Orang Muda Katolik (OMK) merupakan masa depan dan masa sekarang Gereja, khususnya sebagai pewarta Kabar Gembiara Injil di dunia mereka, khususnya di ruang-ruang virtual. Pada 10 Oktober 2020, Paus Fransiskus menobatkan anak muda Katolik bernama Carlo Acutis dengan gelar beato, artinya “yang terberkati”. Orang kudus milenial ini pula yang mempopulerkan istilah “Ekaristi adalah jalan tol menuju surga”. Fenomena Carlo Acutis, milenial plus orang kudus, menjadi ispirasi bagi OMK pula untuk memperjuangkan kekudusan di dalam hidup mereka.
Menyadari peran krusial orang muda sebagai pewarta injil, maka diadakannya kegiatan NGUMBAR (NGUMpul BAReng OMK Se-Paroki Kedaton) yang diselenggarakan pada hari Sabtu dan minggu, 05-06 November 2022, di GSG Xaverius Way Halim, Bandar Lampung. Acara ini bertujuan mengajak OMK menjadi pribadi beriman teguh, semangat dalam menghadapi tantangan hidup, dan aktif dalam kehidupan menggereja di era digital. Acara ini dikemas menarik dengan tema “Menjadi Kudus Diruang Digital”.
Kegiatan Ngumbar ini dihadiri 178 peserta yang berasal dari Stasi Kedaton, Stasi Way Kandis, Stasi Natar, Stasi Sukabandung, Stasi Kresno Widodo, Stasi Jatiharjo, dan Stasi Punggur. Hari pertama kegiatan diawali registrasi sejak pukul 15.30-16.30 WIB dengan menuliskan nama serta kontingen dari mereka berasal pada nametag yang disediakan panitia. Setelah itu dilanjutkan acara open ceremony dimana para peserta berkumpul di halaman depan untuk membentuk kelompok sesuai dari stasi mereka berasal, kemudian setiap stasi masuk ke aula utama .
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri OMK, para suster yunior dari Kongregasi Suster-Suster Belaskasih dari Hati Yesus Yang Mahakudus (HK) juga ambil bagian dalam acara ini. “Saya sangat bahagia bisa bertemu OMK yang sebanyak ini, semoga dengan adanya kegiatan ini menjadi awal atau era baru OMK untuk bangkit menjadi kudus di zaman era digitalisasi ini, dan juga dapat mengobarkan semangat kebersamaan OMK” kata Sr. Rachel, HK sembari menuliskan nama di nametag.
Acara dibuka secara simbolis oleh Pastor Paroki Kedaton, yang diwakili oleh RD. Lukas Radhitya Christianto dengan pemukulan gong didampingi Thomas Julio Bayu Pratama sebagai ketua pelaksana dan Robertus Zidane sebagai Ketua OMK St. Yohanes Rasul Kedaton. Ketua panitia, Thomas Julio Bayu Pratama, menuturkan tentang acara ini yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. “Acara ini sudah direncanakan 1 bulan yang lalu, dan baru bisa terlaksana bulan november ini, dengan persiapan hanya 7 hari, acara ini menjadi awal dimana kaum muda bisa dengan bijak dizaman revolusi 5.0 ini menggunakan dan memanfaatkan beragam inovasi dan teknologi digital dalam berbagai bidang.”, uangkapnya.
Peserta dimasukkan dalam 15 kelompok , yaitu kelompok Alfa, Omega, Salib, Piala, Sibori, Gong, Tabernakel, Alkitab, Harfa, Patena, Roti, Anggur, Lonceng, Lilin, Merpati. Kemudian mereka dipersilahkan untuk saling berkenalan dengan tujuan agar mereka semakin akrab dan bersosialisasi satu sama lain. Acara pembuatan yel-yel setiap kelompok mengawali dinamika pembuka, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan gerak-lagu.
Pada pukul 19.00-20.45 WIB dilanjutkan acara talkshow. Hadir sebagai pemateri RD. Yohanes Kurniawan Jati dan Suster M. Oktaviani, FSGM. Sebuah video inspiratif tentang media sosial dan anak muda ditayangkan RD. Jati, di lanjutkan dengan pembahasan materi tentang orang muda, media sosial, dan tantangannya. Sr. Oktaviani menekankan bahwa OMK dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk pewarta kabar gembira Injil, khususnya melalui konten-konten yang diunggah.
Setelah acara Talkshow selesai, dilanjutkan acara pentas seni. Beberapa tampilan ikut memeriahkan acara ini, diantaranya: tarian Nusantara oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Seni STIE Gentiaras, tarian dari Suster-Suster Yunior Kongregasi Suster-suster Belaskasih Dari Hati Yesus Yang Mahakudus (HK), lagu dari OMK Stasi Punggur, seruling Batak, hiphop dance dan musik band dari Komunitas CYG (Christ Youth Generation) .
Antusias para peserta sangat terasa selama acara pentas seni. Hal ini diungkapkan salah satu OMK Paroki Katedral, Lydia. “Saya sangat bersemangat sekali mengikuti acara Ngumbar OMK ini, hal baru bagi saya, setelah sekian lama tidak diadakan acara berkumpul bersama, berdinamika bersama.”, ungkapnya.
Acara Ngumbar hari pertama diakhiri pada pukul 23.00 WIB dengan ibadat malam oleh Komunitas CYG, dan dipuncaki berkat penutup dari RD. Radhitya. (Komsos Tanjungkarang)