Berita

Kirab Salib SYD di Metro: AMBYAR

Metro – Kirab Salib SYD (Sumatra Youth Day) 2020 di Paroki Metro, pada Minggu (12/01/20), berlangsung dengan meriah. Untuk pertama kalinya, salib SYD 2020 berada di Keuskupan Tanjungkarang, diterima oleh OMK Paroki Hati Kudus Yesus, Metro. Uskup keuskupan Tanjungkarang, Mgr Yohanes Harun Yuwono, menerima estafet salib SYD ini dari Keuskupan Pangkalpinang, yang diwakili oleh pastor Toni CS dan beberapa utusan OMK Keuskupan Pangkal Pinang. Didampingi oleh Komkep Tanjungkarang, pastor Greg Suripto, dan pastor paroki Metro, pastor Amisani, Mgr Harun menerima dengan sukacita Salib SYD berada di Keuskupan Tanjungkarang. Bapak uskup berharap bahwa salib itu sungguh menjadi inspirator bagi orang-orang muda untuk melanjutkan hidup dengan penuh iman dan pengharapan. Kirab Salib SYD 2020 di Paroki Metro diawali dengan penyambutan Salib yang diiringi dengan tari khas Lampung. Salib itu dibawa oleh utusan dari keuskupan Pangkal Pinang. Mgr Harun menerima salib itu, memberikannya kepada Komkep Tanjungkarang, sebaga symbol OMK Keuskupan Tajungkarang siap menjadi saksi Kristus dalam hidupnya. OMK dari setiap paroki mengikuti perarakan salib SYD 2020 dengan sukacita, tertib, dan setia. Kirab Salib SYD 2020 mendapat puncaknya dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin untuk bapak uskup, didampingi delapan imam konselebran dari berbagai paroki di keuskupan Tanjungkarang. Hadir dalam perayaan ini sembilan ratusan OMK dari seluruh paroki keuskupan Tanjungkarang, beserta dengan umat dari Paroki Metro. Dalam homilinya, bapak uskup menyampaikan pesan makna pembaptisan: pembersihan dan pembaruan diri. Setiap OMK sudah dibersihkan, maka sudah selayaknya untuk selalu membarui diri dalam cara hidup sebagai orang Katolik. OMK mempunyai peran yang khas dalam Gereja. OMK menjadi masa depan Gereja. Seperti Yesus yang dihinggapi ‘burung merpati’ setelah dibaptis, setiap OMK juga dihinggapi Roh Kudus sebagai daya kekuatan ilahi. Sementara itu, pastor paroki Metro, rm Amisani dalam sambutannya berharap bahwa OMK yang bertemu itu juga dihinggapi roh cinta. Romo Ami juga berharap, dari sekian banyak OMK yang hadir, ada yang berani mengambil keputusan untuk menjadi imam atau biarawan birawati. Rangkaian Kirab Salib SYD 2020 dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama Uskup dan Komkep Keuskupan Tanjungkarang, di aula Paroki Metro. Dalam pemaparannya, Mgr Harun menguraikan tentang surat apsotolik Paus Fransiskus, yakni  Christus Vivit. Pada bagian akhir, bapak uskup menegaskan apa yang menjadi pesan bapa paus, yakni OMK jangan mudah lemes, lebay, dan putus asa. Seluruh OMK yang hadir diajak untuk berdinamika bersama, bernyanyi dan menari bersama. Mereka setia mengikuti seluruh proses hingga berakhirnya acara. Mereka diajak untuk merasa bersatu, menjadi bagian dari OMK yang lain, dan OMK adalah KITA. Terlihat bahwa seluruh gerak lagu dan nyanyian diungkapkan dengan semangat dan sukacita. (mrjo.com)  

Kirab Salib SYD di Metro: AMBYAR Read More »

