Berita

KEKUATAN KEPEDULIAN SEBAGAI UPAYA UNTUK STOP PERDAGANGAN ORANG

Human Trafficking (perdagangan orang/manusia) adalah salah satu luka terdalam kemanusiaan saat ini. Martabat manusia direndahkan dan manusia dianggap sebagai barang dagangan. Dari seluruh situasi itu, korban yang paling rentan adalah perempuan dan anak-anak. Menurut statistik PBB tentang perdagangan manusia (Laporan Global UNODC 2020 tentang Perdagangan Orang) sebesar 72 % korban perdagangan orang adalah perempuan dan anak perempuan, dan persentase ini meningkat secara signifikan dalam konteks perdagangan untuk eksploitasi seksual. Menghadapi kegagalan model ekonomi berbasis eksploitasi seperti itu, perempuan terpanggil untuk mengambil peran sebagai agen perubahan untuk menciptakan sistem ekonomi yang berbasis pada kepedulian terhadap sesama dan masyarakat rumah, melibatkan semua orang. Hal itulah yang diangkat dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Talitha Kum bekerjasama dengan Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang, Selasa, 8 Februari 2022 bertempat di Matow Way Hurik, Tanjungseneng. Dengan tema: “Kekuatan Kepedulian: Perempuan, Ekonomi, Perdagangan Manusia”. Kegiatan dihadiri oleh komponen masyarakat lintas iman khususnya yang peduli terhadap korban perdagangan manusia, dengan pemantik diskusi Suzana Indriyati Caturiani, akademisi, dosen FISIP Universitas Lampung dan Tymu Irawan dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lampung dengan moderator diskusi Yuli Nugrahani, Ketua KKPPMP Keuskupan Tanjungkarang. Dalam kegiatan ini seluruh peserta menjadi narasumber yang menambahkan data, masalah-masalah dan juga peluang-peluang aksi yang sudah dan bisa dikerjakan untuk menghentikan perdagangan orang. Peserta yang hadir antara lain dari LSM Damar, LAdA, Fatayat NU, Gusdurian Lampung, Wanita Katolik RI, orang muda Katolik, para biarawati dan sebagainya sejumlah 25 orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Komsos Keuskupan Tanjungkarang untuk menjangkau semua mitra jaringan di mana pun berada. Kegiatan dibuka oleh Sr. M. Tarsisia FSGM, Ketua Talitha Kum Tanjungkarang yang mengajak semua yang hadir untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini. Puncak kegiatan, semua yang hadir berdoa menurut agama masing-masing, diwakili oleh peserta dari berbagai agama yang hadir dalam kegiatan ini. Pendeta Budiman dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) mewakili Kristen Protestan, Luke Silalahi dari Paguyupan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mewakili Budha, Tymu Irawan dari SBMI mewakili Islam, Desak Ketut Suastika dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) mewakili Hindu, dan Sr. M. Tarsisia FSGM mewakili Katolik. Doa dilambungkan dengan ujub untuk para korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), semoga tidak pernah lagi ada korban dan semua semakin banyak orang untuk peduli menghentikan TPPO. Pada bagian akhir, kesadaran tentang korban ingin didengungkan lewat berbagai aksi dan sosialisasi. Dengan adanya pandemi, masyarakat dan institusi telah menemukan kembali nilai kepedulian terhadap sesama sebagai pilar keamanan dan kohesi sosial, serta komitmen untuk menjaga ruang bersama dalam rangka mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan, yang terutama mengurangi kemiskinan. Kekuatan kepedulian adalah satu-satunya cara untuk mengatasi perdagangan manusia dan segala bentuk eksploitasi.***   Yuli Nugraheni  (Narahubung/Ketua KKPPMP Keuskupan Tanjungkarang/HP. 0812 7925 222)  

KEKUATAN KEPEDULIAN SEBAGAI UPAYA UNTUK STOP PERDAGANGAN ORANG Read More »

