitapun perlu untuk selalu mengusahakan menemukan cara-cara supaya saya tetap mampu bersukacita secara penuh. Sesi kedua hari ini diisi dengan how to be truly and fully happy person. Sesi ini dibawakan oleh rm Yoh. Rasul Susanto SCJ. Pertama-tama rm Santo mengajak semua peserta untuk mempunyai sudut pandang yang sama tentang kebahagiaan. Menurutnya, kebahagiaan itu bukan soal tidak adanya masalah dalam diri setiap orang, tetapi tentang kehadiran Allah. Enam point utama yang disampaikan adalah happiness is a choice; katakan tidak pada hal-hal negative; keep having positive relationship; bertekun dalam passion diri; merayakan small winning; meditasikan hal-hal positif. Menjadi sungguh bahagia dan mencapai kebahagiaan penuh pertama-tama soal pilihan. Saya mau bagiamana dan seperti apa tergantung dari pilihan-pilihan yang saya lakukan setiap saat. Mulai dari lagu, hobi, film, dan apapun yang kita piliha akan mempengaruhi perasaan kita. Menjadi bahagia berarti salah satu jalannya adalah memilih yang membuat suasana bahagia dan penuh harapan. Puncak tertinggi dari hidup membiara menurut rm Santo adalah self giving. Pemberian diri menjadi kekuatan utama untuk seorang religious mampu hidup secara penuh. Tidak mudah dan tidak pernah instan. Seluruh pilihan diri ikut menentukan arah itu. Dalam perjalanan hidup, menurut rm Santo, kita juga perlu untuk memberi ‘hadiah-hadiah’ kecil pada diri sendiri atas perjuangan-perjuangan yang pernah dilakukan. Memanfaatkan hobi juga bisa menjadi cara untuk menyeimbangkan diri. Namun demikian, hal-hal itu menjadi ‘selingan’ hidup yang membuat semakin penuh kebahagiaan diri, bukan yang menggantikan panggilan utama. Maka pesannya adalah jangan pernah menganggap tidak perlu untuk memuji diri sendiri, atau juga memberi hadiah untuk diri sendiri. Dalam segalanya, ‘Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera’ (1 kor 7:15). Delapan tanda bahagia Jiwa: memiliki sikap syukur dan sukacita Hati: merasakan kepercayaan memadai Budi: kreatif dan lebih focus pada sini kini Telinga: mampu dan mau mendengarkan Mulut: murah senyum, bicara positif dan memiliki nafsu makan yang baik Mata: bisa diajak tidur nyanyak Tangan: memiliki banyak sahabat yang bahagia Kaki: mempunyai semangat bekerja yang stabil Hari ke tiga Hari ke tiga workshop bina lanjut FKPR lebih banyak diisi untuk mengaktualisasikan truly and fully happy dalam masing-masing kelompok. Dibagi dalam lima kelompok, semua peserta diajak untuk membuat sebuah aksi yang menggambarkan sukacita dan kebahagiaan. Selain itu, setiap peserta diundang untuk membuat sebuah resolusi pribadi tentang menjadi pribadi yang sepenuhnya bersukacita. Ditulis dalam sebuah kartu, resolusi-resolusi pribadi itu dipersembakan dalam perayaan ekaristi yang merangkum seluruh rangkaian workshop ini. Pada akhirnya diharapkan bahwa apa saja yang didapatkan dalam pertemuan ini bisa dibawa pulang

Workshop FKPR: Fully and Truly Happy Read More »

Kardinal Baru Untuk Indonesia

Vatican – Kabar gembira datang dari kepausan untuk Gereja Katolik Indonesia. Setelah pendarasan doa Angelus pada Minggu (1/9/19) waktu Vatikan, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignasius Suharyo, diangkat menjadi Kardinal. Mgr. Suharyo diangkat menjadi Kardinal bersama sembilan Kardinal baru. Selain itu, Paus Fransiskus juga mengangkat dua uskup agung dan seorang uskup untuk Keuskupan Benguela. Dalam kesempatan itu, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa tempat-tempat di mana para Kardinal baru ini berasal mengungkapkan panggilan misionaris Gereja yang diwariskannya untuk terus mewartakan belas kasih Allah kepada setiap orang di bumi ini. Berikut adalah nama-nama Kardinal baru: S.E. Mons. Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ – Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama. S.E. Mons. José Tolentino Medonça – Pengarsip dan Pustakawan Gereja Roma Suci. S.E. Uskup Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo – Uskup Agung Jakarta. S.E. Mons. Juan de la Caridad García Rodríguez – Uskup Agung San Cristobal de la Habana. S.E. Mons. Fridolin Ambongo Besungu, O.F.M. cap – Uskup Agung Kinshasa. S.E. Mons. Jean-Claude Höllerich, SJ – Uskup Agung Luksemburg. S.E. Uskup Alvaro L. Ramazzini Imeri – Uskup Huehuetenamgo. S.E. Mons. Matteo Zuppi – Uskup Agung Bologna. S.E. Mons Cristóbal López Romero, SDB – Uskup Agung Rabat. R.P. Michael Czerny, SJ – Wakil Sekretaris Bagian Migran – Departemen Layanan Pengembangan Manusia Integral Sementara itu, dua Uskup Agung dan Uskup baru yang diangkat adalah sebagai berikut: Uskup Agung Michael Louis Fitzgerald – Uskup Agung Emeritus Nepte Uskup Agung Sigitas Tamkevicius, SJ – Uskup Agung Emeritus Kaunas Bishop Eugenio Dal Corso, PSDP – Uskup Emeritus Benguela Sumber: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2019-09/pope-announces-13-new-cardinals-for-the-missionary-church.html  

Kardinal Baru Untuk Indonesia Read More »

Perayaan Ekaristi Memperingati HR Kemerdekaan RI

HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 pada tahun 2019 bertema “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Dalam rangka memperingati HUT RI ke-74, Paroki Katedral Kristus Raja mengadakan perayaan ekaristi pada 17 Agustus 2019 pukul 06.00 WIB. Perayaan ekaristi dimulai dengan perakan petugas liturgi dan diikuti oleh 2 pembawa bendera yaitu Bendera Merah Putih dan Bendera Vatikan. Untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, seluruh umat sebelum ekaristi dimulai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Dalam homilinya RD. Agustinus Iswanto atau biasa dipanggil Romo Is mengatakan, “Dari ungkapan SDM unggul Indonesia maju dan dari bacaan-bacaan hari ini kita diajak untuk memiliki SDM yang unggul. Orang diminta untuk supaya sumber daya yang ada di dalam diri manusia sungguh-sungguh menjadi daya untuk mendorong manusia-manusia yang hidup di Indonesia mengembangkan dirinya untuk kemajuan Indonesia”. Setelah perayaan ekaristi, ada kegiataan memperingati HUT RI dengan ramah tamah bersama di Aula.    

Perayaan Ekaristi Memperingati HR Kemerdekaan RI Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top