Perayaan Syukur 50 Tahun SMP Xaverius 2 BDL

Panggung megah berdiri di tengah lapangan kompleks SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Banyak orang pun berdatangan di pagi hari. Namun bukan untuk belajar di ruang kelas melainkan untuk merayakan pesta emas 50 tahun SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Perayaan pesta emas ini bertepatan dengan peringatan wajib St. Fransiskus Xaverius dimana St. Fransiskus Xaverius merupakan pelindung SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Sekitar 1200 umat yang terdiri atas tamu undangan, alumni, siswa-siswi SMP Xaverius 2 dan SMA Xaverius Bandarlampung, serta seluruh SDM Yayasan Xaverius hadir pada perayaan yang dirayakan pada Senin, 3 Desember 2019. Pesta emas 50 tahun ini mengambil tema Coloring the world thought diversity Perayaan ekaristi yang dipersembahkan langsung oleh pembina Yayasan Xaverius Tanjungkarang, Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono dimeriahkan oleh iringan cetik dari SD Xaverius 3 Bandarlampung serta koor gabungan dari SMP Xaverius 2 Bandarlampung dan SMA Xaverius Bandarlampung. Perayaan Ekaristi berjalan secara hikmat. Dalam homilinya, Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengatakan bahwa semangat yang berkorbar dari St. Fransiskus Xaverius, semoga tetap juga berkorbar dalam hati setiap kita yang ambil bagian dalam karya pendidikan, di sekolah yang mengambil namanya sebagai pelindung. Dalam perayaan ekaristi ini juga diresmikan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Yayasan Xaverius Tanjungkarang yang baru. Setelah perayaan ekaristi usai dilanjutkan acara kegiatan ramah tamah. Adapun acara pertama yaitu Tari Sigeh Penguten dari siswi SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Sambutan-sambutan menjadi acara berikutnya diawali dengan sambutan dari Yohanes Dwi Adi, S.Pd selaku ketua pelaksana pesta emas 50 tahun SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Selanjutnya ada sambutan dari Kepala SMP Xaverius 2 Bandarlampung, Martha Andriastuti, S.Pd. Ketua Yayasan Xaverius Tanjungkarang, RD Andreas Sutrisno memberikan sambutan berikutnya. Romo yang biasa dipanggil Romo Sutris ini mengucapkan terima kasih kepada SDM SMP Xaverius 2 Bandarlampung atas dedikasi yang telah diberikan selama 50 tahun. Mgr. Yohanes Harun Yuwono membawakan pantun dalam sambutannya. Sambutan dari Husni Thamrin, S.H., S.Sos., M.M selaku perwakilan Dinas Pendidikan Lampung menjadi penutup sesi sambutan pada acara ramah tamah. Penampilan dari siswa-siswi SMP Xaverius 2 Bandarlampung menyelingi sambutan-sambutan yang ada.Dilakukan pula pemberian cinderamata kepada Ketua Yayasan Xaverius Tanjungkarang, Uskup Keuskupan Tanjungkarang, dan perwakilan dinas pendidikan Lampung . Pemotongan tumpeng dilakukan bersama sebelum makan siang bersama. Ketika waktu sudah menunjukan pukul 12.00, tiba saatnya untuk makan siang. Acara makan siang bersama menutup rangkaian kegiatan pada hari tersebut. Ditemui terpisah, Pak Dwi menjelaskan mengapa mengambil tema yang unik di pesta emas ini. “Sebagai permenungan atau hasil refleksi dari momen 50 tahun kehadiran SMP Xaverius 2 di bumi ruwai jurai”, jelasnya. Adapun pelbagai macam kegiatan yang ada dalam memeriahkan 50 tahun SMP Xaverius 2 Bandarlampung sebagai berikut jalan sehat, bakti sosial berupa pasar murah, kunjungan ke panti jompo, dan kunjungan ke Yayasan Pelita Kasih, sarasehan alumni, Lomba Xaverius Day tingkat SD, dan perayaan syukur 50 tahun SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Norbertus Marcell Prayogi

Perayaan Syukur 50 Tahun SMP Xaverius 2 BDL Read More »

Oleh-oleh Sidang KWI: Orang Katolik Menjadi Inisiator Perekat

Tanjungkarang – Dalam rangka sosialisasi hasil sidang KWI 2019, Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, mengundang para imam yang berkarya di keuskupan untuk mengadakan studi bersama. Selain para imam, uskup juga mengundang para biarawan-biarawati yang berkarya di keuskupan, juga perwakilan pengurus dewan pastoral paroki/unit paroki. Pertemuan ini diadakan di aula Wisma Albertus, Pahoman, Tanjungkarang pada Selasa (19/11/19). Hadir juga beberapa perwakilan dari PMKRI, WKRI, Pemuda Katolik, kelompok SSV, PDKI, institusi sekolah, Bimas Katolik dan kelompok-kelompok lainnya. Dalam kesempatan ini, pada sesi pertama, Mgr Harun menyampaikan apa yang menjadi studi para uskup Indonesia. Dokumen pertama yang dipelajari bersama adalah Deklarasi Abu Dhabi. Bapak uskup berpesan agar dokumen itu tidak hanya diketahui umat katolik, tetapi semua orang dari agama-agama lain. Beberapa point penting dari dokumen itu misalnya bahwa setiap orang beragama diajak untuk membangun perdamaian. Perdamaian itu diusahakan misalnya dengan tidak lagi memakai kata minoritas untuk menyembut kelompok agama tertentu yang jumlahnya kecil. PBNU beberapa waktu yang lalu juga sudah sepakat tidak menggunakan kata ‘kafir’ untuk menyebut mereka yang tidak seagama atau sepaham. Lebih jauh bapak uskup menegaskan bahwa dokumen itu sudah seharusnya bukan hanya kesepakatan dikalangan atas para pemimpin agama, tetapi juga dilaksanakan oleh seluruh lapisan umat beriman. Dokumen itu juga mengajak semua orang untuk saling bekerjasama, dengan siapapun tanpa memandang golongan, agama, kepercayaan, dan sisi-sisi lainnya. Orang lain menjadi saudara dan bukan menjadi musuh. Bapak uskup berpesan bahwa umat katolik bisa mempunyai peran sebagai perekat diantara berbagai perbedaan yang ada. Umat katolik tidak boleh tinggal diam, apalagi menjadi pemecah dari perdamaian dan persaudaraan. Dalam berbagai kegiatan besar yang bersifat umum, orang-orang katolik diajak untuk ikut ambil bagian berperan serta aktif. Orang katolik menjadi inisiator perdamaian dimanapun dan kapan pun. (ed.mrjo.com)

Oleh-oleh Sidang KWI: Orang Katolik Menjadi Inisiator Perekat Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top