Pelantikan Pastor Paroki St. Yusuf Pekerja Tulangbawang

Serah terima jabatan Pastor Paroki St. Yusup Pekerja Tulangbawang berlangsung masih suasana menyambut Tahun Baru, Selasa, 4 Januari 2022. Tongkat estafet kegembalaan ini dari tangan Romo Thomas Eddy Susanto SCJ kepada penggantinya Romo Fransiskus Suradi SCJ. Ada dua momen dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Delegatus ad Omnia Rm. Yohanes Samiran SCJ ini. Pertama, Pelantikan Pastor Paroki yang baru, Romo Fransiskus Suradi SCJ. Kedua, Pelantikan dan Pemberkatan Dewan Pastoral Paroki St. Yusuf Pekerja Tulangbawang. Usai Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan potong tumpeng dan ramah tamah. Perwakilan stasi-stasi memberikan tanda kasih kepada Romo Eddy Susanto SCJ selama tiga tahun penggembalaannya di Paroki ini. Rm. Eddy mendapat tugas perutusan baru dari Kongregasi SCJ, di Dokpen KWI, menggantikan Rm. Andreas Suparman SCJ yang terpilih menjadi provinsial SCJ. Perayaan ini dihadiri oleh ketua dan perwakilan seluruh stasi Paroki Tulangbawang. Bawalah yang ada padamu Bacaan Injil hari itu, tentang Yesus memberi makan kepada 5000 orang. Salah satu ayatnya, “Berapa banyak roti yang ada padamu?” (Markus 6:38). Ayat ini yang dijadikan prinsip oleh Rm. Eddy Susanto SCJ dalam menggembalakan umatnya di Paroki Tulangbawang selama tiga tahun. Apa yang kamu miliki? Kalau Anda punya cinta, walau pun cuma sedikit, bawalah ke sini. Maka, akan dilipat gandakan. Anda punya semen, walau hanya satu sendok, bawalah ke sini. Maka, akan dilipat gandakan. Dikumpulkan. Nanti bisa menjadi pagar. Begitu pula kalau Anda tidak punya apa-apa, tetaplah datanglah kesini. Tapi tidak mungkin kalau Anda itu tidak memiliki apa-apa. Anda punya pemikiran. Ide. Gagasan. Bawalah ke sini. Mari kita olah bersama, untuk membangun Gereja. Begitulah taktik ia membangun Gereja Paroki di Tulangbawang ini. Rm. Eddy, panggilan akrabnya, mengaku belum banyak yang ia kerjakan. Banyak hal yang blm selesai. Tapi ia percaya, apalagi kehadiran saudara saudari pada hari ini. Sungguh sangat luar biasa. Mereka tidak hanya sekedar hadir. Tetapi, di sana ada cinta. Harapan. Doa. Dan juga ada gembala yang baru dilantik, Rm. Fransiskus Suradi SCJ. Lewat hidup dan panggilan Romo Suradi SCJ, yang akan melipatgandakan semua itu. Diperkaya dengan pengalaman-pengalaman menjadi imam selama sekitar 20 tahun. Dan itu sudah dianggap dewasa. Sudah mendapat KTP. Sudah pantas menjadi pastor kepala, untuk pertama kalinya. Itu dikatakan Rm. Eddy Susanto SCJ dihadapan umat, di akhir Perayaan Ekaristi.   Tidak diobral di pasar Rm. Eddy memiliki kesan indah terhadap umat di Paroki Tulangbawang ini. Ada yang sudah kelihatan baiknya. Ada yang masih bersembunyi. Sehingga saya harus berjuang sampai berdarah-darah agar kebaikannya itu muncul. Tetapi semuanya baik. Karena Tuhan menciptakan semua baik adanya. Inilah seninya hidup. Dan sangat menyenangkan saya, ujar Rm. Eddy. Kesedihan yang pernah terjadi, jangan dipersoalkan. Bawalah itu semua kepada Tuhan: iman. Harap. Cinta. Lebih sehat dibawa kepada Tuhan, daripada diobral di pasaran. Persoalan dalam keluarga. Persoalan iman. Bawalah semua itu kepada Tuhan. Selamat berjuang. Siapkan diri untuk bersinode bersama. Jalani bersama-sama arah dasar keuskupan Tanjungkarang tahun ini, Tahun Komunitas Basis Gerejawi. Inilah yg menjadi landasan gerak keuskupan kita. Kita percaya, bahwa kita semua menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Jangan berkata, saya tidak punya apa-apa. Atau saya masih muda, tambahnya lagi. Ziarek Ajakan Rm. Eddy untuk memberikan apa yang kita miliki, disambut gembira oleh Rm. Fransiskus Suradi SCJ. Ia membawa diri apa adanya. Segala yang ia miliki. Kemampuan. Bakat. Pengalaman. Pengetahuan. Dan tentu, bantuan yang diberikan oleh Rm. Eddy. Berupa file pertanggungjawaban. Dan file itu juga telah dibuat rapi di komputer ruang kerja pastoran. Itu juga sebagai modal menjadi gembala sekaligus teman dalam seperjalanan bersama umat di Paroki Tulangbawang ini. “Saya pasti akan membacanya. Mempelajarinya.” Rm. Suradi melambangkan hidup sebagai imam itu seperti ziarek. Ziarah dan rekreasi. Ziarah itu mencari Tuhan. Rekreasi itu harus gembira. Jadi, bersama-sama mencari dan menemukan Tuhan dalam kegembiraan. Khususnya bersama umat di paroki Tulangbawang ini. Mari kita bersama-sama mewujudkan persaudaraan. Komunikasi. Kerjasama untuk membangun Gereja Paroki Tulangbawang ini, pinta Rm. Suradi SCJ.*** M. Fransiska FSGM  

Pelantikan Pastor Paroki St. Yusuf Pekerja Tulangbawang Read More »

KUNJUNGAN MENTERI AGAMA RI KE GEREJA KATEDRAL, LAMPUNG

Seluruh umat beragama hendaknya menjaga keindahan perbedaan keyakinan. Salah satunya, dengan melaksanakan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Himbauan itu dikatakan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas saat kunjungannya dalam Perayaan Misa Natal di Gereja Katedral Kristus Raja, Bandar Lampung, Jumat, 24 Desember 2012. Yaqut datang bersama rombongan Kapolda Lampung beserta jajaran. Mereka datang pukul 19.30. Disambut oleh Pastor Paroki Katedral, Rm. JB Sujanto Pr. Oleh Rm. Sujanto Pr, rangkaian bunga putih dikalungkan kepada Yaqut sebagai tanda kehormatan. Rombongan langsung masuk ke dalam gedung gereja. Di hadapan umat yang malam itu mengikuti Perayaan Natal, Yaqut juga mengatakan, Negara Indonesia ada bukan karena perjuangan umat Muslim saja. Atau Kristen saja. Melainkan, kita semua. Sama-sama berjuang. Perbedaan itu yang nantinya akan menjadi saling bantu-membantu. Bersilaturahmi. Saya muslim. Saudara beragama Katolik. Kita semua adalah saudara. Yaqut juga mengajak umat Kristen dan Katolik menyikapi perbedaan agama dengan positif.   Sederhana Yaqut berpesan dalam merayakan Natal Tahun 2021 ini harus diadakan secara sederhana. Terlebih karena masih dalam suasana Pandemi Covid-19. Ini semua untuk kebaikan dan keselamatan kita semua, ujarnya. Dengan hati tulus dan suara lantang Yaqut mengucapkan, Selamat Hati Natal dan Tahun Baru. Semoga damai menjadi milik kita bersama. Usai foto bersama, Yaqut beserta rombongan diajak keliling bangunan gereja. Setelah itu rehat bersama di aula atas. ***  M. Fransiska FSGM    

KUNJUNGAN MENTERI AGAMA RI KE GEREJA KATEDRAL, LAMPUNG Read More »

Misa Perdana dan Tutup Tahun 2021

Tahun 2021 hampir ‘ditutup’. Bila kita melihat kembali perjalanan satu tahun ini, ada begitu banyak agenda pekerjaan yang harus kita selesaikan. Yang ini. Yang itu. Rasanya tak mungkin dapat selesai semua. Kenyataannya? Semua pekerjaan dapat selesai pada waktunya. Ada rasa syukur yang mendalam. Ini bukan karena kekuatan kita sendiri. Allah membantu kita. Ia mempunyai cara-Nya sendiri untuk membantu pekerjaan kita. Tuhan punya banyak cara. Ia bekerja lewat diri kita. Orang-orang di sekitar kita. Belum lagi Ia mengirim orang-orang baik untuk membantu kita. Kita tak sanggup bekerja sendiri. Menyelesaikan semua agenda pekerjaan kita. Kita butuh Tuhan. Bersama-Nya kita jadi mampu menghadapi persoalan dan tuntutan pekerjaan kita. Perkataan itu dikatakan oleh Rm. Yohanes Agus Susanto Pr dalam homilinya pada Misa Kudus Perdana sekaligus menutup tahun 2021 di Kapel Wisma Albertus, Pahoman, Senin, 20 Desember 2021. Rm. Agus Susanto Pr ini, baru ditahbiskan pada tanggal 16 November 2021 di Paroki Ratu Damai, Telukbetung.     Harapan Sudah dua tahun terakhir ini, selama masa pandemi,  tidak ada Misa Kantor Sekretariat Keuskupan Tanjungkarang. Biasanya, diadakan sebulan sekali pada minggu ke tiga. Usai Misa Kudus, Kepala Kantor Sekretariat Keuskupan Tanjungkarang, Rm. Yohanes Samiran SCJ, mengucapkan terimakasih atas semua kreatifitas khususnya masa pandemi. Baik pelayanan di paroki mau pun umum. Rm. Samiran SCJ berharap, semoga tahun depan dapat memberikan pelayanan dengan lebih kreatif  baik lewat dunia maya mau pun dunia nyata. Libur kantor mulai tanggal 23 Desember sampai 3 Januari 2022. Usai Misa diadakan makan siang bersama. *** M. Fransiska FSGM  

Misa Perdana dan Tutup Tahun 2021 Read More »

Keuskupan Tanjungkarang

keuskupantanjungkarang.org adalah website resmi Keuskupan Tanjungkarang yang dikelola langsung oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang

Kritik, usul, dan saran dapat menghubungi kami melalui komsosktjk18@gmail.com

Lokasi Kantor Keuskupan Tanjungkarang

© 2018-2024 Komsos Tanjungkarang | Designed by Norbertus Marcell

You cannot copy content of this page

Scroll to Top